32
4.3 Letak dan Kondisi Geografis Obyek Wisata Curug Cigamea
Curug Cigamea Obyek wisata Curug Cigamea termasuk dalam wilayah administrasi Desa
Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Tepatnya obyek wisata ini terletak di Kampung Rawa Bogo RT 1 RW 9 kawasan wisata Gunung Salak
Endah. Curug Cigamea berada pada kordinat 6° 41 40.30 S 106° 41 8.48 E. Air terjun ini terdiri dari dua air terjun yang memiliki karakter berbeda. Air terjun
pertama lebih dekat dengan jalan masuk, dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan hitam. Kolam dari air jatuh yang berada
dibawahnya tidak terlalu dalam dan luas sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang. Sementara, air terjun kedua berjarak sekitar 30 meter dari air terjun
pertama dan berada di celah tebing. Air terjun kedua ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan aliran air yang turun semakin lebar membelah tebing
bebatuan yang berwarna hitam kecoklatan serta tumpahan air yang cukup deras dibandingkan air terjun yang pertama. Kolam limpahan air yang ada di bawah air
terjun kedua ini cukup luas dengan warna air yang biru kehijau-hijauan di bagian tengah kolam, menandakan bagian tersebut cukup dalam, sehingga bisa digunakan
untuk berenang bagi pengunjung yang ingin mendapatkan dan merasakan kesegaran air terjun ini. Keindahan hutan yang masih alami dan hamparan
hijaunya akan kita nikmati jika berwisata ke curug ini, dari kkejauhan curug ini sudah terlihat walaupun seperti hanya mengintip dari tebing-tebing yang
menghiasinya. Sebelum sampai di air terjun utama setidaknya ada tiga air terjun kecil dengan ketinggian kurang dari 50 meter yang dapat kita lihat. Air yang jatuh
dari air terjun Curug Cigamea ini jernih dan masih terlihat alami. Di obyek wisata ini juga pengunjung dapat menemukan monyet-monyet hutan yang sedang
berkeliaran mencari makan.
4.3.1 Akses Menuju Curug Cigamea
Para pengunjung yang ingin berwisata ke Curug Cigamea tidak perlu khawatir mengenai jalur yang dilewati. Jalan yang dilalui untuk menuju obyek
wisata ini sudah bagus, lebar dan beraspal, jalan dari pintu loket menuju air terjun juga sudah rapi dengan undakan anak tangga dari paving block dengan lebar jalan
1 meter yang telah dipasangi pegangan besi disisi kirinya yang memudahkan pengunjung dalam menuruni maupun menaiki anak tangga. Perjalanan
pengunjung dari pintu loket menuju air terjun kurang lebih sejauh 350 meter dan memakan waktu kurang lebih 10-20 menit. Di obyek wisata ini sudah banyak
tersedia warung-warung milik warga yang menjual berbagai makanan dan minuman cepat saji yang ditawarkan pada pengunjung. Selain itu, ada juga kios
souvenir untuk oleh-oleh dan pondok penginapan untuk keluarga.
Akses menuju Curug Cigamea cukup mudah dan sudah dapat dilalui oleh kendaraan besar seperti bus. Untuk menuju ke obyek wisata yang selalu ramai
pengunjung ini dapat melalui: Pertama adalah jalur Cemplang Cibungbulang- Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-
Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Jika ingin mengunjungi tempat ini dengan kendaraan umum seperti angkot dapat
ditempuh melalui: dari arah Bogor naik angkot 03-turun di lampu merah Bubulak-
33 naik angkot arah Leuwiliang-Cibatok-Gunung Salak Endah, lalu dilanjutkan
dengan naik ojek sampai pintu gerbang Curug Cigamea.
4.3.2 Sarana dan Prasarana di Curug Cigamea
Sarana dan prasarana di Curug Cigamea sudah lengkap jika dibandingkan dengan Pemandian Air Panas Lokapurna. Di obyek wisata ini selain pedagang
warung yang sudah cukup banyak di sini juga ada kios souvenir meskipun jumlahnya masih sangat terbatas. Selain itu, pedagang baju ganti juga sudah
cukup banyak, ada juga fotografer keliling yang berasal dari warga setempat. Fasilitas shelter untuk tempat berteduh pengunjung juga sudah mulai banyak,
musholla dan toilet juga sudah memadai. Lahan parkir yang luas dan lebar juga sudah tersedia di obyek wisata yang termasuk unggulan di Gunung Salak Endah
ini. Sama dengan di pemandian air panas di kawasan Curug Cigaamea juga sudah masuk fasilitas listrik. Fasilitas kebersihan seperti tempat sampah juga sudah
tersedia tapi masih dirasakan kurang karena masih banyak sampah-sampah bekas makanan dan minuman pengunjung yang berserakan di beberapa tempat.
Biasanya para pedagang yang berdagang di obyek wisata telah mempunyai tempat sampah sendiri dan mengumpulkann
ya lalu dibakar. Tiap hari Selasa dan Jum’at rutin dilakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan di kampung ini.
Selain itu, seminggu sekali ada mobil sampah dari pemda yang mengangkut sampah-sampah warga. Fasilitas yang sangat penting dan belum tersampaikan di
kawasan ini yaitu sinyal provider yang masih sangat terbatas. Seperti di Pemandian Air Panas Lokapurna sinyal yang dapat ditangkap oleh pemancar
adalah Indosat dan XL.
4.3.3 Kondisi Sosial-Ekonomi Responden di Curug Cigamea
- Jenis Kelamin Mayoritas responden yang diwawancarai berjenis kelamin perempuan,
karena pada saat di lapang yang sering ditemui adalah perempuan serta yang mudah untuk diajak berkomunikasi adalah perempuan. Responden yang
diwawancarai berjumlah 20 orang yang terbagi atas 15 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Data disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Jenis kelamin responden di Curug Cigamea Jenis Kelamin
Frekuensi orang Persentase
Laki-laki 5
25 Perempuan
15 75
Jumlah 20
100 - Umur
Umur responden rata-rata berkisar antara 22-53 tahun. Golongan umur 22- 42 tahun sebanyak 11 orang dan golongan umum 43-53 tahun sebanyak 9 orang.
Hal ini mengindikasikan bahwa responden yang berusaha di Curug Cigamea adalah umur yang relatif muda dan dalam usia yang produktif.