PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 27
-
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan d.
Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan
Pengungkapan lanjutan Untuk pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan untuk setiap
kelompok instrumen keuangan, Bank mengungkapkan: a
Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan, memisahkan pengukuran nilai wajar sesuai tingkat yang ditentukan di atas.
b Setiap pemindahan signifikan antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pada hirarki nilai wajar dan
alasannya. Pemindahan ke dalam setiap tingkat diungkapkan dan dijelaskan secara terpisah dari pemindahan keluar dari setiap tingkat.
e. Kas dan Setara Kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Rupiah dan mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau kas yang tidak
dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasikan dalam kas. Pengertian kas termasuk kas besar, kas kecil, kas dalam perjalanan dan mata uang yang ditarik dari peredaran dan yang masih
dalam tenggang untuk penukaran ke Bank Indonesia.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat
Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode sukubunga efektif dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai Catatan 2k.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penempatan dana pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposits serta penempatan dana pada bank lain
dalam bentuk deposito berjangka.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai
Catatan 2k.
h. Efek-efek
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, Negotiable Certificates of Deposits,Obligasi Korporasi, Wesel Jangka Menengah
dan Wesel Berjangka Lokal.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sub-kategori aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan,
tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 28
-
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan h.
Efek-efek lanjutan
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan “trading” disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai wajar disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Pendapatan bunga dari efek utang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Atas penjualan portofolio efek yang diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau
kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual “available-for-sale” disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari
kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen penghasilan komprehensif lain. Ketika efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai,
keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo “held-to- maturity” disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi danatau diskonto
yang belum diamortisasi. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2d melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia
untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan kenaikanpenurunan nilai wajar disajikan sebagai penambahanpengurangan terhadap saldo efek-efek. Penyisihan kerugian penurunan nilai
diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2k.
i. Instrumen Keuangan Derivatif
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuanganderivatif untuk mengelola eksposurpada risiko pasar seperti risiko mata uang. Setiap kontrak derivatif
dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Instrumen derivatif melekat dipisahkan darikontrak utama non-derivatif dan diperlakukansebagai
instrumen derivatif jika seluruh kriteriaberikut terpenuhi: 1.
Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama,
2. Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat
memenuhi definisi dari derivatif, dan 3.
Instrumen hibrid kombinasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dalam hal ini derivatif melekat di dalam aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak dipisahkan.