B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini karena motivasi belajar, akan memacu siswa untuk lebih giat
belajar sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakkan
minat yang tinggi dan perhatian yang penuh terhadap tugas–tugas belajar. Menurut Santrock 2007: 510, motivasi adalah proses yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal
perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah mereka akan menampakkan keengganan, cepat
bosan, dan berusaha menghindari dari kegiatan belajar. Jadi motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar, karena motivasi akan
mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan
memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Motivasi adalah salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar Esti, 2006: 329. Dengan
keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam belajar, akan merangsang siswa tersebut menjadi bersemangat untuk menempuh pendidikan yang
lebih tinggi yaitu di Perguruan Tinggi. Motivasi mempunyai intensitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
arah Esti, 2006: 329. Siswa akan bersungguh sungguh jika mempunyai suatu keinginan walaupun menghadapi berbagai rintangan.
Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau kegairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini Suhaimin, 2008:
2. Dengan adanya motivasi intrinsik atau dorongan dari dalam diri siswa yang tinggi untuk melanjutkan belajar di perguruan tinggi akan semakin
menumbuhkan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2. Hubungan positif antara faktor lingkungan belajar dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Lingkungan belajar siswa adalah keseluruhan keadaan yang
melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan siswa Winkel, 2004:108. Lingkungan
belajar sangat kuat dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Widiyanto 2007: 86 dalam penelitiannya, menyatakan bahwa
lingkungan belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Lingkungan keluarga
yang mendukung akan membuat siswa dapat belajar dengan nyaman di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik. Menurut
Patterson dan Loeber 1984 seperti yang dikutip oleh Syah 2003:153 mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan sekolah yang mempunyai fasilitas yang lengkap akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga prestasi belajar
yang dicapai siswa akan baik pula. Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staff administrasi, dan teman-teman sebaya dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa Syah, 1997:137. Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin
hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak
penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa Syah, 1997:137. Siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak-
anaknya rajin dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar.
Menurut Ewaldina 2000:19, dalam penelitiannya, menyatakan bahwa lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan
positif terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya dukungan orang tua dan penyediaan fasilitas belajar. Dalam penelitian tersebut juga
dinyatakan bahwa lingkungan belajar di sekolah juga perpengaruh terhadap prestasi siswa, karena adanya penyediaan fasilitas belajar sekolah
seperti buku-buku pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan. Dengan pengaruh positif yang kuat dari lingkungan belajar akan
berpengaruh baik terhadap prestasi siswa. Keadaan lingkungan belajar siswa yang sebagian besar masyarakatnya berpendidikan akan
mempengaruhi dan memotivasi siswa untuk selalu menempuh jenjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan yang lebih tinggi. Anggota masyarakat yang berpendidikan pasti juga akan memberikan bimbingan dan dorongan bagi anggota
masyarakat lain termotivasi untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Dengan adanya dukungan lingkungan belajar yang mendukung akan
mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan dalam
jangka waktu tertentu. Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalan rata-rata nilai
rapornya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, harapan, dan cita-citanya.
Menurut Roestiyah 1982:154, siswa yang prestasinya rendah tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Berdasarkan pendapat ini dapat
disimpulkan bahwa setiap siswa yang mempunyai tujuan maka ia akan melanjutkan sekolahnya. Namun bagi siswa yang tidak memiliki tujuan
maka siswa akan enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Jika mereka tidak didorong untuk melanjutkan sekolah, maka sekolah akan menjadi beban
bagi dirinya. Eko 2004: 85, dalam penelitiannya, menyatakan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Dengan prestasi belajar yang tinggi siswa semakin percaya diri bisa menempuh studi dengan baik.
Dengan demikian prestasi belajar yang tinggi dapat menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Hubungan positif antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Motivasi adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan Fudyartanta, 2002: 258. Banyak hal yang
mempengaruhi siswa dalam mendorong atau memberi semangat dalam belajar.
Lingkungan keluarga yang kondusif seperti keadaan keluarga yang harmonis, fasilitas belajar yang lengkap di rumah akan membuat siswa
dapat belajar dengan nyaman di rumah. Lingkungan sekolah yang mempunyai fasilitas yang lengkap akan mendukung siswa dapat belajar
dengan optimal. Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain.
Siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak-anaknya rajin dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar. Crow
and Crow 1989: 302-303 mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Siswa akan senang dengan keadaan tersebut dan akan
lebih giat dalam belajar apabila didukung atau diberi semangat yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berasal dari faktor lingkungan disekitarnya, sehingga prestasi siswa akan lebih baik.
Menurut W.S Winkel 1989: 31, mengatakan bahwa perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap
positif. Siswa yang termotivasi ditambah lagi dengan lingkungan yang mendukung dan prestasi tinggi diduga akan menimbulkan minat yang
tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
C. Model Penelitian