laut adalah kalium, kalsium, fosfor, zat besi, dan iodium Anggadiredja et al. 2006. Histogram kadar abu agar dapat dilihat pada Gambar 13.
Metode rakit apung
5 ,4
5 5
,7 4
5 ,8
7 6
,0 5
5 ,5
3 5
,6 6
5 ,9
3 6
,1 7
5 ,5
4 5
,7 9
6 ,0
4 6
,7 3
1 2
3 4
5 6
7
45 60
75 90
umur panen hari
k ad
ar ab
u
bobot bibit 50 g bobot bibit 75 g
bobot bibit 100 g
a p
a p
a p
b p
a p
b p
cp b
cp b
p cp
cp cp
Metode rakit dasar
5 ,5
1 5
,5 4
5 ,7
2 5
,9 1
5 ,6
8 5
,7 6
5 ,7
3 5
,9 6
5 ,7
6 5
,9 6
6 ,0
6 6
,2 6
1 2
3 4
5 6
7
45 60
75 90
umur panen hari
k ad
ar ab
u
bobot bibit 50 g bobot bibit 75 g
bobot bibit 100 g
a p
a p
a r
b q
a p
b r
b p
b p
cq d
q cp
cp
Keterangan: Huruf a,b menunjukkan adanya perbedaan dalam perlakuan bobot bibit p0,5 berdasarkan uji Duncan Multiple range test
Huruf p,q,r menunjukkan adanya perbedaan perlakuan dalam umur panen p0,5 berdasarkan uji Duncan Multiple range test
Gambar 13. Kadar abu agar Gracilaria verrucosa pada metode penanaman, bobot bibit, dan umur panen yang berbeda
4.4.4 Kekuatan gel
Parameter kualitas dari agar yang tidak kalah pentingnya adalah kekuatan gel dari agar itu sendiri yang banyak diperlukan dalam berbagai industri seperti
industri makanan, makanan dalam kaleng, dan keperluan bioteknologi pada kultur mikroorganisme. Kekuatan gel yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar
antara 200,00-306,33 gcm. Nilai kekuatan gel tertinggi yang didapatkan pada kedua metode penanaman yaitu pada kombinasi perlakuan bobot bibit 50 g dan
umur panen 60 hari. Bertambahnya umur akan meningkatkan kandungan 3,6-anhidro-L-
galaktosa, hal ini sesuai dengan pernyataan Friedlander dan Zelokovitch 1984, bahwa peningkatan kekuatan gel berbanding lurus dengan banyaknya kandungan
3,6-anhidrogalaktosa dan berbanding terbalik dengan kandungan sulfatnya. Selanjutnya menurut Moriano 1977, tingginya 3,6-anhidro-L-galaktosa
menyebabkan sifat beraturan dalam polimer yang akan menyebabkan meningkatnya potensi pembentukan heliks rangkapnya sehingga pembentukan gel
lebih cepat dicapai. Bobot bibit yang lebih kecil menghasilkan kekuatan gel yang lebih tinggi, hal ini disebabkan bobot bibit yang lebih kecil akan menyerap unsur
hara ataupun cahaya lebih optimal karena kompetisi yang rendah sehingga menghasilkan kadar 3,6-anhidro-L-galaktosa yang tinggi.
Rendahnya kekuatan gel agar ini disebabkan karena rendahnya kadar 3,6-anhidro-L-galaktosa yang terdapat dalam agar dan tingginya kadar sulfat dari
agar. Senyawa 3,6-anhidro-L-galaktosa bertanggung jawab terhadap kekuatan gel dari agar. Peningkatan kekuatan gel sangat berkaitan dengan jumlah 3,6-anhydro-
L-galaktosa dan sulfat yang terkandung di dalamnya Ress 1969. Kandungan sulfat berpengaruh terhadap kekuatan dari agar, semakin tinggi kandungan ester
sulfat dalam agar, maka kekuatan gel yang terbentuk akan semakin rendah Chapman dan Chapman 1980. Histogram kekuatan gel dapat dilihat pada
Gambar 14.
Metode rakit apung
2 5
7 ,0
2 9
5 ,3
3 3
6 ,3
3
2 3
6 ,6
7 2
2 4
,3 3
2 6
5 ,0
2 7
4 ,0
2 2
,0 2
2 6
,0 2
7 4
,0 2
7 7
,3 3
2 9
,0
50 100
150 200
250 300
350
45 60
75 90
umur panen hari
k ek
u at
an g
el g
c m
bobot bibit 50 g bobot bibit 75 g
bobot bibit 100 g
a q
a p
a p
d q
cp cp
cq cp
cp b
q b
p b
p
Metode rakit dasar
2 3
,0 2
9 3
,6 7
2 8
5 ,3
3 2
4 4
,6 7
2 ,0
2 7
1 ,6
7 2
6 5
,0 2
1 9
,6 7
2 1
2 ,6
7 2
6 8
,6 7
2 5
2 ,3
3 2
1 3
,3 3
50 100
150 200
250 300
350
45 60
75 90
umur panen hari
k ek
u at
an g
el g
c m
bobot bibit 50 g bobot bibit 75 g
bobot bibit 100 g
a p
a q
d p
cp cp
cr cq
b p
b q
b p
a p
a r
Keterangan: Huruf a,b menunjukkan adanya perbedaan dalam perlakuan bobot bibit p0,5 berdasarkan uji Duncan Multiple range test
Huruf p,q,r menunjukkan adanya perbedaan perlakuan dalam umur panen p0,5 berdasarkan uji Duncan Multiple range test
Gambar 14. Kekuatan gel agar Gracilaria verrucosa pada metode penanaman, bobot bibit dan umur panen yang berbeda