Pariwisata Dampak Pariwisata PENDAHULUAN

11 4. Ekonomi: Ekowisata harus dapat memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat lokal agar ekowisata dapat berkembang dan terus berjalan 5. Rekreasi: Ekowisata harus memberikan kepuasan bagi pengunjungnya melalui kegiatan wisata maupun obyek wisata. Untuk itu dalam ekowisata terdapat kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta ramah lingkungan Tujuan dari ekowisata sendiri adalah mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan serta kesejahteraan penduduk setempat The Ecotourism Society 1990 dalam Irwanto 2008. Ekowisata pada saat sekarang ini menjadi aktivitas ekonomi yang penting yang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mendapatkan pengalaman mengenai alam dan budaya untuk dipelajari dan memahami betapa pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan budaya lokal. Pada saat yang sama ekowisata dapat memberikan generating income untuk kegiatan konservasi dan keuntungan ekonomi pada masyarakat yang tingal di sekitar lokasi ekowisata. Menurut Kementerian Budaya dan Pariwisata 2003 sebagaimana dikutip Tafalas 2010 mengemukakan bahwa secara konseptual ekowisata menekankan tiga prinsip dasar pengembangan yaitu: 1. Prinsip konservasi: pengembangan ekowisata harus mampu memelihara, melindungi dan atau berkontribusi untuk memperbaiki sumberdaya alam. 2. Prinsip partisipasi masyarakat: pengembangan harus didasarkan atas musyawarah dan persetujuan masyarakat setempat serta peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan yang dianut masyarakat di sekitar kawasan. 3. Prinsip ekonomi: pengembangan ekowisata harus memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya untuk memastikan bahwa daerah yang masih alami dapat mengembangkan pembangunan yang berimbang antara kebutuhan pelestarian lingkungan dan kepentingan semua pihak. Menurut Direktorat Produk Pariwisata et al 2009, ada lima aspek kunci dalam ekowisata yaitu: 1. Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat 2. Pola wisata ramah lingkungan 3. Pola wisata ramah budaya dan adat setempat 4. Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal 5. Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar The Ecotourism Society Eplerwood 1999 dalam Irwanto 2008 menyebutkan ada delapan prinsip ekowisata agar menjamin pembangunan yang ecological friendly dari pembangunan berbasis kerakyatan community based, yaitu: 1. mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam dan budaya 2. pendidikan konservasi lingkungan 3. pendapatan langsung untuk kawasan 4. partisipasi masyarakat dalam perencanaan 5. penghasilan masyarakat 6. menjaga keharmonisan dengan alam 7. daya dukung lingkungan 12 8. peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara. Konsep lain yang dikemukakan oleh Muntasib et al 2000 mengenai prinsip pengelolaan ekowisata berdasarkan karakteristik ekowisatanya adalah: 1. Nature based: pariwisata alam berdasarkan pada lingkungan dan fokus pada obyek biologis, fisik, dan budaya 2. Ecologically sustainable: pelaksanaan dan pengaturan secara berkelanjutan 3. Environmentally educative: memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan 4. Bermanfaat terhadap masyarakat lokal secara langsung maupun tidak langsung 5. Kepuasan wisatawan ditunjang dari kelengkapan informasi penyebaran pengunjung serta jaminan keselamatan

2.6 Pendapatan

Pendapatan adalah hasil dari jerih payah seseorang setelah dia bekerja untuk beberapa waktu tertentu yang biasanya diwujudkan dalam bentuk upah yang berupa uang. Pendapatan rumahtangga menurut Soedarwono seperti dikutip Saifullah 2000 adalah nilai tambah seluruh usaha rumahtangga dikurangi balas jasa yaitu nilai tenaga buruh, modal, dan tanah milik orang lain yang dipekerjakan di dalam usaha itu yaitu upah, bunga, sewa yang diterima keluarga. Secara khusus pendapatan lebih menekankan pada tingkat kesejahteraan jasmaniah yang dicapai seseorang, dan kedudukannya dalam masyarakat. Nurmanaf 1985 menjelaskan bahwa pendapatan rumahtangga adalah aliran uang, barang, jasa, dan kepuasan yang diperoleh dibawah penguasaan keluarga untuk digunakan dalam memuaskan kebutuhan dan kewajibannya. Pendapatan rumahtangga dapat berasal dari satu macam sumber pendapatan. Sumber pendapatan yang beragam tersebut dapat terjadi karena anggota rumahtangga yang bekerja melakukan lebih dari satu jenis kegiatan dan atau masing-masing anggota rumahtangga mempunyai kegiatan yang berbeda satu sama lain. Menurut BPS 1998 konsep pendapatan penerimaan keluarga adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota rumahtangga ekonomi. Pendapatan tersebut terdiri dari: 1. Pendapatan dari upahgaji yang terdiri dari seluruh anggota rumahtangga yang bekerja sebagai buruh sebagai hasil bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu perusahaanmajikaninstansi baik berupa uang, barang, maupun jasa. 2. Pendapatan dari hasil usaha dari hasil seluruh anggota rumahtangga yang merupakan pendapatan kotor, yaitu selisih nilai jual barang dan jasa yang diproduksi dilihat dari ongkos produksi. 3. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar upahgaji yang menyangkuti: i perkiraan sewa rumah milik sendiri; ii bunga deviden; iii bukan hasil usaha; iv pensiunan; v kiriman dari familipihak lain secara rutin, ikatan dinas.

2.7 Konsep Strategi Nafkah

Dharmawan 2006 menyatakan, strategi nafkah dalam kehidupan sehari- hari dijelaskan sebagai partisipasi individu dalam usaha mendapatkan suatu jenis