Ancaman Analisis Strategi Bisnis Produk Olahan Daging Kelinci Dapur Kebita, Unit Usaha Kopnakci, di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor

Tabel 11 Matriks EFE Dapur Kebita Faktor eksternal utama Penilaian Bobot rata-rata Rating rata-rata Rata-rata tertimbang Peluang Adanya dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah melalui kebijakan dan pendanaan 0.1055 3.6667 0.3867 Tren gaya hidup sehat mulai berkembang 0.1053 4.000 0.4212 Hubungan yang baik dengan pemasok 0.0998 3.6667 0.3661 Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju 0.1066 3.6667 0.3910 Tingkat persaingan industri pengolahan daging kelinci yang masih rendah 0.0499 3.000 0.1497 Adanya pelanggan yang loyal 0.1326 3.6667 0.4863 Total peluang 2.2010 Ancaman Belum populernya daging kelinci di masyarakat umum 0.0610 1.6667 0.1017 Lokasi usaha pesaing yang strategis 0.0602 2.000 0.1203 Pertumbuhan industri yang lambat 0.0510 1.6667 0.0851 Harga produk subtitusi lebih murah dan ketersediannya banyak di pasar 0.1084 1.6667 0.1807 Bahan baku yang bersifat musiman dan berfluktuatif 0.1196 1.6667 0.1993 Total ancaman 0.6871 Total 1.000 2.8881 Berdasarkan analisis matriks EFE pada Tabel 11, faktor strategis eksternal yang dianggap sebagai faktor terpenting dalam memengaruhi bisnis produk olahan daging kelinci dapat dilihat dari faktor yang memiliki nilai bobot rata-rata terbesar, yaitu adanya pelanggan yang loyal dengan nilainya sebesar 0.1326. Sebagai suatu produk baru, telah adanya pelanggan yang loyal merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk menarik lebih banyak pelanggan baru dengan akses dari pelanggan loyal yang telah ada melalui penjualan langsung. Loyalitas pelanggan memberikan peluang yang besar pada produk olahan daging kelinci Dapur Kebita. Hal ini dapat menguntungkan Dapur Kebita karena pelanggan tidak akan beralih ke merek lain. Pelanggan loyal Dapur Kebita ialah para hobiis dan konsumen yang berkebutuhan khusus untuk kesehatan, mereka umumnya adalah keluarga terdekat manajer, para anggota di lingkungan kopnakci, agen, dan praktisi yang biasanya rutin minimal membeli produk Dapur Kebita sebulan sekali. Peluang yang dapat direspon dengan baik oleh Dapur Kebita dilihat dari nilai rata-rata tertimbang terbesar, yaitu adanya pelanggan yang loyal nilainya sebesar 0.4863. Hal ini menunjukkan bahwa selain sebagai faktor terpenting, adanya pelanggan yang loyal juga merupakan peluang utama yang dapat direspon dengan baik oleh pengelola usaha Dapur Kebita. Pemanfaatan peluang tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan terutama dalam meningkat- kan nilai penjualannya dan mencapai tujuannya. Di samping itu ancaman terbesar yang dihadapi Dapur Kebita adalah pertumbuhan industri yang lambat, ditunjukkan dari nilai rata-rata tertimbang adalah 0.0851 Tabel 11. Pertumbuhan industri yang lambat dapat menurukan daya tarik di industri tersebut, sehingga akhirnya bagi perusahaan akan dihadapkan dalam pilihan yang sulit, apakah terus melakukan kegiatan usahanya atau beralih ke usaha lain. Sementara jika pertumbuhan industri cepat, maka timbul kompetisi antar perusahaan sejenis untuk saling bersaing dalam inovasi, sehingga memberikan daya tarik bagi konsumen Analisis Matriks IE Total nilai yang diperoleh dari matriks IFE sebesar 2.5928 dan total nilai matriks EFE sebesar 2.8881. Total nilai yang diperoleh tersebut kemudian dimasukkan ke dalam matriks IE guna menunjukkan posisi perusahaan dalam industri dan untuk memperoleh strategi bisnis yang lebih detail. Analisis matriks IE menunjukkan bahwa posisi Dapur Kebita berada pada sel V, yaitu memiliki kemampuan internal rata-rata dan pengaruh eksternal pada kondisi menengah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perusahaan dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara hold and maintain. Matriks IE Dapur Kebita Gambar 16.Berdasarkan hasil analisis matriks IE, maka strategi yang paling tepat digunakan Dapur Kebita adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Total rata-rata tertimbang IFE Kuat Rata-rata Lemah 3.0 – 4.0 2.0 – 2.99 1.0 – 1.99 4.0 3.0 2.0 1.0 Tinggi 3.0 - 4.0 3.0 Menengah 2.0 – 2.99 2.0 Rendah 1.0 – 1.99 1.0 Total rata-rata tertimbang EFE Gambar 16 Matriks IE Dapur Kebita Analisis Matriks SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunity, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor kunci internal dan faktor kunci eksternal kemudian dipadukan dengan hasil dari matriks IE untuk mengembangkan matriks SWOT, sehingga menghasilkan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Dapur Kebita. Analisis matriks SWOT Dapur Kebita Gambar 17. I II III IV V Pertahankan dan Pelihara VI VII VIII IX Berdasarkan analisis matriks SWOT, alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam usaha Dapur Kebita sebagai berikut.

a. Strategi Strength-Opportunity S-O

Kolom strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.  Memelihara hubungan baik dengan stakeholders S2, S5, O3, O6 Memelihara hubungan baik dengan stakeholders, seperti pemasok, karyawan, agen, dan konsumen adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan usaha dan sebagai salah satu upaya penetrasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Adanya kekuatan yang dimiliki berupa hubungan yang telah terjalin baik dengan karyawan dan bersifat kekeluargaan, serta telah memiliki jaringan rekanan dengan ber-bagai pihak dapat menangkap peluang yang berasal dari adanya hubungan baik dengan pemasok dan memiliki pelanggan yang loyal. Hubungan baik dengan stakeholders diharapkan dapat meningkatkan seluruh aktivitas Dapur Kebita terutama kegiatan produksi, pemasaran, riset dan pengembangan.  Meningkatkan daya tarik produk S1, S3, S4, O2, O4, O5, O6 Meningkatkan daya tarik produk adalah salah satu penekanan dari upaya pengembangan produk yang dapat dilakukan oleh Dapur Kebita dalam rangka memodifikasi produk yang ada sekarang atau penciptaan produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada sekarang. Dalam peningkatan daya tarik produk, misalnya dengan melakukan inovasi produk berupa bentuk olahan daging kelinci lain yang lebih menarik, seperti sosis, abon, karage dan memberikan tambahan pengalaman positif bagi konsumen dengan adanya peternakan kelinci yang ramah lingkungan.

b. Strategi Weakness-Opportunity W-O

Kolom strategi W-O merupakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.  Penambahan saluran distribusi W1, W2, W3, O1, O2, O4, O5, O6 Penambahan saluran distribusi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan Dapur Kebita dan upaya pengembangan pasar. Dalam penambahan saluran distribusi, diharapkan kelemahan yang dimiliki Dapur Kebita dapat diminimalkan guna memanfaatkan peluang yang ada. Jumlah saluran distribusi yang ada dipertahankan dan diperluas ke beberapa wilayah sekitar lainnya. Kegiatan penambahan saluran distribusi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui sistem konsinyasi dengan toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Bogor dan di sekitar tempat wisata, serta melayani penjualan secara online dengan me-manfatkan media sosial untuk memperluas pasar Dapur Kebita.  Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk perolehan modal tambahan W1, W2, W4, O1, O2, O5, O6 Modal tambahan sangat diperlukan bagi usaha seperti Dapur Kebita yang merupakan skala usaha rumah tangga atau UKM. Modal tambahan ini dapat diperoleh dengan menjalin kerjasama dengan pihak lain sebagai investor guna meminimalkan kelemahan yang dimiliki Dapur Kebita, yaitu permodalan yang terbatas, lokasi usaha yang kurang strategis, dan kurangnya intensitas promosi dalam upaya menangkap peluang yang ada. Sebagai salah satu unit usaha koperasi, maka bentuk kerjasama dengan pihak lain salah satunya dapat dilakukan ke Kementerian Koperasi dan UKM melalui program dana bergulir yang dicanangkan oleh pemerintah untuk koperasi ataupun program KUR.  Melakukan promosi secara intensif, efektif, dan kontinu W2, W3, W4, O1, O2, O4, O5, O6 Melakukan promosi secara intensif, efektif, dan kontinu ialah kegiatan yang perlu dilakukan Dapur Kebita untuk keberlanjutan usahanya dalam upaya penetrasi pasar. Dalam melakukan promosi secara intensif, efektif, dan kontinu diharapkan Dapur Kebita dapat meminimalkan kelemahan yang dimilikinya. Produk Dapur Kebita sebagai produk baru di masyarakat memerlukan upaya promosi yang lebih sering, tepat, dan berlanjut guna mengenalkan dan menginformasikan mengenai keberadaan produk dan perusahaan. Hal ini sangat diperlukan dalam menangkap peluang yang ada di pasar. Berbagai bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh Dapur Kebita, yaitu dengan pemanfaatan media sosial, rekanan dan pelanggan loyal, serta melalui media cetak atau elektronik yang dikirimkan seperti katalog usaha dan di beberapa ruang publikasi umum lainnya. Upaya promosi-promosi tersebut tidak akan berhasil jika tidak dilakukan secara intensif, efektif, dan kontinu, sehingga diharapkan Dapur Kebita dapat mengimplementasikan strategi ini.  Membuat sistem administrasi W1, W6, O1, O5 Membuat sistem admintrasi adalah kegiatan yang sangat dipenting dan diperlukan bagi setiap usaha guna melihat tingkat penjualan, pendapatan, keuntungan ataupun kerugian, dan arus kas yang ada dalam usaha tersebut. Hal ini akan sangat membantu mengenai administrasi perusahaan ketika diperlukan untuk menjalin hubungan kerjasama dengan pihak lain. Sistem admintrasi yang baik dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga diharapkan untuk perkembang-an usahanya Dapur Kebita dapat membuat sistem administrasi yang lebih baik dalam upaya menangkap peluang yang ada.

c. Strategi Strength-Threat S-T

Kolom strategi S-T merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasai ancaman.  Meningkatkan citra merek dan reputasi Dapur Kebita S1, S3, S5, S6, T1, T2, T3, T4 Meningkatkan citra merek dan reputasi Dapur Kebita ialah kegiatan guna menunjukkan keberadaannya di wilayah Jabodetabek, maupun nasional. Strategi ini dilakukan sebagai salah satu penekanan dari pelaksananaan strategi pengembangan produk, sehingga diharapkan dengan menjalankan strategi ini Dapur Kebita dapat melakukan penetrasi pasar yang ada, dengan memasukkan gagasan modifikasi produk ke dalam item yang ada, serta mengembangkan produk baru yang masih terkait dengan lini produk yang sudah ada. Bentuk peningkatan citra merek dan reputasi Dapur Kebita yang dapat dilakukan ialah dengan mengikuti pameran atau bazar berskala nasional atau internasional dan memiliki setifikasi pengolahan produk yang baik dan benar.  Pengedukasian konsumen S3, S4, S6, T1, T3, T4 Belum populernya daging kelinci dimasyarakat diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang daging kelinci dan adanya pengaruh psikologis yang masih banyak menanggap kelinci sebagai hewan kesayangan yang lucu, menimbulkan ancaman bagi penjualan olahan daging kelinci. Sebagai contoh, daging kelinci merupakan daging yang memiliki kandungan gizi protein yang lebih tinggi dibandingkan daging lainnya seperti ayam dan sapi, serta memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang rendah, sehingga baik untuk diet dan menurunkan kolesterol. Akan tetapi, kurangnya informasi dan pengetahuan tersebut menyebabkan masih sedikitnya konsumen yang tertarik akan produk olahan daging kelinci. Selain itu, ancaman lainnya dari pertumbuhan industri yang lambat dan harga produk subtitusi yang lebih murah membuat perusahaan harus memikirkan strategi yang dapat mempertahankan atau bahkan menarik konsumen. Oleh karena itu, strategi ini diharapkan dapat mengatasi ancaman tersebut dengan menggunakan kekuatan internal berupa produk yang unik dan khas, adanya pemanfaatan teknologi modern, dan adanya kelengkapan perizinan pada label kemasan. Adanya pemanfaatan teknologi modern diharapkan dapat menambah daya tarik produk, sehingga lebih menarik konsumen dan dapat membantu mengedukasi konsumen, melalui sosial media dan media net lainnya. Pengedukasian dapat pula dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan Dapur Kebita, seperti universitas dan pemerintah. Adapun bentuk pengedukasian lainnya ialah dengan menambahkan informasi nilai gizi atau saran penyajian pada kemasan produk Dapur Kebita.

d. Strategi Weakness-Threat W-T

Kolom strategi W-T merupakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.  Meningkatkan teknologi budidaya W5, T3, T5 Strategi ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan Dapur Kebita yang timbul dari adanya ketergantungan jumlah produksi terhadap bahan baku untuk menghindari ancaman pertumbuhan industri yang lambat dan bahan baku yang bersifat musiman. Peningkatan teknologi budidaya diharapkan dapat membantu Dapur Kebita ketika produksi di musim hujan, sehingga bahan baku utama cukup tersedia untuk diolah. Selain mengantisipasi tingkat kematian kelinci saat musim hujan, juga dapat meningkatkan jumlah produksi ternak kelinci di unit usaha Kopnakci di bidang pembudidayaan, serta dapat menggairahkan industri kelinci untuk berkembang lebih baik, sehingga jumlah pengusaha di bidang ini menjadi lebih banyak.  Membuat papan nama Dapur Kebita dan menyebar keberadaan produk melalui mouth by mouth W2, W3, T1, T2 Dalam hal meminimalkan kelemahan yang dimiliki Dapur Kebita berupa lokasi usaha yang kurang strategis dan distribusi produk yang belum luas, maka diperlukan strategi membuat papan nama Dapur Kebita dan informasi lainnya di jalan utama sekitar lokasi usaha, serta menyebar keberadaan produk melalui mouth by mouth guna menginformasikan kepada masyarakat mengenai keberadaan Dapur Kebita dan produknya, sehingga dapat membantu meningkatkan penjualan dan menghindari ancaman belum populernya daging kelinci di masyarakat dan lokasi usaha pesaing yang strategis. Strategi ini merupakan bentuk strategi guna penguatan produk usaha Dapur Kebita yang diharapkan dapat dijalankan oleh Dapur Kebita untuk pangsa pasarnya. Internal Eksternal Kekuatan S 1. Memiliki bargaining position yang kuat 2. Hubungan dengan karyawan terjalin baik dan bersifat kekeluargaan 3. Produk yang unik dan khas 4. Adanya pemanfaatan teknologi modern 5. Memiliki jaringan rekanankerjasama dengan berbagai pihak 6. Adanya kelengkapan perizinan pada label kemasan Kelemahan W 1. Permodalan yang terbatas 2. Lokasi usaha yang kurang strategis 3. Distribusi produk belum luas 4. Kurangnya intensitas promosi produk 5. Ketergantungan jumlah produksi terhadap bahan baku 6. Sistem pembukuan administrasi yang kurang baik Peluang O 1. Adanya dukungan pemerintah 2. Tren gaya hidup sehat berkembang 3. Hubungan yang baik dengan pemasok 4. Perkembangan teknologi dan informasi 5. Tingkat persaingan dalam industri yang masih rendah 6. Adanya pelanggan yang loyal Strategi S-O 1. Memelihara hubungan baik dengan para stakeholders S2,S5,O3,06 2. Meningkatkan daya tarik produk S1, S3, S4, O2, O4, O5,06 Strategi W-O 1. Penambahan saluran distribusi W1, W2, W3,O1, O2, O4, O5, O6 2. Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk perolehan modal tambahan W1, W2, W4, O1, O2, O5, O6 3. Melakukan promosi secara intensif, efektif, dan kontinu W2, W3, W4,O1, O2, O4, O5, O6 4. Membuat sistem adminstrasi W1, W6, O1, O5 Ancaman T 1. Belum populernya daging kelinci di masyarakat umum 2. Lokasi usaha pesaing yang strategis 3. Pertumbuhan industri yang lambat 4. Harga produk subtitusi lebih murah 5. Bahan baku yang bersifat musiman Strategi S-T 1. Meningkatkan citra merek dan reputasi Dapur Kebita S1, S3, S5, S6, T1, T2, T3, T4 2. Pengedukasian konsumen S3, S4, S6, T1, T3, T4 Strategi W-T 1. Meningkatkan teknologi budidaya W5, T3, T5 2. Membuat papan nama Dapur Kebita dan menyebarkan informasi keberadaan produk melalui mouth by mouth W2, W3, T1, T2 Gambar 17 Matriks SWOT Dapur Kebita