349
Yattini, 2014 Pendekatan Klarifikasi Nilai Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Sebagai Pola
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
semua, seolah takut para pembaca tak mengerti apa yang akan atau sedang mereka ceritakan. Akibatnya sering satu sampai dua halaman pertama
karya mereka masih belum jelas akan menceritakan tentang apa. Hanya pengenalan dan pemaparan yang bertele-tele dan membosankan. Konflik
yang seharusnya dibahas dengan lebih jelas, luas dan lengkap, sering malah disinggung sambil lalu saja. Pengakhiran konflik pun dibuat sekedarnya.
Tahu-tahu sudah penyelesaian. Padahal inti dari cerpen adalah konflik itu sendiri. Jadi jangan sampai pembukaan cerpen menyamai apalagi sampai
menelan konflik tersebut.
5.7.1.4 Kesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen
Dari analisis data terhadap kesesuaian penggunaan bahasa cerpen, yang selanjutnya disingkat KPBC, diketahui hal-hal sebagai berikut.
1 Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen pada kemampuan akhir siswa dilihat dari penggunaan kaidah Ejaan yang Disempurnakan EyD, keajekan
penulisan, dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar. 2 Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen siswa dari penggunaan kaidah EYD
sebanyak 4 cerpen. 3 Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen siswa dari keajekan penulisan sebanyak
15 cerpen. 4 Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen siswa dari ragam bahasa yang
disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar sebanyak 19 cerpen. Persoalan gaya bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan, seperti pilihan
kata secara individual, frasa, klausa, dan kalimat. Lebih jauh lagi gaya bahasa bahkan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan dan nada yang tersirat
di balik sebuah wacana. Jadi jangkauan gaya bahasa sebenarnya sangat luas, tidak hanya mencakup unsur-unsur kalimat yang mengandung corak-corak tertentu.
350
Yattini, 2014 Pendekatan Klarifikasi Nilai Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Sebagai Pola
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pilihan kata terlalu banyak menggunakan kata akhirnya pecinta alam Ejaan: penggunaan kata taun pada cerpen
― Ikhlas‖ dan ―Hampa dan Surga‖. Penulisan kata dirumah seharusnya di rumah
dalam ―Perilaku Terburuk dalam Hidupku
‖. Penulisan angka di awal kalimatparagraf. 1 tahun kemudian…, seharusnya Satu tahun kemudian dalam
―Ilmu yang baik‖ tata kalimat kalimat mubazir, cenderung tidak efektif.
Dulu, Nenek Liana pernah bercerita kalau ayahnya adalah pribadi yang gemar membaca.
Bandingkan dengan kalimat berikut Nenek Liana bercerita kalau ayahnya gemar membaca.
Penggunakan ragam baku dalam kalimat cerpen. … baik… maupun. Rio
lebih baik. Tata kalinat dialog sangat formal.
5.7.1.5 Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter