produk dibagi menjadi tiga tempat produksi. Produk yang masih di produksi oleh PT. BKL sampai saat ini adalah bare core, block bord, dan polister. Sedangakan
PT. WBI memproduksi block bord dan polister diproduksi oleh PT. APL. Sistem permodalan pada PT. BKL adalah murni biaya sendiri tanpa Penanaman Modal
Asing PMA. Tujuan utama dalam pemasaran produk adalah mencakup pasar lokal dan
ekspor. Adapun pemasaran ekspor untuk produk yang dihasilkan oleh PT. BKL adalah ke negara Taiwan, Cina, Korea, Singapura dan Jepang. Sedangkan untuk
produk yang dihasilkan oleh PT. WBI diekspor ke Taiwan, Cina, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika. Untuk produk yang
dihasilkan dari PT. APL diekspor ke Taiwan, Cina, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Timur Tengah, Afrika, Amerika dan Eropa. Dengan omset penjualan
PT. BKL Group ini mencapai USD 3,6 – 5,6 juta per bulan. PT. Bina Kayu Lestari Group 2010
4.5.3 Jumlah tenaga kerja
Pada awal berdiri jumlah tenaga kerja PT. BKL adalah 400 orang , namun sekarang berkembang menjadi 4.400 orang karyawan tetap dan 113 orang
karyawan borongan yang terbagi kedalam tiga perusahaan. Di PT. Bineatama Kayone Lestari ada 1.250 orang karyawan tetap, di PT. WBI 2.250 orang
karyawan tetap dan di PT. APL ada 900 orang karyawan tetap. Pembagian waktu kerja di PT. BKL terbagi dua shif yang masing-masing
bekerja selama 8 jam dengan satu jam waktu istirahat setiap harinya. Shif pertama bekerja dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dan shif kedua bekerja dari pukul 16.00 -
24.00 WIB.
4.5.4 Sumber bahan baku
Kayu yang diolah menjadi bare core berasal dari kayu sengon yang dibeli dari petani-petani hutan rakyat disekitar kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan
Majenang. Kayu sengon ini diperoleh dari supplier yang pada umumnya merupakan mitra dari PT. BKL dengan sistem pola kemitraan, dimana bibit
sengon dan bandsaw yang dimiliki mitra supplier berasal dari perusahaan.
Selain itu, pada pola kemitraan ini dilaksanakan pula program tumpang sari yang bekerjasama dengan PT. Garuda Food serta program penggemukan ternak sapi.
Akan tetapi dikarenakan ketersediaan bahan baku dari supplier semakin terbatas, maka pada tahun 2003 didirikan Bina Siliwangi Lestari BSL dan Bina Lodaya
Lestari BLL. BSL merupakan proyek kerjasama PT. BKL dengan KODAM III Siliwangi Gambar 7, dengan memanfaatkan tanah TNI, tanah HGU, dan tanah
Negara untuk menanam sengon. Sedangkan BLL merupakan proyek kerjasama PT. BKL dengan Polda Jabar, dengan memanfaatkan tanah Perhutani dan tanah
masyarakat untuk menanam sengon. Biaya untuk mengelola tanaman adalah sebesar Rp 43.643.862,00 per Ha dan untuk biaya pemanenan sebesar Rp
70.000,00 per m
3
.
Gambar 7 Peta Sebaran Lahan yang dimitrakan dengan PT. BKL Group.
4.6 PT. Bina Inti Lestari BIL