Keterampilan Membaca yang Terintegrasi dengan Pendidikan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia Depdiknas, 2006:317. Atas dasar Standar Kompetensi tersebut, Zulela 2012:5 menyatakan bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik dapat: 1 berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, 2 menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia, 3 memahami Bahasa Indonesia dan dapat menggunakannya dengan tepat dan efektif dalam berbagai tujuan, 4 meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial, 5 menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, 6 menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Dengan melihat hal ini dapat dipahami bahwa, pembelajaran Bahasa Indonesia di SD merupakan sebuah sarana untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal berbahasa. Melalui bahasa siswa dapat melatih cara berbahasa atau berkomunikasi dengan baik dan benar, selain itu secara tidak langsung siswa dapat pula dilatih untuk mengembangkan dan menanamkan nilai karakter hingga memiliki budi pekerti yang halus.

2.1.2.2 Keterampilan Membaca yang Terintegrasi dengan Pendidikan

Karakter Berdasarkan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan KTSP, pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang SD mencakup 4 aspek keterampilan berbahasa. Keempat aspek keterampilan yang dimaksudkan yaitu keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Membaca merupakan kemampuan ketiga setelah belajar mendengarkan bahasa dan berbicara Tarigan, 2008: 2. Keterampilan membaca menjadi salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa atau yang sering disebut sebagai kemampuan prasyarat siswa di SD. Membaca menjadi salah satu kemampuan prasyarat karena sebagian besar informasi dan pengetahuan yang mereka peroleh di lingkungan terutama di sekolah berasal dari buku bacaanbuku pegangan yang tak lepas dari unsur kebahasaan. Dengan dikuasainya keterampilan ini diharapkan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, diharapkan pula siswa dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru yang penting bagi dirinya. Finocchiaro dan Bonomo AlekAchmad, 2010:75 mengungkapkan, membaca merupakan kegiatan memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Lebih jauh lagi, Anderson Tarigan, 2008:7 menjelaskan, membaca adalah proses decoding, yang mengandung arti suatu kegiatan untuk memecahkan lambang-lambang verbal atau dapat diartikan pula sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis dengan bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisancetakan menjadi bunyi yang bermakna. Selain itu Nurhadi 2008:29 menjelaskan, membaca merupakan proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat menggerakan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli dapat dipahami bahwa, membaca adalah proses mengubah bahasa tulis menjadi bahasa lisan guna memahami arti dan menemukan makna dengan tepat dari kata demi kata yang terkandung dalam tulisan. Dengan menguasai keterampilan membaca, diharapkan siswa dapat memahami isi dari setiap tulisan yang telah dibaca. Menurut Zulela 2012:44, membaca bacaansebuah cerita merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan batiniah yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian. Lebih jauh lagi Zulela 2012:23 menuliskan, kebiasaan manusia bergaul dengan kebenaran, keindahan dan kebaikan yang terdapat dalam sebuah cerita, akan memberikan pengaruh pada tingkah laku sehari-hari, yang akan berdampak pada tingkah laku sederhana, berbudi luhur dan disiplin. Berdasarkan jurnal yang ditulis Suparti 2000:2, membaca merupakan sarana bagi manusia untuk mengembangkan jiwanya. Jika seseorang terampil dan suka membaca, maka ia memiliki kesempatan untuk mengenal dan memahami dunianya dengan lebih cermat dan teliti. Kecermatan dan ketelitian ini akan mengembangkan jiwa secara lebih baik. Sifat “teliticermat” akan mendukung terwujudnya insan yang berkarakter. Melihat hal ini, kegiatan membaca tidak hanya sekedar menemukan sebuah makna yang tepat dalam bahasa tulis yang telah dilisankan, namun dapat dijadikan sebagai sarana untuk menanamankan nilai-nilai karakter yang telah ditetapkan oleh Depdiknas. Melalui kegiatan membaca, kemampuan siswa dapat berkembang secara menyeluruh tidak hanya aspek kognitif dan psikomotor saja yang berkembang, namun aspek afeksi juga akan ikut berkembang dan tertanam dalam diri siswa. Tujuan membaca adalah mencari dan menemukan informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan Utami, 2007:2. Apabila siswa telah dapat memahami isi bacaan, dapat dikatakan bahwa tujuan dari kegiatan membaca yang telah dilakukan dapat tercapai dengan baik. Tujuan membaca pada tingkat pemula yang biasa ditemui pada siswa SD antara lain: 1 mengenali lambang- lambang bahasa, 2 mengenali kata-kata dalam kalimat, 3 menemukan ide pokok dan kata kunci, dan 4 menceritakan kembali isi bacaan pendek Iskandarwassid Sunendar, 2011:289-290. Dalam upaya pengembangan keterampilan membaca di SD terutama kelas atas, ada beberapa jenis kegiatan membaca yang dilakukan yaitu membaca lanjutan, membaca nyaringbersuara, membaca teknik, membaca lancar, membaca indah, membaca dalam hati, membaca pemahaman, membaca bahasa, membaca kritis, membaca cepat, membaca pustaka, dan membaca memindai Zulela, 2012: 6-7. Untuk melakukan kegiatan membaca dibutuhkan beberapa teknik dalam membaca. Terdapat 4 teknik membaca, yaitu 1 baca-pilih selecting, 2 baca- lompat skipping, 3 baca-layap skimming, 4 baca-tatap scanning Rahim, 2007:51-52. Menurut penjelasan Tarigan, membaca sekilas disebut juga membaca Skimming 2008:32. Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat Tarigan, 2008:32. Membaca skimming ialah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan Rahim, 2007:61. Sedangkan menurut Soedarso 2000:84, membaca skimming adalah cara membaca yang hanya untuk mendapatakan ide pokok secara cepat. Dengan melihat penjelasan dari Farida Rahim dan Soedarso, membaca sekilas menjadi salah satu teknik dalam membaca cepat. Dalam membaca cepat, pembaca melakukan kegiatan membaca secara cepat untuk mengetahui isi suatu bacaan atau bagian-bagiannya Pandawa, 2009:8. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa membaca sekilas merupakan salah satu kegiatan membaca untuk menemukan makna atau ide pokok secara cepat dari suatu ceritabacaan yang telah dibaca. Sesuai dengan isi KTSP, menemukan ide pokok dengan membaca sekilas menjadi Kompetensi Dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV semester gasal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca. Isi dari Kompetensi Dasar tersebut adalah menemukan pikiran pokok teks agak panjang 150-200 kata dengan cara membaca sekilas. 2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Bahan ajar merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan oleh seorang guru sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas. Menurut Abdul Majid 2009:173, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar –mengajar di kelas. Bahan atau materi yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Prastowo 2012:17 menjelaskan lebih lanjut mengenai bahan ajar, yaitu seperangkat materi yang disusun sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dari beberapa pengertian bahan ajar tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa, bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang memuat berbagai macam kompetensi siswa yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk membantu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Bahan ajar yang baik, dapat memungkinkan terciptanya lingkungan atau suasana untuk siswa dapat belajar secara maksimal. Maksimal dalam mengembangkan kemampuan baik aspek kognitif, afeksi, maupun psikomotor Rukiyanto, dkk., 2009:3. Menurut Prastowo 2012:20, terdapat beberapa unsur dalam bahan ajar yang baik, yaitu 1 petunjuk belajar, 2 kompetensi yang akan dicapai, 3 informasi pendukung, 4 latihan-latihan, 5 petunjuk kerja atau lembar kerja, dan 6 evaluasi. Dengan adanya petunjuk belajar, diharapkan guru dapat mengerti cara mengajarkan materi kepada siswa, dan siswa diharapkan dapat mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut. Sedangkan untuk kompetensi yang dicapai, dimaksudkan agar guru mengetahui kompetensi yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa dalam pembelajaran. Informasi pendukung dimaksudkan agar dapat membantu siswa dalam meyelesaikan soal-soal latihan dan evaluasi pada lembar kerja. Cunningsworth 1995:3 mengemukakan beberapa unsur untuk mengevaluasi suatu bahan ajar agar dapat mengukur kualitas bahan ajar. Unsur- unsur tersebut yaitu aims, skills, topic, methodologi, teacher’s book, dan practical consideration. Melihat pemahaman bahwa bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang dapat mengembangkan kemampuan siswa secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor, maka pendidikan karakter dapat diupayakan untuk diintegrasikan dalam pengembangan bahan ajar. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, yaitu memberikan banyak perhatian pada aspek karakter yang ada dalam setiap mata pelajaran dan mengembangkan substansi yang bermakna melalui pengetahuan kontekstual Raka, 2011:64. Dalam upaya penanaman nilai karakter pada siswa SD, bahan ajar yang digunakan tidak hanya memuat teori tentang karakter-karakter namun memuat aktivitas yang dapat dijadikan sebagai pelatihan dari penanaman nilai karakter-karakter. Peleburan individu melalui suatu pengalaman dan bukan sekedar pemahaman secara teoritis Koesoman, 2010:268. Lebih jauh lagi Furqon mengungkapkan bahwa, ada langkah-langkah dalam upaya pengintegrasian pendidikan karakter dalam bahan ajar setiap mata pelajaran, diantaranya: pertama, mendeskripsikan Kompetensi Dasar KD, kompetensi yang dideskripsikan biasanya bersumber dari kurikulum 2006; kedua, mengidentifikasi butir-butir karakter yang akan diintegrasikan ke dalam bahan ajar; ketiga, mengintegrasikan butir-butir karakter ke dalam Kompetensi Dasar yang telah dipilih; keempat, melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan metode atau teknik tertentu; kelima, menentukan metode; keenam, menentukan evaluasi; dan ketujuh, adalah menentukan sumber belajar 2010:57.

2.1.4 Model Pengembangan Bahan Ajar

Dokumen yang terkait

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 0 206

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 0 164

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 2 169

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 0 249

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 0 192

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

0 0 185

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal

1 2 204

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal

0 0 247

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal - USD Repository

0 0 172

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL SKRIPSI

0 0 167