Ekstraksi agar Tahapan Penelitian

3.4 Laju Pertumbuhan Gracilaria verrucosa

Laju pertumbuhan dianggap menguntungkan adalah di atas 3 pertambahan bobot per hari. Laju pertumbuhan dihitung berdasarkan model eksponensial pertambahan bobot per hari DKP 2008, yaitu: Keterangan: G = Laju pertumbuhan harian Wt = Rata-rata bobot akhir g Wo = Rata-rata bobot awal g t = Waktu budidaya hari

3.5 Analisis Parameter Fisiko-Kimia

Rumput laut kering hasil budidaya sebelum diekstraksi menjadi tepung agar, terlebih dahulu dianalisis kadar air, kadar abu dan kadar abu tak larut asam. Tepung agar yang dihasilkan masing-masing perlakuan kemudian dianalisis rendemen, kekuatan gel, viskositas, kadar air, kadar abu. Penentuan agar terbaik dari masing-masing metode penanaman dipilih berdasarkan kelima parameter tersebut yang sesuai dengan standar mutu agar. Agar terbaik dari masing-masing metode penanaman kemudian dilakukan analisis yang meliputi titik jendal, titik leleh, derajat putih, kadar sulfat, 3,6-anhidro-L-galaktosa, dan kandungan logam berat. a Rendemen Marine Colloid FMC Corp. 1978 Rendemen agar sebagai hasil ekstraksi dihitung berdasarkan rasio antara bobotagar yang dihasilkan dengan bobot rumput laut kering yang digunakan pada masing-masing perlakuan. Nilai rendemen dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100 x g kering laut rumput berat g kering agar berat = Rendemen x10 1 Wo Wt G 1t b Kekuatan gel Faridah et al. 2006 Larutan agardisiapkan dalam konsentrasi 1,5 bv, kemudian dipanaskan selama 10 menit sambil diaduk.Larutan panas dimasukkan ke dalam cetakan yang berdiameter 3 cm dan tinggi 4 cm. Larutan agar dibiarkan membentuk gel selama satu malam.Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Texture Analyzer. Alat ini menggunakan probe dengan luas 0,9123 cm 2 . Sampel diletakkan dibawah probe dan dilakukan penekanan beban 97 g. Tinggi kurva kemudian diukur menggunakan jangka sorong. Perhitungan kekuatan gel adalah sebagai berikut: 960 x G dyne = gcm gel Kekuatan Keterangan: F = tinggi kurva G = konstanta 0,07 D = kekutan gel gcm c Viskositas Faridah et al. 2006 Viskositas adalah pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir.Satuan dari viskositas adalah poise 1 poise = 100 cP. Viskositas diukur dengan viscometer brookfield. Makin tinggi viskositas menandakan makin besarnya tahanan cairan yang bersangkutan. Larutan agar dengan konsentrasi 1,5 dipanaskan dalam bak air mendidih sambil diaduk secara teratur sampai suhu mencapai 75 o C kemudian nilai viskositas dapat diketahui dengan pembacaan pada skala 1 sampai 100. Pembacaan dilakukan setelah 1 menit putaran penuh 2 kali untuk spindle no 1. d Derajat putih Keet Electric Laboratory 1981 Pengujian derajat putih dilakukan dengan menggunakan alat whiteness meter. Prinsipnya adalah melalui pengukuran indeks refleksi dari permukaan sampel dengan sensor foto dioda. Semakin putih sampel, maka cahaya yang dipantulkan semakin banyak. Pengukuran derajat putih menggunakan natrium karbonat Na 2 CO 3 sebagai standar putih, standar putih ini bernilai 100. Produk yang akan diukur derajat putihnya dicari warna dasarnya terlebih dahulu dengan cara mencocokkan warna sampel dengan atribut warna pada alat, kemudian