pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri bebagai pengatahuan yang dipelajarinya. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada
penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Dari penjelasan yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan
Tematik Integratif pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, yang berarti setiap beberapa mata pelajaran akan digabungkan menjadi satu tema pokok
yang saling keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga
pembelajaran dapat bermakna bagi siswa.
1. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif
Beberapa prinsip yang berkenaan dengan Pembelajaran tematik integratif menurut Majid 2014:89 sebagai berikut:
a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan
dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran
b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran
yang mungkin saling terkait. Dengan demikian materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh betentangan dengan tujuan kurikulum
yang berlaku tetapi sebaliknya Pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik sisawa seperti, minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.
e. Materi pelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan. Arinya, materi yang
tidak mungkin dipadukan tidak usah diadukan.
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, Pembelajaran tematik integratif memiliki Karakteristik-karakteristik menurut Majid 2014:89 sebagai
berikut:
a. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered. Hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagi fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasaan tema-
temayang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lain, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik tidak harus selalu belajar dengan menggunakan buku, tetapi bisa dari hal-hal lain seperti bermain. Siswa pada umumnya menyukai
permainan. Dengan permainan, baik tradisional maupun modern, guru dapat menanamkan konsep pengetahuan, sikap sekaligus keterampilan kepada anak
tanpa harus banyak memberi tahu transfer of knowledge
3. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid 2014:91 adalah sebagai berikut
a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
c. Kompetensi dasar yang tidak dipadukan, tidak harus dipadukan. Kompentesi dasar
yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan
baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri. e.
Kegiatan pembelajaran ditekakan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
f. Tema-tema yamg dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan, dan
daerah setempat.
4. Tahapan-tahapan pembelajaran tematik integratif
a. Perencanaan, meliputi pemetaan kompetensi dasar KD, penentuan tema, analisis
indikator, penetapan jaringan tema, penyusunan silabus dan penyusunan RPP b.
Penerapan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah: kegiatan pendahuluan, inti dan akhir
c. Evaluasi penilaian, yaitu pengukuran terhadap keberhasilan siswa dalam
memahami satu topik tertentu.
5. Kelebihan pembelajaran tematik integratif