Deskripsi Pelaksanaan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mengamati proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas VA, MI Susi Widya Hesti.
1 Pertemuan Pertama Guru dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan
berdoa bersama. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest placement test. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok secara heterogen berdasarkan hasil placement test siswa di kelas. Guru pertama-tama memilih ketua kelompok lebih dulu yang
dianggap guru sebagai siswa yang lebih pandai. Selanjutnya guru menentukan anggota untuk masing-masing kelompok yang terdiri
dari 4 dan 5 siswa.Guru meminta siswa untuk mencatat nama kelompok dan anggotanya tetapi siswa masih diminta untuk duduk di
bangku masing-masing teams. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun
datar sederhana. Setelah itu guru membagi kertas lipat berbentuk persegi dan mengingatkan kembali bagaimana cara menghitung luas
dan keliling kertas tersebut. Guru memberikan contoh masalah yang berkaitan dengan bangun datar seperti “Kalau kita punya sawah
berbentuk persegi dengan panjang sisi 5 meter, berapa luas sawah tersebut?”
Guru kemudian memberikan penjelasan cara menyelesaikan soal tersebut dan memberikan beberapa contoh masalah lainnya
teaching group.Siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal dalam LKS mengenai masalah yang berkaitan dengan bangun datar
persegi. Siswa menyelesaikan soal tersebut secara individu curriculum materials. Setelah selesai, guru meminta siswa untuk
masuk ke dalam kelompok yang sudah ditentukan saat awal pembelajaran berlangsung dan meminta untuk saling mengoreksi
jawaban milik temannya. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa teman yang
jawabannya salah wajib diberitahu dimana letak kesalahannya dan
teman yang mampu harus mau mengajari temannya. Siswa mencocokkan hasil tugas yang sudah dikerjakan tadi ke dalam
kelompok. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok tentang team study langkah-langkah penyelesaian
soal dan jawaban dari masing-masing anggota. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan satu sama lain dan
saling memberikan bantuan. Siswa yang dapat mengerjakan membantu teman yang kesulitan dan menggunakan ilustrasi kertas
lipat untuk memudahkan penjelasan. Guru kelas mengawasi proses diskusi dan memberikan bantuan seperlunya. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaan yang sudah dibahas. Guru memberikan
penghargaan untuk
kelompok yang
dapat menyelesaikan diskusi dengan baik dan memberikan penguatan
kepada kelompok yang masih belum berhasil team score and team recognition
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas. Guru memberikan penguatan
materi dan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya guru dan siswa melakukan refleksi. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan meminta siswa menyiapkan buku pelajaran selanjutnya 2 Pertemuan Kedua
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 22 Mei 2014 dengan berpedoman pada RPP. Kegiatan
awal dilakukan dengan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Guru
mengulang sekilas materi pada pertemuan sebelumnya yaitu penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi.
Guru mengatakan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini tidak jauh berbeda dengan materi sebelumnya tetapi menggunakan
bangun datar yang berbeda yaitu persegi panjang dan segitiga.
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai rumus luas dan keliling persegi panjang kemudian mencatatnya di papan
tulis. Setelah itu guru bertanya kepada siswa “Kalau Bu Guru punya sawah luasnya 7200 m
2
dan panjangnya 80 m, berapa lebar sawahnya?”. Siswa pun terdiam sejenak dan tidak berapa lama
kemudian salah satu siswa mengatakan “90 meter Bu” Guru pun menjawab, “yakin?” Setelah itu Guru pun bersama – sama dengan
siswa menyelesaikan contoh soal tersebut dan memang benar jawabannya adalah 90 m.
Guru kemudian memberikan contoh masalah lainnya yang berkaitan dengan persegi panjang dan menjelaskan cara
menyelesaikannya. Guru berganti materi dengan menanyakan kepada siswa, “Apa rumus luas segitiga?” Beberapa siswa pun
langsung menjawab dan guru menuliskan rumus tersebut di papan tulis. Guru juga menanyakan kepada siswa rumus keliling segitiga
dan kemudian menuliskan rumus tersebut di papan tulis. Setelah itu guru memberikan contoh masalah yang berkaitaan
dengan bangun datar segitiga dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang langkah-langkah penyelesaian soal tersebut teaching
group. Setelah memberikan beberapa contoh masalah,Guru membagi LKS untuk dikerjakan siswa secara individu. Soal LKS
berisi masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang dan segitiga curriculum materials. Setelah siswa selesai
mengerjakan LKS, siswa berkumpul ke dalam kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya.
Di dalam kelompok, siswa saling mendiskusikan hasil pekerjaan masing-masing dan membantu teman yang mengalami
kesulitan team study. Guru mengamati proses diskusi dan memberikan bantuan seperlunya sambil mendatangi setiap
kelompok untuk memastikan siswa benar-benar mendiskusikan soal. Selama proses diskusi ada beberapa siswa yang asyik
mengobrol sendiri tentang hal lain yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Guru pun segera menegur siswa tersebut untuk fokus
kembali ke diskusi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya di kelas.
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berdiskusi dengan baik dengan memberikan stiker bintang team score and
team recognition. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan
materi bersama-sama whole class units. Setelah itu guru memberikan pekerjaan rumah untuk dikerjakan secara mandiri.
3 Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014.
Dalam pertemuan ini guru dan siswa mengalami kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Setelah itu guru memberikan ulasan
mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua yaitu mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan
bangun datar sederhana. Guru menyampaikan ulasan singkat mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar
persegi, persegi panjang, dan segitiga. Selanjutnya guru memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk
mengerjakannya di depan kelas whole class units. Setelah jawaban dicocokkan bersama-sama dan guru mengkoreksi jawaban siswa,
siswa diminta untuk mengerjakan soal post test fact test dan mengisi lembar kuesioner minat.
c. Observasi Peneliti dibantu oleh guru dan teman sejawat melakukan observasi
di dalam kelas selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berlangsung. Observasi berpedoman pada lembar
pengamatan minat. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama, beberapa siswa masih ada yang tidak mau membantu temannya
dan mengerjakan secara mandiri.
Pada saat kegiatan diskusi sedang berlangsung, beberapa siswa terlihat tidak mau bekerja secara berkelompok. Hal ini disebabkan
karena anak tersebut tidak satu kelompok dengan teman dekatnya. Ada beberapa siswa yang terlihat enggan menanyakan langkah-langkah
penyelesaian soal dan lebih fokus pada hasil jawaban. Selama proses diskusi, terlihat ada beberapa kelompok yang anggotanya sibuk dengan
aktivitas masing-masing yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi siklus I, siswa awalnya belum
terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. d. Refleksi
Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, minat siswa untuk mengikuti pembelajaran sudah cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari
hasil kuesioner minat siswa pada siklus I yang sudah mengalami peningkatan cukup signifikan dari kondisi awal di mana setelah siklus I
sebanyak 75 dari 32 siswa memiliki minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pada kondisi awal, siswa yang berminat hanya 46,875.
Sementara itu hasil tes prestasi belajar yang diberikan pada siklus I juga sudah mencapai 78,125 di mana kondisi awal siswa hanya 34,4 yang
mencapai KKM. Hal ini karena model pembelajaran yang digunakan tidak pernah digunakan oleh anak-anak yang sebelumnya. Beberapa
anak mengaku merasa terbantu dengan model pembelajaran tersebut karena mereka tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan. Namun
masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk siklus selanjutnya di antaranya adalah:
1 Peneliti perlu meningkatkan koordinasi dengan guru kelas untuk menghindari
kesalahpahaman dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran. 2 Siswa perlu diberikan penjelasan yang jelas dan aturan-aturan yang
wajib ditaati sebelum memulai kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak kebingungan saat proses pembelajaran berlangsung.
3 Lebih memperhatikan waktu supaya kegiatan belajar dapat berjalan sesuai rencana.
Secara umum prestasi belajar siswa pada siklus I sudah meningkat. Hal itu terlihat dari nilai post test dibandingkan dengan
kondisi awal. Tetapi masih ada sejumlah siswa yang belum dapat mencapai nilai KKM. Jadi peneliti masih perlu melakukan siklus II
untuk pemantapan. 2. Siklus II
Pada penelitian ini, siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yakni tanggal 26, 28, dan 29 Mei 2014. Materi pembelajaran yang
diajarkan adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana.
a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan ini
adalah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan ini meliputi materai pembelajaran tentang menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana, menyiapkan silabus, RPP, dan LKS serta media yang akan digunakan. Peneliti juga
menyiapkan lembar pengamatan, kuesioner, dan instrumen tes tertulis. b. Tindakan
1 Pertemuan I Kegiatan belajar pada pertemuan I dilaksanakan pada tanggal
26 Mei 2014. Pada pertemuan ini siswa belajar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus menggunakan
model Cooperative Learning teknik TAI. Pertama-tama guru memberikan apersepsi mengenai masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan bangun ruang kubus. Siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest placement test.
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai cara menghitung luas dan volume kubus kemudian menuliskannya di
papan tulis. Setelah itu, guru memberikan contoh masalah yang
berkaitan dengan kubus berupa sebuah soal cerita. “Ada sebuah bak mandi memiliki panjang sisi 1 meter. Kalau bak mandi tersebut akan
diisi dengan air sampai penuh, berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisinya?”
Siswa pun terdiam selama beberapa saat untuk memikirkan cara penyelesaian soal tersebut dan ada siswa yang berkata, “Itu
menghitung volume ya Bu?” Guru pun menjawab, “Iya, siapa yang bisa?” Setelah itu guru bersama dengan siswa mencoba
menyelesaikan masalah tersebut dan guru memberikan contoh masalah yang lain teaching group. Setelah itu, guru membagikan
LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara
heterogen di mana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok yang digunakan pada pertemuan ini tidak sama dengan kelompok
heterogen pada siklus I teams. Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS curriculum materials, siswa diminta untuk
masuk ke dalam kelompok dan mendiskusikan jawaban dari setiap anggota kelompok team study. Setiap kelompok secara bergantian
maju ke depan kelas sedangkan kelompok yang lain memperhatikan. Guru bersama siswa merangkum materi yang sudah dipelajari.
Siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang sudah bekerjasama dengan baik berupa
pemberian poin dan memberikan penguatan untuk kelompok yang belum berhasil team score and team recognition. Selama proses
pembelajaran berlangsung, beberapa anak merasa kebingungan saat berdiskusi kelompok dan memastikan langkah perhitungan mereka
benar dengan meminta bantuan guru. 2 Pertemuan II
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014. Dalam pertemuan ini siswa belajar mengenai penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan bangun ruang balok. Kegiatan awal dilakukan
dengan apersepsi berupa tanya jawab mengenai bentuk dan karakteristik balok disertai dengan contoh-contoh permasalahan yang
berkaitan dengan balok. Apersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan siswa. Guru mengulang materi pertemuan sebelumnya yakni masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus. Guru
membawa sebuah kardus susu dan meminta siswa untuk mengukur panjang, lebar, dan sisi kardus tersebut. Setelah itu, guru mencatat
ukuran panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut di papan tulis. “Jika kotak kardus ini memiliki panjang 20 sentimeter, tinggi, 27
sentimeter, dan lebar 3 sentimeter, berapa volume kotak tersebut?” Tanya guru kepada siswa.
Setelah itu guru bersama dengan siswa mencoba menghitung volume kotak susu tersebut bersama-sama. Guru kemudian
memberikan contoh soal lainnya tentang masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok teaching group. Selanjutnya, guru
membagikan LKS dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS tersebut secara mandiri curriculum materials. Setelah selesai
mengerjakan, siswa masuk ke dalam kelompok untuk saling mendiskusikan jawaban satu sama lain. Teman yang dapat
mengerjakan memberi bantuan kepada teman yang belum mengerti team study. Setiap kelompok melakukan presentasi di depan kelas
untuk menyampaikan hasil diskusinya. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bersama-sama membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan tentang materi penyelesaian masalah bangun ruang balok
dan memberikan pekerjaan rumah. Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi dari pelajaran yang telah dilaksanakan. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah berdiskusi dengan baik team score and team recognition.
3 Pertemuan III Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2014. Guru
dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Selanjutnya guru menyampaikan ulasan materi yang telah dipelajari
pada pertemuan I dan II yaitu tentang pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana. Guru memberikan tiga
contoh soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Setelah itu, soal tersebut dikoreksi bersama-sama whole class units. Selanjutnya
siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest fact test dan mengisi lembar kuesioner minat.
c. Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh teman sejawat
dan guru kelas melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan pada pertemuan I dan II selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi
tersebut berpedoman pada lembar pengamatan minat. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan I, siswa sudah mulai terbiasa
dengan model pembelajaran dan teknik yang digunakan karena sudah menggunakan teknik pembelajaran yang serupa dari siklus sebelumnya.
Hal itu terlihat setelah siswa selesai mengerjakan soal LKS pada pertemuan I, siswa bertanya kepada guru, “Bu habis ini kumpul sama
kelompoknya kan?” Guru pun menjawab, “Iya tapi nanti kalau semuanya sudah selesai. “Bagi yang sudah selesai coba dikoreksi lagi
dan yang belum, segera diselesaikan ya” Lanjut guru kelas. Pada saat kegiatan diskusi, ada siswa yang mencoba bertanya
jawaban kepada kelompok lain tetapi kelompok lain menolaknya karena anak tersebut berasal dari anggota kelompok yang berbeda. Guru
mengatasi masalah tersebut dengan meminta siswa yang bersangkutan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya atau bertanya langsung
kepada guru jika masih ada yang belum jelas. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, terjadi peningkatan
minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Namun selama siklus
II berlangsung, masih terlihat ada beberapa siswa yang bermalas- malasan mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II, minat dan prestasi
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I. Minat belajar siswa dari hasil kuesioner diketahui
meningkat menjadi 84,375 dan prestasi belajar juga meningkat menjadi 87,5.Berdasarkan hasil kegiatan belajar pada siklus II, masih
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti, di antaranya adalah:
1 Melakukan koordinasi lebih baik dengan guru kelas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.
2 Memberikan peraturan yang jelas untuk dipatuhi siswa selama proses belajar mengajar untuk menghindari kegaduhan dan kebingugan
ketika proses belajar mengajar dilakukan. 3 Lebih memperhatikan waktu supaya semua rencana kegiatan dapat
berjalan sesuai rencana.