79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang telah dijabarkan dalam Bab III tentang Metode Penelitian. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan
melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada salah seorang guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta, yaitu Ibu SR pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pukul
10.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk menemukan fakta sehubungan
dengan pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013 dan ketersediaan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Hasil wawancara akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat atau merancang suatu produk yang akan dihasilkan yaitu perangkat
pembelajaran sesuai yang diharapkan dalam implementasi kurikulum 2013.
1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis atau survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum
SD 2013. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ibu SR, Guru Kelas IV SD yang akan dijelaskan dalam setiap butir.
Butir pertanyaan pertama, yaitu terkait pemahaman guru tentang kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang disampaikan secara holistik atau menyeluruh dalam satu kesatuan tema.
Butir pertanyaan kedua, yaitu terkait pemahaman guru tentang perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi
siswa. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam kurikulum SD 2013, terdapat empat aspek yang dikembangkan, di antaranya aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dimana sikap dibagi menjadi dua aspek yaitu sikap sosial dan sikap spiritual. Keempat aspek tersebut tertuang dalam kompetensi Inti yang
dikembangkan dalam kurikulum SD 2013. Sesuai dengan permendikbud 67, keempat Kompetensi Inti tersebut dirumuskan dalam Kompetensi Dasar KD
sesuai dengan masing-masing Kompetensi Inti yang dikembangkan. Kompetensi Dasar dirumuskan dalam Indikator dan kemudian Indikator dirumuskan dalam
Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Dalam merumuskan indikator, ke empat aspek tersebut harus termuat karena semua aspek harus dinilai. Namun, dalam
penulisan indikator, hanya indikator dari KI 3 dan KI 4 yang ditulis, sedangkan indikator dari KI 1 dan KI 2 dapat disisipkan dalam tujuan pembelajaran.
Butir pertanyaan ketiga yaitu terkait pemahaman guru tentang pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa inti dari
tematik integratif yaitu semua muatan pembelajaran disatukan dalam suatu kesatuan kegiatan pembelajaran dan tidak disampaikan secara terpisah-pisah.
Guru juga menjelaskan bahwa dalam penerapan pendekatan tematik integratif,
guru harus dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan muatan pembelajaran tertentu.
Butir pertanyaan keempat, yaitu terkait pemahaman guru tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa
pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menerapkan lima langkah yang termuat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan. Guru juga menjelaskan bahwa kelima tahap dalam pendekatan ini tidak harus selalu berurutan, namun harus selalu ada dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Butir pertanyaan kelima, yaitu terkait pemahaman guru tentang penilaian
otentik. Guru memberikan jawaban bahwa penilaian otentik merupakan penilaian berdasarkan proses dan hasil, dimana semua aspek baik sikap sosial, sikap
spiritual, pengetahuan maupun keterampilan dinilai tanpa mengabaikan aspek tertentu.
Butir pertanyaan keenam, yaitu terkait keperluan guru sehubungan dengan contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru memberikan jawaban bahwa guru
belum menemukan penilaian yang efektif meskipun guru sudah sangat memahami penilaian otentik secara teori. Guru juga menjelaskan bahwa dalam penerapan
penilaian otentik, guru kesulitan karena belum mahir dalam menerapkan penilaian otentik. Selain itu, keterbatasan sarana dan pra sarana serta penilaian yang harus
dilakukan per KD menjadi kendala bagi guru dalam menerapkan penilaian otentik. Butir pertanyaan ketujuh, yaitu terkait pemahaman guru tentang pemahaman
guru tentang penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam setiap pembelajaran, selalu dimunculkan
pendidikan karakter sehingga diharapkan siswa tidak hanya mampu memiliki pengetahuan yang baik, namun siswa juga mampu berbaur dengan masyarakat
sekitar. Butir pertanyaan kedelapan, yaitu terkait dengan pemahaman guru tentang
jenis-jenis karakter yang dikembangkan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjelaskan bahwa ada 18 karakter yang
dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, namun guru tidak terpaku pada 18 karakter tersebut. Guru mengembangkan karakter yang
sesuai dengan perkembangan siswa. Butir pertanyaan kesembilan, yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan guru
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa komponen-komponen perangkat pembelajaran,
seperti silabus, pemetaan tema, format RPPTH, Buku Guru dan buku Siswa, serta format penilaian sudah tersedia, namun belum sempurna, sehingga guru perlu
mengembangkan lagi komponen-komponen tersebut sesuai dengan konteks lingkungan sekolah. Guru mengalami kesulitan dalam membuat penilaian yang
sesuai untuk setiap aspek sehingga guru membuat penilaian sesuai dengan pengetahuan guru saja. Menurut guru, penilaian yang mudah dibuat adalah
penilaian pengetahuan dan keterampilan, namun penilaian sikap masih sulit dilakukan karena guru belum menemukan penilaian yang efektif sehingga guru
masih memerlukan contoh penilaian yang efektif, terutama pada penilaian sikap. Butir pertanyaan kesepuluh, yaitu terkait contoh-contoh perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang tersedia di sekolah tersebut. Guru memberikan jawaban bahwa di sekolah tersebut, semua komponen
penyusunan perangkat pembelajaran sudah dikembangkan, kecuali rubrik penilaian yang belum maksimal karena keterbatasan rubrik penilaian sikap.
Butir pertanyaan kesebelas, yaitu terkait dengan keperluan guru sehubungan dengan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa guru masih sangat membutuhkan contoh penilaian otentik. Guru menjelaskan bahwa penyusunan
silabus, RPPTH dan perangkat lainnya sudah mampu dilakukan walau belum maksimal.
Butir pertanyaan keduabelas, yaitu terkait karakteristik RPPTH yang mengacu kurikulum SD 2013 yang masih dibutuhkan guru. Guru memberikan jawaban
bahwa ciri-ciri RPPTH adalah terpadu dan kontekstual. Guru juga menjelaskan bahwa guru sudah mampu membuat RPPTH, hanya masih membutuhkan
penilaian otentik. Butir pertanyaan ketigabelas, yaitu terkait saran yang dapat guru berikan
sehubungan dengan penyusunan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa sebaiknya workshop untuk penilaian
otentik dilakukan dan ditingkatkan.
2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013 sudah
cukup untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum SD 2013. Kesulitan yang dihadapi hanya berkaitan dengan teknis penilaian, terutama dalam
penilaian sikap sosial dan spiritual.
Dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif, guru masih berpedoman pada buku. Menurut guru, buku
adalah suatu pedoman dalam memberikan pembelajaran. Guru masih perlu mengembangkan seluas-luasnya perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru pun masih menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Keterbatasan tersebut menjadikan implementasi
kurikulum SD 2013 belum maksimal.
B. Deskripsi Produk Awal