Pendapatan Sektor Pertanian Rumahtangga Pedagang Warung di Curug Cigamea
                                                                                64
Gambar  15  Struktur  nafkah  rumahtangga  pedagang  warung  di  Curug  Cigamea menurut lapisannya per tahun
Hasil  yang diperlihatkan pada  Gambar  15  menunjukkan  sektor ekowisata memberikan  sumbangan  pendapatan  yang  signifikan  bagi  total  pendapatan
rumahtangga  responden  di  Curug  Cigamea,  terlihat  rata-rata  pendapatan  pada lapisan atas sebesar Rp35 664 000 per tahunnya. Hal ini juga berlaku pada sektor
lainnya seperti pertanian serta non-pertanian bukan  ekowisata pada  rumahtangga lapisan atas. Rumahtangga lapisan menengah dengan tingkat pendapatan rata-rata
dari  sektor  pertanian  adalah  sebesar  Rp685  714  per  tahunnya,  sektor  ekowisata sebesar  Rp20  262  857  per  tahunnya,  dan  sektor  non-pertanian  bukan  ekowisata
sebesar Rp8 160 000 per tahunnya.
Rata-rata pendapatan per tahun pada rumahtangga lapisan menengah juga masih  didominasi  oleh  sektor  ekowisata,  mereka  memaksimalkan  pencarian
nafkah di sektor ekowisata karena sebagian sudah tidak mendapatkan penghasilan dari  pertanian,  mereka  memaksimalkan  sektor  ekowisata  dengan  membuka
warung  lebih  dari  satu di  obyek  wisata.  Pada  kedua  lapisan  ini  sektor  ekowisata dan non-pertanian bukan ekowisata sama-sama menyumbang besar terhadap total
pendapatan  rumahtangga.  pada  rumahtangga  lapisan  bawah  terlihat  sektor ekowisata  lebih  mendominasi  pendapatannya  dibandingkan  kedua  sektor  lainnya
yaitu pertanian dan non-pertanian bukan ekowisata. Dari hasil tersebut juga dapat ditarik kesimpulan:
1.
Sektor ekowisata  dan  non-pertanian bukan  ekowisata sangat penting dalam menyumbang  total  pendapatan  per  tahunnya  pada  lapisan  atas  dan
menengah.
2. Sektor ekowisata menjadi tumpuan pada rumahtangga lapisan bawah karena
kontribusinya dalam menyumbang pendapatan rumahtangga sangat tinggi. Hasil  angka  mutlak  dari  struktur  nafkah  rumahtangga  pedagang  warung
tersebut  dikonversi  dalam  bentuk  persen  agar  lebih  mudah  dalam  membaca seberapa  besar  kontribusi  dari  masing-masing  sumber  pendapatan  yang
didapatkan  oleh  rumahtangga.  Gambar  16  menjelaskan  secara  rinci  tentang persentase struktur nafkah rumahtangga pedagang warung per tahunnya
65
Gambar 16  Persentase  Struktur  Nafkah  Rumahtangga  Pedagang  Warung  di Curug Cigamea Menurut Lapisannya per tahun
Dari  grafik  dapat  terlihat  sebanyak  78  persen  dari  total  pendapatan responden  lapisan  atas  berasal  dari  ekowisata  dan  18  persen  dari  non-pertanian
dan  bukan  ekowisata,  hal  ini  ini  mengindikasikan  sektor  tersebut  dipilih  karena sektor pertanian sudah tidak terlalu memberikan kontribusi pada total pendapatan
per  tahunnya.  Sektor  luar  pertanian  dipandang  lebih  menguntungkan  karena pemasukkannya  jelas  dan  dapat  langsung  dirasakan  hasilnya,  tidak  perlu
menunggu  waktu  panen  yang  cukup  lama  tapi  hasilnya  sedikit  pada  sektor pertanian.  Pada  lapisan  bawah  terlihat  sektor  ekowisata  sangat  dominan  tercatat
88  persen,  jika  dibandingkan  sektor-sektor  lainnya  yang  hanya  4  persen  dan  8 persen, hal ini disebabkan rumahtangga lapisan rendah memiliki sedikit atau tidak
memiliki mata pencaharian lain selain dari ekowisata. Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan:
1.  Rumahtangga  lapisan  atas  dan  sedang  menganggap  penting  sektor  ekowisata
dan  sektor  non-pertanian  bukan  ekowisata  sebagai  penyumbang  besar  dalam jumlah pendapatan rumahtangga di masing-masing lapisannya.
2.  Rumahtangga lapisan bawah memanfaatkan secara maksimal sektor ekowisata dengan persentase terbesar dari semua lapisan rumahtangga.
                