29
membingungkan siswa, 4 pemantapan untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya, dan 5 siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui metode inkuiri siswa mampu mengemukakan hasil penemuan yang
diperoleh dengan fakta dan bukan dengan pendapat. Fakta yang digambarkan harus sesuai dengan sesuatu yang dilihatnya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa metode inkuiri harus mengemukakan fakta-fakta sehingga siswa lebih aktif dalam pemerolehan penemuan-penemuan baru dalam belajar.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas II SD Negeri 4 Jatiwetan Kudus masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kekurangmampuan siswa dalam
penguasaan kosakata bahasa Indonesia, penguasaan ejaan dan tanda baca, dan penggambaran terhadap suatu objek atau benda yang masih kurang.
Kekurangmampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi disebabkan metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa. Upaya untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan metode inkuiri dalam pengajaran menulis paragraf deskripsi. Metode inkuiri menggunakan prinsip
belajar siswa aktif. Secara garis besar pengajaran menulis paragraf deskripsi dengan penontonan
power point gambar tumbuhan atau binatang dilakukan dengan langkah-langkah:
1 guru memberi contoh penulisan paragraf deskripsi, 2 guru menjelaskan tentang menulis paragraf deskripsi, 3 guru menayangkan power point gambar
30
tumbuhan atau binatang, 4 guru meminta siswa untuk menuliskan pendeskripsiannya terhadap tumbuhan atau binatang yang telah disaksikan, 5
guru meminta siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas, 6 guru memberikan penguatan, dan 7 guru melakukan refleksi.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah terjadi peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas II SD Negeri 4 Jatiwetan
Kudus dan perubahan perilaku siswa dalam pengajaran setelah mengikuti pengajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan penontonan power
point gambar tumbuhan atau binatang melalui metode inkuiri.
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penenelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas PTK yang merupakan bentuk kajian yang sistematis reflektif, dilakukan oleh pelaku
tindakan guru, dan dilakukan untuk memperbaiki kondisi pengajaran. Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, seperti dalam
gambar berikut. Perencanaan
Perencanaan
Refleksi Tindakan Refleksi
Tindakan
Observasi Observasi
Siklus I Siklus II
Tindakan dalam penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
merupakan awal kegiatan penelitian untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai kemampuan siswa dalam pengajaran keterampilan menulis paragraf
deskripsi dengan metode inkuiri. Dengan adanya refleksi yang meliputi analisis dan penilaian pada proses tindakan siklus I, akan muncul pemikiran baru guna