yang telah dilaksanakan maupun yang sedang berjalan antara petani, Perhutani dan PT. BKL Group dalam pengelolaan hutan rakyat telah memberi kontribusi
yang cukup besar dalam peningkatan kesejahteraan petani.
5.6 Analisis Kemitraan
5.6.1 Tahapan pola kemitraan
Dalam pengelolaan kemitraan terdapat semangat kebersamaan yang mengandung arti berbagi, baik dalam peran, ruang, waktu maupun pendapatan.
Terdapat tujuh tahapan dalam pelaksanaan kemitraan di Desa Mekarjaya, Kelurahan Urug dan Desa Leuwibudah. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
a. Sosialisasi
Tahap sosialisasi merupakan tahap untuk mengetahui dan memahami sejelas mungkin tentang apa dan bagaimana program kemitraan. Kunci keberhasilan
program kemitraan adalah keberhasilan dalam melaksanakan sosialisasi ke masyarakat. Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat yang
ada di dalam atau disekitar hutan, pemerintah desa dan tokoh-tokoh masyarakat.
b. Pembentukan LMDH
Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH adalah pihak ketiga yang sengaja dibentuk oleh Perhutani sebagai tenaga pendamping masyarakat yang
anggotanya berasal dari masyarakat. LMDH berperan sebagai fasilitator dan motivator KTH untuk berpartisipasi dalam kemitraan. Pada tahun 2006 dibentuk
LMDH Adem Sari yang diketuai Bapak Muhamad Sholeh. Di Kelurahan Urug pada tahun 2006 juga dibentuk LMDH Saronge yang diketuai oleh Bapak Dedi
Sadiman.
c. Pembentukan kelompok tani
Kelompok Petani Hutan KTH merupakan wadah dari kelompok masyarakat yang tersusun dari masyarakat. KTH diketuai oleh seorang ketua yang
ditunjuk berdasarkan musyawarah kelompok masyarakat. Ketua KTH mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan kemitraan. Selain memudahkan mandor
PHBM dalam megkoordinir petani-petani yang menggarap lahan, juga berperan dalam memberikan pengarahan kepada anggota taninya. Pembentukan KTH
mendapat pengesahan dari Perhutani dan Ketua LMDH setempat.
d. Penunjukan lokasi dan luas
Lokasi yang digunakan dalam kegiatan kemitraan adalah milik Perhutani. Lokasi yang dijadikan program kemitraan di Desa Mekarjaya dan Kelurahan Urug
ada pada petak 1E seluas 8 Ha dan petak 6E seluas 18 Ha yang berada di KRPH Sukaraja BKPH Singaparna. Kegiatan kemitraan dikedua tempat ini dilakukan
dengan sistem tumpangsari antara tanaman sengon dengan palawija. Lamanya kontrak kemitraan adalah 6 tahun, dimulai pada tahun 2004.
e. Pembuatan perjanjian kerjasama dan pelaksanaan kerja