Ekstraksi agar TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan air tawar mengalir untuk membersihkan butiran garam yang menempel akibat adanya penguapan air laut Anggadiredja et al. 2006.
Dilakukan perendaman menggunakan kapur CaOH
2
sebanyak 0,25 selama 4-6 jam, dengan perendaman ini dimaksudkan untuk menghasilkan rumput laut
putih bersih. Setelah dilakukan perendaman, rumput laut yang telah putih bersih dicuci kembali dengan air tawar untuk menghilangkan bau kapur, kemudian
dikeringkan kembali Winarno 1996. Pemucatan dengan melakukan perendaman rumput laut dalam larutan alkali basa bertujuan untuk mengkatalis pelepasan
grup 6-sulfat dari unit galaktopiranosa yang berikatan 1,4 dengan membentuk residu 3,6-anhidro-L-galaktosa, sehingga dapat mempercepat proses kekejangan
struktur heliks dan dapat memberikan kekuatan gel yang lebih tinggi Ress 1971 dalam Yunizal 2002.
Perendaman rumput laut dalam larutan asam lebih baik dibanding dengan perendaman rumput laut dalam larutan alkali karena dapat mempercepat waktu
ekstraksi, meningkatkan rendemen agar dan meningkatkan kekuatan gel agar. Perendaman rumput laut dalam larutan asam bertujuan untuk mempersiapkan
pemisahan agar dari substansi nonagar Matsuhashi 1977 dalam Yunizal 2002. Menurut Marinho dan Bourret 2003, efek musim dapat mempengaruhi
rendemen dan sifat fisik dari agar. Dinding sel perlu dipecah dengan ditambahkan asam untuk memudahkan
ekstraksi. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam Indriani dan Sumiarsih 2004. Di Australia, ekstraksi
agar dilakukan dengan menggunakan asam fosfat. Setelah dilakukan perendaman kemudian perlu dilakukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air
bersih selama 15 menit, hal ini dilakukan mengingat asam sulfat cukup berbahaya Indriani dan Sumiarsih 2004.
Pemasakan dilakukan pada suhu 90 -100
o
C, pH 5-6 yang dapat diatur dengan menambahkan asam cuka 1. Selain untuk mempertahankan pH, asam
cuka juga dapat befungsi sebagai stabilizer agent, sehingga diperoleh tekstur molekul yang konsisten Sadori 1992. Bila pH terlalu tinggi, maka gel dapat
membeku dengan baik dan sebaliknya apabila pH larutan terlalu rendah, gel akan mudah terhidrolisis Winarno 1996. Menurut Matsuhasi 1977 dalam
Yunizal 2002, proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada pH netral atau tanpa penambahan asam yang direbus pada suhu 100
o
C selama 1-4 jam. Biasanya ekstraksi pada pH netral ini dilakukan hanya untuk rumput laut yang telah
mengalami perendaman dalam larutan asam. Agar yang telah dimasak disaring, kemudian cairan yang keluar
ditampung dan didinginkan selama 7 jam. Agar yang telah beku dihancurkan dan dipres dengan kain. Hasilnya berupa lembaran-lembaran kemudian diangin-
anginkan. Lembaran-lembaran kering dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam alat penggiling. Hasil penggilingan adalah agar tepung Indriani dan
Sumiarsih 2004.