PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 159
-
45. RASIO ASET PRODUKTIF TERHADAP
JUMLAH ASET Tabel berikut menyajikan rasio aset produktif sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap
jumlah aset:
2017 2016
Giro pada bank lain 0,83
0,65 Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain
4,54 3,48
Efek-efek 8,13
7,23 Kredit yang diberikan
65,96 68,69
Penyertaan saham 0,00
0,00
Jumlah rasio aset produktif 79.46
80,05
46. INFORMASI PENTING LAINNYA 2017
2016
Rasio Aset Tetap Terhadap Modal
50,79 49,41
Rasio Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak
Ketiga LFR 83,09
76,66 Rasio Kredit yang tergolong
Non-Performing LoansNPL terhadap
Total Kredit 4,47
1,59 Rasio Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional BOPO
93,68 93,39
Rasio Aset ProduktifBermasalah
terhadap Total Aset Produktif
4,94 2,14
Rasio Laba Setelah Pajak terhadap Rata-rata Aset
ROA 0,58
0,65 Rasio Laba Setelah Pajak
terhadap Rata-rata Ekuitas ROE
3,60 3,54
Net Interest Margin NIM 4,86
5,31
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 30Juni 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
- 160
-
47. KUASI REORGANISASI
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, Bank mencatat saldo defisit sebesar Rp 147.602. Saldo ini merupakan akumulasi defisit dari krisis finansial yang menimpa Indonesia pada tahun 1998.
Bank melakukan kuasi reorganisasi sesuai dengan PSAK 51 Revisi 2003 dengan laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2012 yang disetujui oleh para pemegang saham Bank melalui Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 7 Desember 2012. RUPSLB ini dinyatakan dengan Akta Notaris No. 16 dari M. Nova Faisal, SH, MKn, dengan
tanggal yang sama.
Bank berkeyakinan bahwa kuasi reorganisasi akan memberikan dampak positif dan prospek yang baik terhadap Bank di masa mendatang, antara lain:
Memulai awal baru dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan dan
struktur modal yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau;
Kemampuan untuk pembayaran deviden sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
Meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Bank sehingga diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Bank.
Eliminasi dari defisit sebesar Rp 147.602 mengikuti urutan sebagai berikut:
Eliminasi saldo cadangan umum sebesar Rp 2.585.
Eliminasi saldo selisih penilaian aset dan liabilitas sebesar Rp 145.017. Penentuan dari nilai wajar aset dan liabilitas Bank selain aset tetap dan agunan yang diambil alih
didasarkan pada penilaian pada tanggal 30 Juni 2012 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik, KAP Armanda Enita, dalam laporannya No. 02AUP-RAXI2012 tanggal 9 November 2012.
Selain itu, nilai wajar aset tetap dan agunan yang diambil alih Bank didasarkan pada penilaian pada tanggal 30 Juni 2012 yang dilakukan oleh Penilai Independen, KJPP Hendra Gunawan Rekan
dalam laporannya No. V2012PKG44E tanggal 7 November 2012.
Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 sebelum dan setelah kuasi reorganisasi adalah sebagai berikut:
Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
Aset
Kas 170.703
170.703 Giro pada Bank Indonesia
1.704.360 1.704.360
Giro pada bank lain-neto 209.280
209.280 Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain- neto
3.358.920 3.358.920
Efek-efek-neto 2.569.626
2.569.626 Kredit yang diberikan - neto
14.313.617 14.313.617
Tagihan akseptasi - neto 109.564
109.564 Aset tetap - neto
160.335 758.071
Aset pajak tangguhan 35.830
35.830 Aset lain-lain - neto
198.399 200.300
Jumlah Aset 22.830.634
23.430.271