31 dari usia tersebut lebih memilih untuk bekerja di luar desa daripada di sektor
wisata. - Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir masyarakat sekitar pemandian air panas khususnya yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pariwisata sangat penting karena
dengan pendidikan masyarakat akan mengerti dan memahami arti penting dari lingkungan dan tidak ragu lagi bergaul atau berinteraksi dengan pengunjung yang
datang. Pendidikan masyarakat juga penting untuk memajukan kawasan wisata tersebut ke depannya. Dari data yang didapat di lapangan menunjukkan mayoritas
masayarakat yang berusaha di obyek wisata ini adalah tamatan SD sebanyak 17 orang 85, untuk tamatan SMA 1 orang 5, dan yang belum sempat
menamatkan pendidikan Sekolah Dasarnya berjumlah 2 orang 10. Dari data tersebut dapat dikatakan tingkat pendidikan masyarakat masih tergolong rendah.
Masyarakat sebenarnya menyadari pentingnya arti pendidikan namun karena berbagai kendala, diantaranya faktor ekonomibiaya dan juga pada saat itu fasilitas
sekolah masih minim dan letaknya jauh dari tempat tinggal mereka. Data statistiknya disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8 Tingkat pendidikan terakhir responden di Pemandian Air Panas Lokapurna
Pendidikan Terakhir Frekuensi orang
Persentase Tidak tamat SD
2 10
Tamat SD 17
85 Tamat SMP
Tamat SMA 1
5 Jumlah
20 100
- Mata Pencaharian Responden yang diwawancari sebagian besar mengaku bermata
pencaharian sebagai pedagang di dalam maupun di sekitar pemandian air panas sebanyak 20 orang. Dari 20 orang tersebut 14 orang diantaranya menyatakan
berdagang warung adalah mata pencaharian utama untuk menghidupi rumahtangga. Sementara itu, 6 orang lainnya menyatakan berdagang sebagai
tambahan pendapatan untuk membantu suami. Masyarakat memanfaatkan kawasan wisata untuk berdagang makanan dan minuman cepat saji. Masyarakat
yang berdagang ini tidak hanya berdagang makanan dan minuman saja, tetapi ada juga dari mereka yang menyewakan bale-bale untuk pengunjung rombongan
maupun keluarga. Selain itu, ada juga yang berjualan pakaian ganti untuk pengunjung yang tidak sempat atau lupa membawa baju ganti saat berendam, tapi
yang berjualan baju ganti masih sangat sedikit di sini. Selain menyewakan bale, ada juga masyarakat yang membuka warung serta menyewakan pondok ataupun
homestay
. Mata pencaharian lainnya yaitu penjaga loket, sales, usaha parkir, supir, penjaga villa, petani, buruh tani, dan kuli bangunan.
32
4.3 Letak dan Kondisi Geografis Obyek Wisata Curug Cigamea
Curug Cigamea Obyek wisata Curug Cigamea termasuk dalam wilayah administrasi Desa
Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Tepatnya obyek wisata ini terletak di Kampung Rawa Bogo RT 1 RW 9 kawasan wisata Gunung Salak
Endah. Curug Cigamea berada pada kordinat 6° 41 40.30 S 106° 41 8.48 E. Air terjun ini terdiri dari dua air terjun yang memiliki karakter berbeda. Air terjun
pertama lebih dekat dengan jalan masuk, dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan hitam. Kolam dari air jatuh yang berada
dibawahnya tidak terlalu dalam dan luas sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang. Sementara, air terjun kedua berjarak sekitar 30 meter dari air terjun
pertama dan berada di celah tebing. Air terjun kedua ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan aliran air yang turun semakin lebar membelah tebing
bebatuan yang berwarna hitam kecoklatan serta tumpahan air yang cukup deras dibandingkan air terjun yang pertama. Kolam limpahan air yang ada di bawah air
terjun kedua ini cukup luas dengan warna air yang biru kehijau-hijauan di bagian tengah kolam, menandakan bagian tersebut cukup dalam, sehingga bisa digunakan
untuk berenang bagi pengunjung yang ingin mendapatkan dan merasakan kesegaran air terjun ini. Keindahan hutan yang masih alami dan hamparan
hijaunya akan kita nikmati jika berwisata ke curug ini, dari kkejauhan curug ini sudah terlihat walaupun seperti hanya mengintip dari tebing-tebing yang
menghiasinya. Sebelum sampai di air terjun utama setidaknya ada tiga air terjun kecil dengan ketinggian kurang dari 50 meter yang dapat kita lihat. Air yang jatuh
dari air terjun Curug Cigamea ini jernih dan masih terlihat alami. Di obyek wisata ini juga pengunjung dapat menemukan monyet-monyet hutan yang sedang
berkeliaran mencari makan.
4.3.1 Akses Menuju Curug Cigamea
Para pengunjung yang ingin berwisata ke Curug Cigamea tidak perlu khawatir mengenai jalur yang dilewati. Jalan yang dilalui untuk menuju obyek
wisata ini sudah bagus, lebar dan beraspal, jalan dari pintu loket menuju air terjun juga sudah rapi dengan undakan anak tangga dari paving block dengan lebar jalan
1 meter yang telah dipasangi pegangan besi disisi kirinya yang memudahkan pengunjung dalam menuruni maupun menaiki anak tangga. Perjalanan
pengunjung dari pintu loket menuju air terjun kurang lebih sejauh 350 meter dan memakan waktu kurang lebih 10-20 menit. Di obyek wisata ini sudah banyak
tersedia warung-warung milik warga yang menjual berbagai makanan dan minuman cepat saji yang ditawarkan pada pengunjung. Selain itu, ada juga kios
souvenir untuk oleh-oleh dan pondok penginapan untuk keluarga.
Akses menuju Curug Cigamea cukup mudah dan sudah dapat dilalui oleh kendaraan besar seperti bus. Untuk menuju ke obyek wisata yang selalu ramai
pengunjung ini dapat melalui: Pertama adalah jalur Cemplang Cibungbulang- Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-
Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Jika ingin mengunjungi tempat ini dengan kendaraan umum seperti angkot dapat
ditempuh melalui: dari arah Bogor naik angkot 03-turun di lampu merah Bubulak-