Susunan Pengurus Bank dan Karyawan lanjutan

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain - 16 -

1. UMUM lanjutan

c. Susunan Pengurus Bank dan Karyawan lanjutan

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi lanjutan Sekretaris Perusahaan dan Satuan Kerja Audit Internal Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK-MTSDM411VI16 tanggal 7 Juni 2016 dan No. SK-MTSDM00115I17 tanggal 11 Januari 2017, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing adalah Rumi Kreshna Wibowo dan Anas Latief. Satuan Kerja Audit Internal Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK-MTSDM1359IX14 tanggal 5 September 2014 dan SK-PKTSDM00133I17 tanggal 11 Januari 2017, Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah Susana dan David Tanamihardja. Manajemen kunci Bank meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit. Jumlah imbalan kerja jangka pendek gaji dan remunerasi yang dibayarkan kepada personil manajemen kunci Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 2017 2016 Dewan Komisaris 7.990 17.771 Direksi 9.292 24.536 Jumlah 17.282 40.579 Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada personil manajemen kunci Bank. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, Bank memiliki karyawan masing-masing sejumlah 3.052 dan 3.106 tidak diaudit.

d. Penyelesaian Laporan Keuangan

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Juli 2017. PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain - 17 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia “SAK” yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK - IAI dan peraturan Bapepam dan LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan “OJK” sejak tanggal1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:  penerapan kebijakan akuntansi,  jumlah aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,  jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank diungkapkan pada Catatan 3. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan dinyatakan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.