UJI RELIABILITAS Hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus di SMK N 1 Depok.

Dari hasil pengukuran 42 item soal, dapat diketahui bahwa ada 23 item soal valid karena r hitung lebih besar dari r tabel dan ada 19 item soal tidak valid. Item-item soal yang tidak valid diperbaiki susunan kalimatnya atau ada perbaikan redaksi, dan ada 1 item soal yang dibuang yaitu item soal no.19, sehingga jumlah soal yang digunakan untuk penelitian sesungguhnya ada 41 item soal.

2. UJI RELIABILITAS

a. Motivasi Belajar

Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,783 0,793 11

b. Faktor Lingkungan Belajar

Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,774 0,784 17

c. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,815 0,817 10 114 LAMPIRAN 3 PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II Penilaian Acuan Patokan PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh Guru. Dalam PAP Tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score atau batas kelulusan adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut persentil minimal. Disebut persentil minimal karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk semua variabel adalah : Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100 Sangat Tinggi 66 - 80 Tinggi 56 - 65 Cukup Tinggi 46 - 55 Rendah Dibawah 46 Sangat Rendah Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masing- masing variabel adalah sebagai berikut :

A. Motivasi Belajar

Skor = nilai terendah + nilai tertinggi – nilai terendah Nilai tertinggi = 11 x 5 = 55 Nilai terendah = 11 x 1 = 11 Selisih Nilai tertinggi – nilai terendah = 55 – 11 = 44 Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 11 + 81 x 44 = 46,64 dibulatkan menjadi 47 Sangat Tinggi 11 + 66 x 44 = 40,04 dibulatkan menjadi 40 Tinggi 11 + 56 x 44 = 35,64 dibulatkan menjadi 36 Cukup Tinggi 11 + 46 x 44 = 31,24 dibulatkan menjadi 31 Rendah Dibawah 31 Sangat Rendah Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 47-55 45 24,06 Sangat Tinggi 40-46 116 62,03 Tinggi 36-39 21 11,23 Cukup Tinggi 31-35 5 2,67 Rendah 11-30 0 0,00 Sangat Rendah Jumlah 187 100

B. Faktor Lingkungan Belajar

Skor = nilai terendah + nilai tertinggi – nilai terendah Nilai tertinggi = 20 x 5 = 100 Nilai terendah = 20 x 1 = 20 Selisih Nilai tertinggi – nilai terendah = 100 – 20 = 80 Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 20 + 81 x 80 = 84,80 dibulatkan menjadi 85 Sangat Mendukung 20 + 66 x 80 = 72,80 dibulatkan menjadi 73 Mendukung 20 + 56 x 80 = 64,80 dibulatkan menjadi 65 Cukup Mendukung 20 + 46 x 80 = 56,80 dibulatkan menjadi 57 Tidak Mendukung Dibawah 57 Sangat Tidak Mendukung Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 85 - 100 14 7,49 Sangat Mendukung 73 - 84 118 63,10 Mendukung 65 - 72 47 25,13 Cukup Mendukung 57 - 64 8 4,28 Tidak Mendukung 20 - 56 0,00 Sangat Tidak Mendukung Jumlah 187 100

C. Prestasi Belajar

Skor = nilai terendah + nilai tertinggi – nilai terendah Nilai tertinggi = 100 Nilai terendah = 0 Selisih Nilai tertinggi – nilai terendah = 100 – 0 = 100 Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 0 + 81 x 100 = 81 Sangat Tinggi 0 + 66 x 100 = 66 Tinggi 0 + 56 x 100 = 56 Cukup Tinggi 0 + 46 x 100 = 46 Rendah Dibawah 46 Sangat Rendah Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100 22 11,76 Sangat Tinggi 66 - 80,99 165 88,24 Tinggi 56 - 65,99 Cukup Tinggi 46 - 55,99 Rendah 0 - 45,99 Sangat Rendah Jumlah 187 100 D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Skor = nilai terendah + nilai tertinggi – nilai terendah Nilai tertinggi = 10 x 5 = 50 Nilai terendah = 10 x 1 = 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selisih Nilai tertinggi – nilai terendah = 50 – 10 = 40 Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 10 + 81 x 40 = 42,40 dibulatkan menjadi 42 Sangat Tinggi 10 + 66 x 40 = 36,40 dibulatkan menjadi 36 Tinggi 10 + 56 x 40 = 32,40 dibulatkan menjadi 32 Cukup Tinggi 10 + 46 x 40 = 28,40 dibulatkan menjadi 48 Rendah Dibawah 32 Sangat Rendah Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 42-50 13 6,95 Sangat Tinggi 36-41 86 45,99 Tinggi 32-35 53 28,34 Cukup Tinggi 28-31 20 10,70 Rendah 10-27 15 8,02 Sangat Rendah Jumlah 187 100 RATA-RATA DAN DEVIASI STANDAR 1. Mean atau rata-rata Rata-rata suatu rangkaian data adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian Boedijoewono, 2001: 74. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Median Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur Boedijoewono, 2001: 84. Median juga disebut sebagai ukuran letak, karena letak median membagi dua bagian yang sama. 3. Modus Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai data yang paling sering terjadi Boedijoewono, 2001: 89. 4. Deviasi Standar Deviasi standar suatu rangkaian data adalah akar pangkat 2 dari kuadrat nilai rata-rata selisih nilai data terhadap mean Boedijoewono, 2001: 145. Untuk menghitung mean, median, modus, dan standar deviasi digunakan SPSS 12. X1 X2 X3 Y Valid 187 187 187 187 N Missing Mean 43,94 75,68 7,8089 35,49 Median 44,00 75,00 7,7800 36,00 Mode 45 74 7,67 34a Std. Deviation 4,059 5,981 ,18886 5,019 Sum 8217 14152 1460,26 6636 120 LAMPIRAN 4 DATA INDUK

1. Motivasi belajar

Dokumen yang terkait

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 15

Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora.

0 5 89

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 0 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi - USD Repository

0 0 186

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 189

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 153

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 87