Produk Pengganti Lingkungan Industri

kelemahan bagi Dapur Kebita dalam menanamkan positioning perusahaan dan produknya di benak konsumen. Oleh sebab itu, perlu upaya-upaya promosi yang lebih intensif untuk menginformasikan keunggulan produk sekaligus identitas perusahaan. Hal ini diperlukan karena selama ini, promosi rutin yang dilakukan berupa mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan oleh instansi terkait. 5. Ketergantungan jumlah produksi terhadap bahan baku. Daging kelinci merupakan bahan baku utama dalam proses produksi, sehingga menjadi bagian terpenting bagi usaha Dapur Kebita. Akan tetapi, sifat komoditas tersebut yang bersifat musiman mengakibatkan jumlahnya menjadi berkurang di saat tertentu, seperti musim hujan dan saat musim peralihan. Hal ini sangat berpengaruh pada persediaan daging kelinci di Dapur Kebita yang berakibat jumlah produksi menjadi berkurang karena menyesuaikan jumlah persediaan yang ada. 6. Sistem pembukuan administrasi yang kurang baik. Dalam suatu usaha baik skala mikro, kecil, menengah, dan besar, pembukuan administrasi sangat penting bagi perusahaan guna melihat perkembangan usaha apakah untung atau rugi, sehingga dapat memudah-kan perusahaan dalam mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan. Dapur Kebita memiliki kelemahan ini karena pencatatan administrasi seperti pencatatan penjualan dan pencatatan produksinya belum memiliki standar yang tetap dan pencatatan tidak rutin dilakukan. Hasil ringkasan identifikasi faktor internal yang menghasilkan enam faktor kunci kekuatan dan enam faktor kunci kelemahan yang dimiliki oleh Dapur Kebita ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8 Faktor strategis internal kekuatan dan kelemahan Dapur Kebita No Kekuatan Kelemahan 1 Memilikibargaining position Permodalan yang terbatas 2 Hubungan dengan karyawan terjalin baik dan bersifat kekeluargaan Lokasi kurang strategis terhadap pasar 3 Produk yang unik dan khas Distribusi produk belum luas 4 Adanya pemanfaatan teknologi modern Kurangnya intensitas promosi produk 5 Memiliki jaringan rekanan atau kerjasama dengan berbagai pihak Ketergantungan jumlah produk terhadap bahan baku 6 Adanya kelengkapan perizinan pada label kemasan Sistem pembukuan administrasi yang kurang baik

c. Peluang

Peluang yang dapat diidentifikasi berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan sebagai berikut. 1. Adanya dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah melalui kebijakan dan pendanaan. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, yaitu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Budidaya Peternakan dan Dinas Pertanian dan Perikanan memberikan dukungan kepada usaha pengolahan daging kelinci berupa adanya kebijakan dan dukungan finansial untuk mendorong usaha tersebut sebagai upaya dalam mendukung program pemerintah, yaitu ketahanan pangan. Pemerintah telah mencanangkan pengembangan budidaya ternak kelinci melalui pola “Kampoeng Kelinci” dalam rangka peningkatan peran kelinci mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani dan mendukung daging kelinci sebagai tonggak diversifikasi protein hewani. Dukungan pendanaan juga diberikan pemerintah dari dana APBN berupa bantuan alat dan mesin teknologi yang diperlukan oleh perusahaan. Adanya program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah, salah satunya melalui komoditas kelinci, maka peluang permintaan produk olahan kelinci diduga akan semakin meningkat dan bisa menjadi salah satu peluang bagi Dapur Kebita untuk memasarkan produknya. 2. Tren gaya hidup sehat mulai berkembang. Dewasa ini, tren gaya hidup sehat yang berkembang di masyarakat ikut merubah pola konsumsi masyarakat. Kini, masyarakat yang peduli akan kesehatan semakin banyak, perusahaan-perusahaan makanan dan minuman juga semakin banyak yang menawarkan produk kesehatan guna menangkap peluang tersebut. Hal ini terbukti dari banyaknya acara olahraga bersama yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Oleh sebab itu, maka dapat dijadikan peluang bagi Dapur Kebita untuk ikut memasarkan produknya yang mana daging kelinci dapat dipromosikan sebagai daging sehat. Perkembangan teknologi menyebab-kan pengolahan hasil peternakan semakin berkembang tidak hanya sebatas proses pengolahan saja, tetapi sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera konsumen. 3. Hubungan yang baik dengan pemasok. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan, maka penting bagi perusahaan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemasoknya. Hal ini dimiliki oleh Dapur Kebita karena pemasok daging kelinci merupakan anggota koperasi, sehingga dalam memperoleh daging kelincinya dapat mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah dibandingkan harus membeli ke peternak yang non-anggota. Selain memeroleh harga yang lebih murah, ketersediaan akan bahan baku yang berkualitas pun akan terjamin. Oleh sebab itu, hal ini menjadi peluang bagi Dapur Kebita jika akan memperbesar jumlah produksinya. 4. Perkembangan teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi dan informasi menjadi hal yang diandalkan Dapur Kebita, baik teknologi dalam produksi, maupun teknologi dalam pemasaran. Melalui penggunaan teknologi, memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, meningkatkan pangsa pasar, dan kemudahan meraih konsumen. Pemanfaatan perkembangan teknologi tersebut secara maksimal dapat memberikan peluang bagi Dapur Kebita untuk membesarkan usahanya. 5. Tingkat persaingan industri pengolahan daging kelinci yang masih rendah. Di wilayah Kabupaten Bogor, perusahaan yang bergerak di industri pengolahan daging kelinci hanya ada tiga perusahaan, termasuk Dapur Kebita. Diantara ketiganya, hanya Dapur Kebita dan Indira Farm yang bergerak dalam skala usaha rumah tangga. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Dapur Kebita untuk mampu berkembang dalam industri tersebut karena diantara ketiganya belum ada yang mendominasi pasar atau memonopoli pasar. Oleh sebab itu, ada peluang bagi Dapur Kebita untuk mucul sebagai perusahaan yang unggul dalam industri tersebut.