Komputer 16. Ruang Multi Media
17. Ruang Laboratorium komputer
18. Ruang bengkel 19. Ruang studio
20. Ruang alat-alat praktik 37. Prasarana jaringan telepon
38. Prasarana internet 39. Prasarana akses jalan
B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Depok
1. Visi SMK Negeri 1 Depok
Santun Dalam Budi Pekerti, Unggul Mengukir Prestasi, Piawai Menghadapi Kompetisi Respectful, Achievable, Competitivable
2. Misi SMK Negeri 1 Depok
a. Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia. b. Mewujudkan Sekolah Bertaraf Internasional.
c. Melaksanakan PBM dengan pendekatan Competence Based Training CBT yang bwerorientasi pada peningkatan mutu dan keunggulan
sesuai dengan tuntutan dunia kerja. d. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000
C. Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok
Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI
SMK NEGERI 1 DEPOK PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Sistem Pendidikan SMK Negeri 1 Depok
E.
Tujuan pendidikan tingkat satuan Pendidikan di SMK N 1 Depok mengacu pada tujuan umum pendidikan yaitu: tujuan pendidikan menengah kejuruan
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya. Konsekuensi dari tujuan tersebut sekolah harus memberikan bekal
keilmuan untuk studi lebih lanjut dan mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan Dunia UsahaIndustriKerja
DUDIDK, maka SMK N 1 Depok melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda PSG, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dua tempat yaitu di
KOMITE SEKOLAH
WAKA KESISWAAAN
WAKA KURIKULUM
WMM
KEPALA SEKOLAH
Pembina OSIS LAB
WAKA SARANA PRASARANA
SDM Operasional
Kurikulum MR
WAKA HUMAS
Operasional Praktik Kerja Industri
Perpustakaan KEUANGAN
TATA USAHA Unit Produksi
PROGRAM KEAHLIAN Akuntansi, Ad. Perkantoran, dan Penjualan
GURU, BK, WALI KELAS PERSERTA DIKLAT
BKK
sekolah dan di dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja. Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
Dunia UsahaIndustriKerja.
D. Kurikulum SMK Negeri 1 Depok
Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum dimaksudkan untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan membina pengembangan
program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.
SMK Negeri 1 Depok saat ini sudah menggunakan Kurikulum 2006 atau yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP
merupakan pengembangan kurikulum 2004 KBK dan merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dikembangkan di masing-masing satuan
Pendidikan dan Komite Sekolah, yang berisi: Tujuan Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kalender
Pendidikan, dan Silabus. KTSP ini sudah mulai diterapkan pada tahun pelajaran 20062007 mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Berikut hal-hal
yang berkaitan dengan KTSP: 1. Struktur Program sesuai dengan Standar Isi, yang meliputi:
a Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia b Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi d Kelompok mata pelajaran estetika
e Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan f Muatan lokal
g Pengembangan diri diarahkan ke bimbingan karier dan pengembangan kreativitas
2. Standar ketuntasan belajar a Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satu
kompetensi dasar berkisar antara 0–100. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator 75
b SMK N 1 Depok menggunakan kentutasan belajar minimal untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif 6,00 dan untuk
kelompok mata pelajaran produktif 7,00 Kurikulum Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Depok
disusun berdasarkan Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang
SNP, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang BSNP.
3. Standar kelulusan a Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi, kelompok mata pelajaran
estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c Lulus ujian sekolah
d Lulus ujian nasional, dengan kriteria: 1 Nilai ujian nasional untuk 3 mata pelajaran minimum 4,25
2 Nilai ujian produktif minimum 7,00 3 Rata-rata ketiga nilai tersebut ditambah nilai ujian produktif
minimum 5,25.
E. Sumber Daya Manusia SMK Negeri 1 Depok
Sumber daya manusia yang ada meliputi: kepala sekolah, para guru, dan karyawan yang bekerja untuk SMK Negeri 1 Depok.
1. Kepala sekolah yang pernah memimpin sejak berdiri sampai sekarang adalah:
Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah
No Nama Periode
1 JR Soeparno
2 Wasi 3 Soenarso
4 JM. Soejitno
1986 sd 1990 5
Roebijo Sigit Seputro 1990 sd 1994
6 Drs. Suhardi
1994 sd 1989 7
Drs. Supriyadi 1989 sd 2007
8 Drs. Mohammad Efendi. M.M
2007 sd …….
Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil kepala sekolah sesuai tugasnya. Di SMK Negeri 1 Depok memiliki 4
wakil kepala sekolah, yaitu: a. Wakasek Urusan Kurikulum
: HJ. Yeti Suryati, S.Pd. b. Wakasek Urusan Sarana dan Prasarana : Dra. Sri Hestia Purwanti.
c. Wakasek Urusan Hubungan Masyarakat : Dra. HJ. Subiastuti. d. Wakasek Urusan Kesiswaan
: Dra. TH. Susilorini. 2. Guru
Guru di SMK N 1 Depok terdiri atas guru tetap dan tidak tetap. Pada tahun 20082009 jumlah guru yang ada 72 orang, terdiri dari:
Guru tetap : 57 orang
Guru tidak tetap : 15 orang
3. Pegawai atau Karyawan Karyawan SMK Negeri 1 Depok sebanyak 26 orang terdiri dari 5 orang
karyawan tetap dan 5 orang karyawan tidak tetap.
F. Siswa SMK Negeri 1 Depok
Tabel 4.2
Data Siswa-Siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta
Data Siswa-Siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta
Kelas Jurusan Jumlah
Siswa
X RSBI
AK
AP
PJ 1
2 1
2 3
1 2
27 36
36 35
35 35
36 35
XI RSBI
AK
AP
PJ 1
2 1
2 1
2 3
23 36
37 35
35 33
36 33
XII AK
AP 1
2 1
2 36
36 34
33
Data Siswa-Siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta
Kelas Jurusan Jumlah
Siswa PJ
1 2
3 33
35 31
Jumlah 793
G. Proses Belajar Mengajar SMK Negeri 1 Depok
Di SMK N 1 Depok telah disusun jadwal mengajar untuk masing-masing guru, sehingga diharapkan dengan adanya jadwal ini proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik. Setiap hari guru-guru selalu datang ke sekolah meskipun pada hari itu tidak mengajar karena meskipun tidak mengajar beliau
dapat mengerjakan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, misalnya mengoreksi nilai tugas atau membuat soal ulangan harian.
Apabila pada hari itu tidak masuk ke sekolah guru biasanya memberitahu pihak sekolah dan memberikan tugas kepada siswa sehingga ketika jam
kosong siswa tetap dapat belajar. Para guru di SMK Negeri 1 Depok ini sudah disiplin terbukti jarang sekali terdapat guru yang absen atau keluar tanpa ijin.
Dalam mengajar kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah, terutama untuk materi-materi yang berupa teori. Jika materi pelajarannya
hitungan, seperti akuntansi, guru banyak menggunakan latihan soal. Sebagian besar guru menciptakan suasana belajar yang santai tidak terlalu tegangserius
sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan terlihat kedekatan antara guru dengan siswanya.
H. Fasilitas pendidikan
Fasilitas belajar yang ada di SMK Negeri 1 Depok antara lain:
1. Papan tulis dan white board Papan tulis yang tersedia cukup memadai untuk digunakan dalam proses
belajar-mengajar dan terletak di tengah-tengah dinding depan kelas. 2. Meja dan kursi belajar
Kondisi meja dan kursi belajar siswa sudah cukup lama, meskipun begitu tetap masih bisa digunakan untuk belajar. Di beberapa kelas masih terlihat
kelebihan meja dan kursi yang tidak digunakan. 3. Almari
Almari disetiap kelas digunakan untuk menyimpan buku-buku pelajaran. Khusus untuk kelas rintisan berstandar internasional disediakan loker
untuk setiap siswa dan tempat sepatu. 4. Sumber belajar
Sumber belajar yang ada di sekolah ini meliputi: a. Kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman.
b. Perpustakaan Perpustakaan SMK Negeri 1 Depok memiliki koleksi buku secara
keseluruhan sebanyak 15.698 dengan pembagian buku pelajaran sebanyak 12.380, buku penunjang 2.283, dan buku bacaan 1.035.
c. Laboratorium Terdapat laboratorium untuk setiap program keahlian.
d. Jaringan internet Lewat jaringan internet yang dapat diakses secara gratis, para siswa
dapat mencari sumber belajar berupa artikel atau jurnal ilmiah lewat sarana tersebut. Jaringan yang dimiliki cukup cepat dan mudah dalam
pengaksesannya sehingga dapat lebih membantu siswa. 5. Media penunjang
Di SMK Negeri 1 Depok terdapat media penunjang kegiatan pembelajaran antara lain OHP, Proyektor LCD, laptop, mesin kalkulator, mesin ketik,
cash register, dan sebagainya.
I. Majelis SekolahDewan SekolahKomite Sekolah
Komite sekolah yang dulunya dikenal dengan Majelis Sekolah beranggotakan masyarakat yang peduli akan peningkatan mutu pendidikan
kejuruan, terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman, dan usia merupakan wadah untuk merumuskan seluruh kebijakan pelaksanaan
pendidikan pada SMK. Hubungan SMK N 1 Depok dengan komite sekolah mempunyai hubungan yang sangat harmonis. Pihak sekolah dan komite
sekolah saling bahu membahu dalam mengembangkan sekolah agar lebih berkualitas, khususnya dalam bidang mensuport dana dan berperan sebagai
pengawas. Tanggung jawab komite sekolah antara lain : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan pelaksanaan PSG, mulai dari perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasipenilaian. 2. Menampung dan merumuskan standar kompetensi, ketrampilan yang akan
ditetapkan menjadi kemampuan tamatan SMK secara bersama-sama. 3. Menyelenggarakan pelaksanaan pembuatan akad kerjasama antara pihak
dunia usahaindustri dengan SMK. 4. Menyelenggarakan pelaksanaan Lomba Ketrampilan Siswa LKS, gebyar
SMK, Uji Kompetensi, Uji Profesi untuk para siswa SMK. 5. Mencarikan peluang untuk mendapatkan sumber dana selain dari yang
telah ada, antara lain mengupayakan pemasaran barang hasil unit produksi dan lain-lain.
J. Hubungan antara SMK Negeri 1 Depok dengan Instansi lain
SMK Negeri 1 Depok menjalin hubungan dengan beberapa instansi lain
untuk kepentingan kegiatan kependidikan. Instansi yang menjalin hubungan
dengan SMK Negeri 1 Depok sampai saat ini adalah sebagai berikut:
1. Universitas Sanata Dharma USD Hubungan antara SMK Negeri 1 Depok dengan USD terjalin dengan
mahasiswa USD untuk melaksanakan Program Pelaksanaan Lapangan PPL. Dalam hal ini, sekolah menyediakan fasilitas yang diperlukan
mahasiswa PPL seperti siswa, guru pamong, pembimbing observasi, media untuk pembelajaran, dan lain-lain. Sedangkan pihak USD, dalam
hal ini mahasiswa PPL membantu kelancaran kegiatan belajar-mengajar, seperti membantu piket, mengajar, menyelesaikan tugas-tugas
administrasi, dan lain-lain. 2. Bappeda, Carefour, Indo Grosir, Mirota Kampus, PT. Tunas Karya
Batam, BP 2 TKI, Cresendo, Hana Musik, PT. Cakrawala, Rumah Makan Wong Solo, Centro, Putri Jaya Baru Travel, PT. Intan Pariwara
Klaten, Diler Sepeda Motor, PT. Luhur Asa Prima Malaysia, PT. Karya Tama Sejati, Matahari Departemen Store, Ramai Mall, Fakultas
Kedokteran Gigi UGM, Fakultas Kedokteran Umum UGM, Koperasi UNY, Insan Madani, Jogjakarta Internasional Hospital, Happy Land
Medical Center, Pamella Swalayan, Kopkar UPN Veteran, Kopkar Gapura Angkasa, PT Taspen, PT Arbas Sleman, Kja. Inareyz Yogjakarta, PT
Angkasa Pura 1, Prim Kopolda Yogyakarta, Pegadaian, Percetakan Erlangga, Fakultas Ekonomi UTY, Fakultas Ekonomi UPN,
Hubungan antara SMK Negeri 1 Depok dengan DIDU lembaga-lembaga tersebut terjalin dengan adanya program pendidikan sistem ganda PSG
dan praktik Industri. Kegiatan peserta PSG dan PI di institusi pasangan merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
untuk menguasai kompetensi keahlian yang benar dan terstandar, memasukkan sikap dan etos kerja positif sesuai dengan persyaratan tenaga
kerja profesional di bidangnya. Program pelatihan di DIDU berisi standar kompetensi yang harus dikuasai peserta, jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh peserta, jadwal pekerjaan peserta, rencana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembimbingan, penilaian proses dan hasil kerja peserta. Siswa melaksanakan kegiatan praktik DIDU yang menjadi dasar kejuruan dalam
melaksanakan praktik keahlian produktif. Pelaksanaannya dalam bentuk ”on the job training” yang berbentuk kegiatan yang mengerjakan kegiatan
produksi dan jasa sesungguhnya.
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
SMK adalah satuan Pendidikan yang mempunyai tugas berat dalam melaksanakan proses pendidikan. Proses belajar mengajar yang baik, tertib,
lancar merupakan kunci utama dalam pencapaian tujuan pendidikan sehingga perlu dievaluasi secara terus-menerus. Ujian akhir kelas XII merupakan salah
satu alat ukur nasional untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran sekolah. Nilai Ujian Nasional yang tinggi menggambarkan semakin baiknya
kualitas pendidikan di sekolah dan sebaliknya nilai Ujian Nasional yang rendah dapat diindikasikan kurang berhasilnya proses pendidikan di sekolah.
Usaha-usaha peningkatan kualitas lulusan yang dilakukan di SMK N 1 Depok adalah:
1. Dari segi guru Guru diberi kursus inggris dengan biaya dari sekolah, hal itu dilakukan
karena adanya kelas Rintisan Berstandar Internasional yang mewajibkan semua guru khususnya guru produktif wajib menggunakan bahasa
tersebut, pemberian kegiatan workshop, seminar bagi para guru, dsb. 2. Dari segi siswa
a. Mengadakan tambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional pada semester genap.
b. Latihan-latihan soal ujian secara berkesinambungan. 3. Dari segi fasilitas
Pengadaan fasilitas-fasilitas yang menunjang pencapaian prestasi anak didik yang maksimal, misalnya: membangun laboratorium dengan
peralatan baru dan mutakhir. Dengan menjalankan dan mengadakan ketiga segi tersebut secara
berkesinambungan maka akan meningkatkan kualitas lulusan dengan semakin baik dari tahun ke tahun.
64
BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bab ini akan disajikan deskripsi data tentang motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, prestasi belajar, dan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Deskripsi data ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel dengan berdasar pada
Pedoman Acuan PAP II sebagai berikut : 1.
Variabel motivasi belajar siswa Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah
11 item. Data yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar siswa diketahui skor tertinggi yang dicapai sebesar 55 dan skor terendah sebesar
11, dengan mean sebesar 43,94; median 44,00; modus 45,00; dan standard deviation
sebesar 4,05. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 5.1
Deskripsi Motivasi Belajar Siswa
Skor Frekuensi
Persentase Kategori Kecenderungan Variabel
47-55 45
24,06 Sangat Tinggi
40-46 116 62,03
Tinggi 36-39
21 11,23
Cukup Tinggi 31-35 5 2,67
Rendah 11-30
0,00 Sangat Rendah
Jumlah 187
100
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar siswa yang terkategorikan sangat tinggi ada sebanyak 45 orang atau 24,06,
kategori tingi ada sebanyak 116 orang atau 62,03, untuk kategori cukup tinggi ada sebanyak 21 atau 11,23, kategori rendah ada sebanyak 5 atau
2,67, dan kategori sangat rendah ada sebanyak 0 orang atau 0, Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar sebagian besar siswa SMK N 1
Depok kelas XII dalam kategori tinggi. 2.
Faktor Lingkungan Belajar Data penelitian variabel faktor lingkungan belajar menunjukkan
bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 100 dan skor terendah 20. Hasil perhitungan mean sebesar 75,68; median sebesar 75,00; modus 74,00; dan
standar deviasi sebesar 5,98. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3. Tabel 5.2
Deskripsi Faktor Lingkungan Belajar
Skor Frekuensi
Persentase Kategori Kecenderungan Variabel
85 - 100 14
7,49 Sangat Mendukung
73 - 84 118
63,10 Mendukung
65 - 72 47
25,13 Cukup Mendukung
57 - 64 8
4,28 Tidak Mendukung
20 - 56 0,00
Sangat Tidak Mendukung Jumlah
187 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa faktor lingkungan belajar yang terkategorikan sangat mendukung sebanyak 14 orang atau 7,49,
terkategorikan mendukung sebanyak 118 orang atau 63,10, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terkategorikan cukup mendukung sebanyak 47 orang atau 25,13, terkategorikan tidak mendukung sebanyak 8 orang atau 4,28, dan
terkategorikan sangat tidak mendukung sebanyak 0 orang atau 0. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan belajar sebagian besar siswa SMK N 1
Depok kelas XII dalam kategori mendukung. 3.
Prestasi Belajar Data penelitian variabel prestasi belajar menunjukkan skor
tertinggi yang dicapai sebesar 100 dan skor terendah 0. Hasil perhitungan mean
sebesar 7,80; median sebesar 7,78; modus 7,67; dan standar deviasi sebesar 0,18. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar
Skor Frekuensi
Persentase Kategori Kecenderungan Variabel
81-100 22 11,76 Sangat
Tinggi 66-80,99 165 88,24
Tinggi 56-65,99 0
Cukup Tinggi
46-55,99 0 Rendah
46 Sangat Rendah
Jumlah 187
100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa prestasi belajar yang terkategorikan sangat tinggi sebanyak 22 orang atau 11.76, terkategorikan tinggi
sebanyak 165 orang atau 88,24, terkategorikan cukup tinggi sebanyak 0 orang atau 0, terkategorikan rendah sebanyak 0 orang atau 0, dan
terkategorikan sangat rendah sebanyak 0 orang atau 0. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukan bahwa prestasi belajar sebagian besar siswa SMK N 1 Depok kelas XII dalam kategori baik.
4. Minat melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
Data penelitian variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 50 dan skor
terendah 10. Hasil perhitungan mean sebesar 35,49; median sebesar 36,00; modus
34,00, dan standar deviasi sebesar 5,01. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Tabel 5.4 Deskripsi Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Skor Frekuensi
Persentase Kategori Kecenderungan Variabel
42-50 13 6,95 Sangat
Tinggi 36-41 86 45,99
Tinggi 32-35 53 28,34
Cukup Tinggi
28-31 20 10,70 Rendah
10-27 15 8,02 Sangat
Rendah Jumlah
187 100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang terkategorikan sangat tinggi sebanyak 13 orang atau
6,95, terkategorikan tinggi sebanyak 86 orang atau 45,99, terkategorikan cukup tinggi sebanyak 53 orang atau 28,34,
terkategorikan rendah sebanyak 20 orang atau 10,70, dan terkategorikan sangat rendah sebanyak 15 orang atau 8,02. Hal ini menunjukan bahwa
prestasi belajar sebagian besar siswa SMK N 1 Depok kelas XII dalam kategori tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan komputer program SPSS 12
lampiran 5. Rangkuman dari uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.5
Rangkuman Uji Normalitas
X1 X2
X3 Y
N 187
187 187
187 Normal Parametersa,b
Mean 43,94
75,68 7,8089
35,49 Std. Deviation
4,059 5,981
,18886 5,019
Most Extreme Differences
Absolute ,089
,088 ,078
,089 Positive
,065 ,088
,078 ,066
Negative -,089
-,057 -,043
-,089 Kolmogorov-Smirnov Z
1,213 1,207
1,067 1,223
Asymp. Sig. 2-tailed ,106
,109 ,205
,101
Tabel 5.6 Tabel Uji Normalitas
No Variabel Probabilitas Taraf
signifikansi Kesimpulan
1 Motivasi belajarX
1
0,106 0,05
Normal 2
Faktor lingkungan belajar X
2
0,109 0,05 Normal 3
Prestasi belajar X
3
0,205 0,05
Normal
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel motivasi belajar X1 diperoleh nilai probabilitas
ρ 0,106. Nilai probabilitas hitung = 0,106
= α 0,05 berarti distribusi data variabel motivasi belajar
X1 normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel lingkungan belajar X2 diperoleh nilai probabilitas
ρ 0,109. Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
probabilitas hitung = 0,109 =
α 0,05 berarti distribusi data variabel faktor lingkungan belajar X2 normal. Hasil pengujian Kolmogorov-
Smirnov untuk variabel prestasi belajar X3 diperoleh nilai probabilitas ρ 0,205. Nilai probabilitas hitung = 0,205 =
α 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar X2 normal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data tentang variabel motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar pada studi kasus siswa kelas XII
SMK N 1 Depok berdistribusi normal. 2.
Uji Linieritas Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 12
lampiram 5. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut: apabila nilai F
hitung
F
tabel
, maka distribusi data dikatakan linier dan demikian juga sebaliknya. Nilai F
hitung
dan F
tabel
uji linieritas variabel motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dapat
dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.7
Rangkuman Uji Linieritas Variabel Motivasi Belajar
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
Combined 1255,454
21 59,784
2,877 ,000
Linear Term
Weighted 986,137
1 986,137
47,448 ,000
Deviation 269,317
20 13,466
,648 ,871
Within Groups 3429,263
165 20,783
Total 4684,717
186
Sedangkan untuk mencari F tabel variabel motivasi belajar menggunakan Microsoft Office Exel yaitu:
=FINV0,05;derajat kebebasan pembilang;derajat kebebasan penyebut =FINV0,05;20;165
=1,63 Tabel 5.8
Rangkuman Uji Linieritas Variabel Faktor Lingkungan Belajar
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups Combined
1332,090 27
49,337 2,340
,001 Linear Term
Weighted 730,298
1 730,298 34,635
,000 Deviation
601,792 26
23,146 1,098
,350 Within Groups
3352,627 159
21,086 Total
4684,717 186
Sedangkan untuk mencari F tabel variabel faktor lingkungan belajar menggunakan Microsoft Office Exel yaitu:
=FINV0,05;derajat kebebasan pembilang;derajat kebebasan penyebut =FINV0,05;26;159
=1,57 Tabel 5.9
Rangkuman Uji Linieritas Variabel Prestasi Belajar
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
Combined 1909,021
68 28,074
1,193 ,199
Linear Term
Weighted 7,068
1 7,068
,300 ,585
Deviation 1901,953
67 28,387
1,207 ,186
Within Groups 2775,696
118 23,523
Total 4684,717
186
Sedangkan untuk mencari F tabel variabel prestasi belajar menggunakan Microsoft Office Exel yaitu:
=FINV0,05;derajat kebebasan pembilang;derajat kebebasan penyebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
=FINV0,05;67;118 =1,42
Tabel 5.10 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel X Variabel Y
Pembilang Penyebut
F
Hitung
F
Tabel
Kesimpulan Motivasi belajar
X
1
Minat melanjutkan ke
perguruan tinggi 20 165
0,648 1,63
Linier Faktor
lingkungan belajar X
2
Minat melanjutkan ke
perguruan tinggi 26 159
1,098 1,57
linier Prestasi belajar
X
3
Minat melanjutkan ke
perguruan tinggi 67 118
1,207 1,42
linier
Dari tabel di atas disimpulkan sebagai berikut : a.
Uji linieritas untuk hubungan motivasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh nilai F
hitung
sebesar 0,648 sedangkan nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan db pembilang 20 dan derajat kebebasan penyebut 165. Pada taraf signifikan 5 diperoleh
nilai F sebesar 1,63. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah linier. b.
Uji linieritas untuk hubungan faktor lingkungan belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1,098 sedangkan nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan db pembilang 26 dan derajat kebebasan penyebut 159. Pada taraf signifikan 5
diperoleh nilai F sebesar 1,57. Dengan demikian disimpulkan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah linier.
c. Uji linieritas untuk hubungan prestasi belajar dan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1,207 sedangkan nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan db pembilang 67 dan derajat kebebasan penyebut 118. Pada taraf signifikan 5 diperoleh
nilai F sebesar 1,42. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
adalah linier.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi product
moment . Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis
korelasi ganda tiga variabel bebas 1.
Hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Ha = ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b.
Pengujian Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pengujian hipotesis pertama, diuji dengan menggunakan teknik korelasi ganda. Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel 5.11
berikut ini: Tabel 5.11
Rangkuman Uji Hipotesis I, II, III dengan Menggunakan Korelasi Product Moment
X1 X2
X3 Y
X1 Pearson Correlation
1 ,564
-,064 ,459
Sig. 2-tailed .
,000 ,385
,000 N
187 187
187 187
X2 Pearson Correlation
,564 1
-,078 ,395
Sig. 2-tailed ,000
. ,291
,000 N
187 187
187 187
X3 Pearson Correlation
-,064 -,078
1 -,039
Sig. 2-tailed ,385
,291 .
,598 N
187 187
187 187
Y Pearson Correlation
,459 ,395
-,039 1
Sig. 2-tailed ,000
,000 ,598
. N
187 187
187 187
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah
0,459. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori sedang, yaitu pada range 0,40-0,599. Angka
tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi motivasi belajar, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
juga semakin tinggi dan sebaliknya. Hipotesis diterima jika r
hitung
r
tabel.
Perhitungan r
tabel
dengan cara interpolasi berikut ini:
r tabel interpolasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N
1
= A = 175
α
1
=A’ =
0,148 N
2
= B = 200
α
2
= B’ = 0,138
N3 = C
= 187 α
3
= C’ = …….
A B
A C
A B
A C
− −
= −
−
148 ,
138 ,
148 ,
175 200
175 187
− −
= −
− C
01 ,
148 ,
25 12
− −
= C
1432 ,
148 ,
0048 ,
148 ,
01 ,
48 ,
= −
= −
− =
− ×
C C
C
Diketahui r
tabel
pada dk 185 187-2 dari hasil interpolasi sebesar 0,143 Sugiyono,2007:524. Karena r
hitung
r
tabel
yaitu 0,4590,143, maka hipotesis I yang menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diterima dan arah hubungan tersebut positif.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika
t
hitung
t
tabel
atau jika nilai probabilitas 0,05. Perhitungan t
hitung
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat didalam tabel berikut ini:
Tabel 5.12 Rangkuman Perhitungan t
hitung
Hipotesis I
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10,560
3,564 2,963
,003 X1
,567 ,081
,459 7,023
,000
Sedangkan perhitungan t
tabel
hipotesis I menggunakan Microsoft Office Exel sebagai berikut:
=TINVprobability;Deg_Freedom =TINV0,05;185
=1,973 Sesuai dengan tabel 5.12 diperoleh t
hitung
sebesar 7,023 dan harga t
tabel
untuk dk 185 187-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,973. Apabila dibandingkan dengan t
tabel
maka diperoleh hasil 7,0231,973, atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,0000,05, sehingga
hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif searah antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
signifikan. Hal ini berarti koefisien yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswi SMK N 1 Depok.
2. Hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. a.
Rumusan Hipotesis Ho = tidak ada hubungan antara faktor lingkungan belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Ha = ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b.
Pengujian Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel 5.11, menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara faktor lingkungan belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,395. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka akan terletak
pada kategori rendah, yaitu pada range 0,20-0,399. Angka tersebut menunjukkan ada hubungan positif antara faktor lingkungan belajar
dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini berarti semakin mendukung faktor lingkungan belajar, maka minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Hipotesis diterima jika r
hitung
r
tabel.
Diketahui r
tabel
pada dk 185 187-2 dari hasil interpolasi sebesar 0,143 Sugiyono,2007:524.
Karena r
hitung
r
tabel
yaitu 0,3950,143, maka hipotesis II yang menyatakan ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diterima dan arah hubungan tersebut positif.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika
t
hitung
t
tabel
, maka hipotesis signifikan atau jika nilai probabilitas 0,05. Perhitungan t
hitung
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat didalam tabel 5.13 berikut ini:
Tabel 5.13 Rangkuman Perhitungan t
hitung
Hipotesis II
Model Unstandardized
Standardized t
Sig.
Coefficients Coefficients
B Std.
Error Beta
1 Constant
10,413 4,303
2,420 ,016
X2 ,331
,057 ,395
5,845 ,000
Sedangkan perhitungan t
tabel
hipotesis II menggunakan Microsoft Office Exel sebagai berikut:
=TINVprobability;Deg_Freedom =TINV0,05;185
=1,973
Sesuai dengan tabel 5.13 diperoleh t
hitung
sebesar 5,845 dan harga t
tabel
untuk dk 185 187-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,973. Apabila dibandingkan dengan t
tabel
maka diperoleh hasil 5,845 1,973, atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,0000,05, sehingga
hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif searah antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi signifikan. Ini berarti koefisien yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswi SMK N 1 Depok.
3. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Ha = ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b.
Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis ketiga pada tabel 5.11, menunjukkan
bahwa koefisien korelasi antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah -0,039. Bila
diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka akan terletak pada kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,2. Angka tersebut
menunjukkan ada hubungan negatif antara prestasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini berarti semakin tinggi
prestasi belajar, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi semakin rendah dan sebaliknya.
Hipotesis diterima jika r
hitung
r
tabel.
Diketahui r
tabel
pada dk 185 187-2 dari hasil interpolasi sebesar 0,143 Sugiyono,2007:524.
Karena r
hitung
r
tabel
yaitu -0,0390,143, maka hipotesis III yang menyatakan ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditolak. Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat
signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t
hitung
t
tabel
, maka hipotesis signifikan atau jika nilai probabilitas 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan t
hitung
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat didalam tabel 5.14 berikut ini:
Tabel 5.14 Rangkuman Perhitungan t
hitung
Hipotesis III
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
43,547 15,249
2,856 ,005
X3 -1,032
1,952 -,039
-,529 ,598
Sedangkan perhitungan t
tabel
hipotesis II menggunakan Microsoft Office Exel sebagai berikut:
=TINVprobability;Deg_Freedom =TINV0,05;185
=1,973 Sesuai dengan tabel 5.14 diperoleh t
hitung
sebesar -0,529 dan harga t
tabel
untuk dk 185 187-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,973. Apabila dibandingkan dengan t
tabel
maka diperoleh hasil -0,529 1,973, atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,5980,05,
sehingga hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
tidak signifikan. Ini berarti koefisien yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi siswi SMK N 1 Depok.
4. Hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. a.
Rumusan Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ho = tidak ada hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Ha = ada hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan
belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat didalam tabel 5.15 berikut ini:
Tabel 5.15 Rangkuman Uji
Hipotesis IV dengan Menggunakan Korelasi Ganda
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,488a ,238
,225 4,417
a Predictors: Constant, X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y
Dari tabel 5.15 diketahui harga koefisien korelasi ganda R
xy1,2,3
sebesar 0,488 dan harga koefisien determinasi yang diperoleh R
2
adalah 0,238. Hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r akan terletak pada kategori sedang yaitu pada range 0,40-0,599.
Hipotesis diterima jika r
hitung
r
tabel.
Diketahui r
tabel
pada dk 185 187-2 dari hasil interpolasi sebesar 0,143 Sugiyono,2007:524. Karena
r
hitung
r
tabel
yaitu 0,4880,143, maka hipotesis IV yang menyatakan ada hubungan motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diterima. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda R
xy1,2,3
maka digunakan uji F dengan taraf signifikansi 5. Hipotesis signifikan jika F
hitung
F
tabel
atau jika angka probabilitas 0,05. Perhitungan F
hitung
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat didalam tabel 5.16 berikut ini:
Tabel 5.16 Rangkuman Perhitungan F
hitung
Hipotesis IV
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1113,626
3 371,209
19,023 ,000a
Residual 3571,091
183 19,514
Total 4684,717
186 a Predictors: Constant, X3, X1, X2
b Dependent Variable: Y
Sedangkan perhitungan F
tabel
hipotesis IV menggunakan Microsoft Office Exel sebagai berikut:
=FINV0,05;dk pembilang;dk penyebut =FINV0,05;3;183
=2,654 Dari tabel 5.16 diketahui nilai F
hitung
sebesar 19,023 sedangkan F
tabel
dengan db pembilang 3 dan db penyebut 183 adalah 2,654. Dengan demikian harga F
hitung
F
tabel
19,023 2,654, atau bila angka probabilitas dibandingkan maka 0,000 0,05. Sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar, faktor lingkungan belajar, prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi signifikan. Ini berarti koefisien
yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswi SMK N 1 Depok.
Dari analisis regresi linier ganda diperoleh sumbangan efektif dan sumbangan relatif masing-masing variabel X seperti tercantum dalam
tabel berikut : Tabel 5.17
Rangkuman hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif
No Nama Variabel
Sumbangan relatif Sumbangan efektif
1 2
3 Motivasi belajar
Faktor lingkungan belajar Prestasi belajar
66,82501 33,15465
0,02035 15,88529
7,88135 0,00484
100 23,771
Dari tabel di atas diketahui sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Sumbangan relatif untuk variabel motivasi belajar
sebesar 66,82501 dan sumbangan efektif sebesar 15,88529, untuk variabel faktor lingkungan belajar sumbangan relatif 33,15465 dan
sumbangan efektif 7,88135, untuk variabel prestasi belajar sumbangan relatif 0,02035 dan sumbangan efektif sebesar
0,00484. Dari hasil perhitungan sumbangan relatif dapat diketahui bahwa motivasi belajar memberikan sumbangan relatif yang paling
besar yaitu sebesar 66,82501. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar, faktor lingkungan belajar
dan prestasi belajar dapat digunakan untuk memprediksi minat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 23,771. Sedangkan sisanya sebesar 76,229 berasal dari faktor lain yang tidak
diperlihatkan dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara motivasi belajar
dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Besarnya korelasi adalah 0,459 termasuk dalam kategori sedang atau cukup, r
hitung
r
tabel
yaitu 0,4590,143 sehingga hipotesis tersebut diterima, dan setelah dilakukan
uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
dengan nilai
hitung
t sebesar 7,023 dan t
tabel
= 1,973 pada taraf signifikansi 5 dengan N-2 = 187-2 = 185, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif
searah antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi signifikan. Adapun besarnya sumbangan efektif motivasi
belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 15,88529 dan besarnya sumbangan relatif motivasi belajar terhadap
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 66,82501. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi
belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dalam penelitian ini motivasi belajar dapat digunakan untuk
memprediksi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMK tersebut. Hubungan positif dapat diartikan semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
dan semakin rendah motivasi belajar siswa, semakin rendah minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Motivasi belajar akan memberikan
semangat, dorongan dan arahan terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tumbuhnya motivasi belajar di dalam diri siswa
semakin membuat siswa menjadi sadar akan pentingnya melanjutkan belajar ke perguruan tinggi. Banyak hal yang didapatkan dengan
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, selain ilmu pengetahuan juga dalam menghadapi tantangan jaman khususnya dalam mencari lapangan kerja
yang lebih baik. 2.
Hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara faktor lingkungan belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Besarnya korelasi
adalah 0,395 termasuk dalam kategori rendah, r
hitung
r
tabel
yaitu 0,3950,143 sehingga hipotesis tersebut diterima, dan setelah dilakukan
uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
dengan harga
hitung
t sebesar 5,845 dan
tabel
t
= 1,973 pada taraf signifikansi 5 dengan N-2 = 187-2 = 185, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan
positif searah antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi signifikan. Adapun besarnya sumbangan efektif
faktor lingkungan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 7,88135 dan besarnya sumbangan relatif faktor lingkungan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 33,15465.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ada hubungan faktor lingkungan belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini faktor lingkungan belajar dapat digunakan untuk memprediksi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada
siswa SMK tersebut. Hubungan positif dapat diartikan semakin mendukung faktor lingkungan belajar maka semakin tinggi minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan semakin tidak mendukung faktor lingkungan belajar maka semakin rendah minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Lingkungan yang mendukung baik itu dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat
akan menumbuhkan, mengembangkan, dan memberi pengaruh yang baik terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. 3.
Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Dari analisis korelasi diketahui bahwa korelasi antara prestasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sangat rendah sebesar. -
0,039. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa r
hitung
r
tabel
yaitu - 0,0390,143 sehingga hipotesis tersebut ditolak, dan diperkuat dengan uji
signifikansi dimana diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
dengan harga
hitung
t sebesar -0,529 dan
tabel
t
= 1,973 pada taraf signifikansi 5 dengan N-2 = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187-2 = 185, sehingga hipotesis menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Adapun besarnya sumbangan efektif prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 0,00484
dan besarnya sumbangan relatif prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 0,02035. Berdasarkan
hasil tersebut diketahui tidak ada hubungan prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Dalam hal ini tinggi rendahnya prestasi belajar tidak dapat digunakan untuk memprediksi atau menentukan tinggi rendahnya minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi pada siswa SMK N 1 Depok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang berprestasi belajar tinggi belum tentu
memiliki minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tinggi dan siswa yang berprestasi belajar rendah belum tentu memiliki minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah. Hal ini disebabkan adanya faktor–faktor lain yang tidak mendukung untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi, misalnya: keadaan sosial ekonomi orang tua, pengaruh orang-orang di sekitar siswa, atau siswa lebih memilih bekerja
daripada melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 4.
Hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi
belajar secara bersama-sama dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis korelasi ganda,
diketahui harga koefisien korelasi ganda R
xy1,2,3
sebesar 0,488 termasuk pada kategori sedang yaitu pada range 0,40-0,599. R
hitung
R
tabel
yaitu 0,4880,143 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi
dengan uji F diketahui F
hitung
F
tabel
19,023 2,654 atau bila angka probabilitas dibandingkan maka 0,000 0,05, sehingga hipotesis tersebut
signifikan. Dengan demikian motivasi belajar, faktor lingkungan belajar,
prestasi belajar secara bersama-sama dapat memacu minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan yang positif menunjukkan bahwa,
motivasi belajar yang tinggi, faktor lingkungan belajar yang mendukung dan prestasi belajar yang tinggi akan memacu minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar rendah, faktor lingkungan belajar tidak mendukung dan prestasi belajar rendah akan
menurunkan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Motivasi belajar yang tinggi dari dalam diri siswa misalnya:
kebutuhan terhadap materi pelajaran, kemauan untuk mengikuti pelajaran di sekolah, kesadaran menyediakan waktu untuk belajar, kesadaran
mengerjakan tugas dari guru, dan kesadaran mengevaluasi hasil belajar. Faktor lingkungan belajar yang mendukung dari keluarga, sekolah dan
masyarakat misalnya: pemberian fasilitas yang lengkap di rumah, keadaan sosial ekonomi orang tua, perhatian dari guru dan teman, hubungan yang
baik antara siswa dengan guru, cara guru mengajar baik, fasilitas sekolah yang lengkap, perhatian dari masyarakat, hubungan yang baik dengan
masyarakat, dan fasilitas di masyarakat yang lengkap. Prestasi belajar yang tinggi yang diperoleh siswa di bangku sekolah misalnya nilai raport siswa
dengan hasil yang tinggi. Ketiga faktor tersebut dapat menumbuhkan dan memacu minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sumbangan relatif untuk variabel motivasi belajar sebesar 66,82501 dan sumbangan efektif sebesar 15,88529, untuk variabel
faktor lingkungan belajar sumbangan relatif 33,15465 dan sumbangan efektif 7,88135, untuk variabel prestasi belajar sumbangan relatif
0,02035 dan sumbangan efektif sebesar 0,00484. Jadi motivasi belajar memberikan sumbangan relatif yang paling besar yaitu sebesar
66,82501. Sedangkan sumbangan efektif sebesar 23,771 dan sisanya sebesar 76,229 berasal dari faktor lain yang tidak dianalisis dalam
penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB VI KESIMPULAN , KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung harga koefisien korelasi
hitung
r sebesar 0,459 dan
tabel
r
sebesar 0,143 dan harga koefisien korelasi
hitung
t sebesar 7,023 dan
tabel
t
= 1,973. 2.
Ada hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung harga
koefisien korelasi
hitung
r sebesar 0,395 dan
tabel
r
sebesar 0,143 dan harga koefisien korelasi
hitung
t sebesar 5,845 dan
tabel
t
= 1,973. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung harga koefisien korelasi
hitung
r sebesar -0,039 dan
tabel
r
sebesar 0,143 dan harga koefisien korelasi
hitung
t
sebesar -0,529 dan
tabel
t
= 1,973. 4. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, faktor lingkungan
belajar dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Hal ini didukung harga koefisien korelasi
hitung
r sebesar 0,488 dan
tabel
r
sebesar 0,143 dan harga koefisien korelasi
hitung
F sebesar 19,023 dan
tabel
F
= 2,654. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi
kendala bagi penulis yaitu siswa tidak jujur dan tidak sungguh-sungguh dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka
hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang obyektif.
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, maka disarankan bagi semua pihak yang terlibat dalam mendidik anak agar memberikan dukungan, dorongan dan membangkitkan motivasi
pada anak agar mempunyai semangat dalam belajar serta berkembang dalam segala hal, misalnya: menemani dan membantu siswa saat belajar,
menegur anak didik siswa yang malas belajar, memberikan hadiah bagi anak didik atau siswa yang berprestasi.
2. Berdasarkan hasil penelitian kedua yang menunjukkan ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, maka disarankan bagi semua pihak yang berada di lingkungan belajar sekitar siswa agar menciptakan situasi dan kondisi
belajar yang kondusif di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, misalnya: tidak mengganggu saat ada siswa yang sedang
belajar, memberi fasilitas yang baik dan lengkap kepada siswa di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
3. Berdasarkan hasil penelitian ketiga yang menunjukkan tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, maka disarankan agar siswa lebih cermat dalam menentukan pilihan yang paling baik setelah lulus SMK yaitu memilih untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi atau memilih untuk bekerja dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita dan kehidupan yang lebih baik. Bagi
pihak sekolah agar mendorong anak didik atau siswanya yang berprestasi untuk bekerja dan memperbanyak lowongan pekerjaan bagi siswa.
4. Berdasarkan hasil penelitian keempat yang menunjukkan ada hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka disarankan bagi semua pihak yang mendidik anak agar selalu memberikan motivasi
dan dorongan dalam belajar dengan membantu dan menemani siswa dalam belajar, pihak yang berinteraksi dengan siswa agar menciptakan
suasana lingkungan belajar yang kondusif dengan tidak mengganggu saat siswa sedang belajar, memberikan fasilitas yang baik dan lengkap, serta
siswa itu sendiri agar lebih meningkatkan prestasinya dalam belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga akan menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
93
DAFTAR PUSTAKA
Anita, W. 1990. Educational Psychology. New Jersey: Prentice Hall. Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Boedijoewono, N. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN. Crow, Leatar. dan Alice Crow. 1989. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur
Cahaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Undang-Undang No. 20
tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta: Depdikbud.
Djaali, H.. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Eko Kuntoro, Marcellinus. 2004. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi
Orang Tua, Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Elita. 1982. Aspek-Aspek Afektif Dalam Karakteristik Siswa. Jakarta: Pusat
Penelitian Universitas Katholik Indonesia Atma Jaya. Esti, S. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Ewaldina, Maria. 2000. Hubungan Antara Lingkungan belajar Siswa, Dorongan
Orang Tua dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar. Siswa.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Fudyartanta, R.B.S. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Jogjakarta: Global Pustaka Utama. Hadi, Soetrisno. 2000. Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka. Pakasi, S. 1985. Anak dan Perkembangannya, Pendekatan Psiko Pedagogis
Terhadap Generasi Muda . Jakarta: PT. Gramedia.
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Roestiyah. 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Gramedia.
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Soemanto, Wasti. dan Hendyat Soetopo. 1982. Dasar Teori Pendidikan Dunia.
Surabaya: Usaha Nasional. Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suhaimin, Taidin. 2008. “Definisi, Pengertian Takrifan Motivasi”. Dalam
Motivasi Pembangunan Diri [Online], halaman 2. Tersedia: file:H:\Documents\ak-ertimotivasi.htm [10 September 2008]
Sunartana. 1992. Tersedia: http: ipotes. Wordpress.com 2008 05 24 prestasi
belajar [24 Mei 2008]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Umar, H. 2003 Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia
Widiyanto, Dwi. 1997. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua,
Faktor Lingkungan, Dan Prestasi Belajar Dengan Minat Melanjutkan
Studi Ke Perguruan Tinggi . Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta:
Gramedia. Witherington, H.C . 1963. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
96
LAMPIRAN 1 KUESIONER SEBELUM DAN
SESUDAH UJI INSTRUMEN
Kode:
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus di SMK N 1 Depok
2009
Disusun dalam rangka penyusunan skripsi Peneliti :
FX. Eka Wahyu Wibawa NIM :
051334046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009 KUESIONER PENELITIAN
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth:
Siswa-siswi kelas XII SMK N 1 Depok Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma
bermaksud mengadakan kegiatan penelitian. Topik penelitiannya adalah “Hubungan antara Motivasi Belajar, Faktor Lingkungan Belajar, dan Prestasi
Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan SaudaraSaudari menjadi responden. Saya berharap SaudaraSaudari berkenan untuk menjawab
keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban
SaudaraSaudari dan memastikan bahwa jawaban SaudaraSaudari hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudara Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf karena sudah mengganggu
aktivitas Saudara Saudari. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, April 2009
Mengetahui Hormat saya,
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. FX. Eka Wahyu Wibawa
Dosen Pembimbing
Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner Penelitian
I. Identitas Responden. Nama
: ........................................................ Kelas
: ........................................................
Jurusan : ........................................................
II. Petunjuk pengerjaan. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda silang X pada
kolom yang telah disediakan Berikut adalah keterangan untuk setiap pernyataan.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu atau netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1. Motivasi belajar
No Pernyataan SS S
RR TS
STS
1 Saya belajar karena ingin mencapai prestasi yang
tinggi . 2
Saya selalu memperhatikan penjelasan materi dari guru.
3 Saya mengobrol dengan teman jika tidak paham
dengan materi yang diajarkan guru. 4
Saya tidak bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam pelajaran.
5 Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan Guru.
6 Saya mempersiapkan diri dengan mempelajari materi
sebelum pelajaran dimulai 7
Saya belajar di perpustakaan pada saat jam kosong. 8
Saya membolos sebelum pelajaran berakhir 9
Saya mempelajari kembali materi yang diajarkan guru dirumah.
10 Saya selalu merencanakan perbaikan terhadap hasil
belajar yang buruk. 11
Saya yakin mata pelajaran yang saya pelajari sekarang dapat berguna kelak.
2. Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
No Pernyataan SS S
RR TS
STS
12 Orang tua selalu mengingatkan untuk belajar
13 Perilaku saudara yang mengganggu saat saya sedang belajar membuat konsentrasi belajar menjadi buyar.
14 Kasih sayang orang tua yang tinggi
mempengaruhi saya untuk lebih rajin belajar 15 Orang tua saya selalu menyediakan fasilitas belajar
yang saya butuhkan 16
Pemberlakuan jam belajar di keluarga membuat saya lebih tepat waktu dalam belajar
17 Orang tua selalu memberi hukuman, bila saya tidak belajar
18 Uang saku yang lebih membuat saya rajin belajar
19 Saya tidak percaya diri dengan keadaan keluarga yang
pas-pasan 20 Saya ingin menggapai tingkat pendidikan yang lebih
tinggi dari orang tua saya
3. Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah
No Pernyataan SS S
RR TS
STS
21 Saya selalu ditegur Guru bila tidak memperhatikan pelajaran
22 Saya selalu diingatkan oleh teman-teman jika saya tidak mengerjakan tugas
23 Saya malas untuk berpartisipasi aktif dalam belajar karena guru tidak akrab dengan para siswa
24 Guru selalu menyajikan materi dengan metode yang bervariasi sehingga saya lebih tertarik mengikuti
pelajaran 25 Guru
selalu bertele-tele
dalam menjelaskan pelajaran membuat saya menjadi jenuh dalam belajar.
26 Guru tidak memberi pengarahan untuk melanjutkan studi
27 Media belajar yang lengkap membuat saya semangat
belajar
4. Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat