Kasus 3 Pengalaman dengan Subjek .1 Kasus 1

4.3.3 Kasus 3

Subjek ketiga adalah Rd, berumur 24 tahun, merupakan anak ke 2 dari 2 orang bersaudara yang lahir di Kisaran. Rd adalah seorang ibu rumah tangga, beragama Islam, berasal dari suku Mandailing. Saat ini, Rd memiliki anak 1 orang, berusia 5 bulan. Sehari-hari Rd mengenakan penutup kepala jilbab, baju panjang, dan rok panjang sampai mata kaki. Alasan Rd menggunakan jilbab selain untuk mengikuti ajaran agama, Rd juga ingin menutupi bekas luka-luka akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, baik luka pukulan maupun luka yang disebabkan oleh sundutan rokok. Atas bantuan dan informasi dari Ds Subjek 2, peneliti lebih mudah mendapatkan subjek 3. Pada awalnya, Rd tidak bersedia untuk menjadi subjek dalam penelitian ini tetapi setelah diberi penjelasan dan informasi tentang maksud dan kedatangan peneliti maka perlahan-lahan Rd membuka pintu hatinya untuk berbagi cerita dengan peneliti. Peneliti menceritakan kejadian bermula ketika suaminya pulang kerja, sementara dirinya sedang membereskan pakaian. Suaminya marah karena Rd lama membukakan pintu, lalu keluarlah kata-kata kasar dari suaminya “tuli rupanya kau ya, udah dipanggil dari tadi gak datang buka pintu”, Rd mengatakan tidak mendengarnya, dan dijawab suaminya “halah alasan kali.. diam mulut kau itu kutepok pula kau nanti”, tiba-tiba seperti kesetanan ditamparnya Rd setelah itu ditinju kepalanya sampai terjatuh. Sungguh tega suaminya padahal waktu itu dia sedang hamil 5 bulan. Universitas Sumatera Utara Saat peneliti menanyakan upaya ibu melakukan pembalasan atas perilaku suaminya tersebut, peneliti lebih memilih diam saja, tidak mau melawan. Karena Rd baru bicara sedikit saja suaminya sudah memukul, apalagi jika dilawan, bisa-bisa ditunjangnya. Bicara suaminya pun sekarang kasar sekali. Walaupun begitu dalam berhubungan intim, Rd masih melayani suaminya. Kadang-kadang dalam berhubungan intim suaminya seringkali memaksanya. Pada saat dia sudah capek satu harian bersih-bersih rumah, malamnya cepat tidur. Tapi suaminya seringkali membanguninya tengah malam, disuruh melayani dia, padahal mengantuk. Pernah suatu kali Rd tidak mau melayani suaminya, lalu didorongnya kepalanya ke tempat tidur. Dampak dari kekerasan ibu pada kesehatan reproduksi ibu, setelah melahirkan menstruasinya sekarang menjadi tidak teratur, kadang lambat kadang cepat, tidak bisa ditentukan lagi. Darah yang keluar pun kadang banyak kadang sedikit, padahal sebelum hamil dulu menstruasinya lancar. Pada pertemuan kedua tanggal 23 April 2014, peneliti memintanya untuk menceritakan awal perkenalan dengan suaminya sampai dengan pernikahan. Suami Rd adalah teman Ds subjek 2, mereka selanjutnya berkenalan, sms-an, teleponan dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Menurut Rd, sejak pacaran dulu suaminya tersebut sudah ringan tangan sering memukul, tapi kadang sikapnya lembut dan romantis, kadang kasar tapi karena didasari rasa cinta dan Rd berpikir bahwa suaminya akan berubah setelah berumah tangga tapi yang terjadi sebaliknya, bukannya makin baik, tetapi makin menjadi. Universitas Sumatera Utara Rd menceritakan bahwa pada awal-awal pernikahan sikap suaminya romantis, dan lembut. Suaminya menunjukkan rasa sayang yang besar pada dirinya, tetapi setelah dirinya hamil berusia 4 bulan, sikapnya mulai kasar. Kata-kata kotor seringkali dilontarkan jika sedang marah. Segala jenis penghuni kebun binatang ditujukan pada Rd seperti anjing, babi, monyet, jika dilawan maka suaminya tersebut semakin beringas dengan memaki, menampar, pernah juga Rd ditunjang suaminya, dan dia balas gigit tetapi karena tenaganya lebih kecil makanya dia selalu kalah dari suaminya. Suami Rd paling sering marah jika dirinya meminta uang belanja. Karena Rd tidak bekerja maka semua kebutuhan rumah tangga diminta dari suaminya, sementara suaminya kadang bekerja kadang tidak sehingga penghasilan tidak bisa diharapkan, sementara kebutuhan sehari-hari terus meningkat, perut juga tidak bisa diajak kompromi. Setiap Rd meminta uang belanja selalu ada saja alasan suaminya, makanya kadang timbul marah Rd pada suaminya, bukannya cari kerja malah di rumah menonton TV saja. Sering juga suaminya marah pada malam hari, bukannya pulang malam membawa uang, malah yang didengar informasi dari kawannya suaminya tersebut sering duduk di kafe bersama cewek. Suaminya sering berboncengan dengan perempuan dari kafe, tetangga Rd juga ada yang bilang begitu. Jika menerima atau membalas SMS, secara sembunyi-sembunyi, hal tersebut menurut Rd adalah tanda-tanda terjadi perselingkuhan. Makanya hatinya terasa panas dan sakit. Universitas Sumatera Utara Pernah suatu kali temannya bernama A, diminta Rd untuk mematai-matai suaminya dengan menyuruhnya untuk memfoto jika suaminya dengan selingkuhannya tersebut. Terbukti bahwa suaminya membonceng cewek dan ceweknya memeluk erat dari belakang. Ketika foto tersebut ditunjukkan pada suaminya, telepon genggamnya malah dibanting, dan memorinya dihancurkan. Setelah itu malah dia yang balik marah dengan menampar dan menyundut rokok, Rd menunjukkan bekas sundutan rokok di lengan atas dan paha kirinya pada peneliti. Menurut Rd, kejadian itu pada saat dirinya sudah hamil usia 7 bulan. Mungkin suaminya selingkuh karena Rd tidak melayani dia lagi berhubung perutnya bertambah besar. Untuk mengangkat perut saja sudah sakit dan berat, apalagi jika harus berhubungan dengan suaminya yang kadang-kadang dengan cara kasar. Pernah Rd membicarakan masalah tersebut dengan keluarganya dan dirinya meminta cerai, tapi keluarganya mengatakan bahwa pernikahan tersebut baru beberapa tahun, anak juga baru satu orang, masa minta cerai, kalau masih bisa disatukan lagi malah lebih baik. Tanggapan suami setelah aku minta cerai dan ada pihak keluarga yang mendamaikan, dia meminta-minta maaf, berjanji tidak mengulangi lagi, tetapi hal tersebut hanya berlangsung lebih kurang satu bulan, selanjutnya kembali lagi seperti itu. Rd mengaku capek dan lelah. Dampak yang dialami akibat kekerasan rumah tangga oleh suaminya, menstruasi yang dialami Rd setelah melahirkan menjadi tidak teratur. Sekarang menstruasinya menjadi sering datang terlambat padahal waktu sebelum hamil lancar dan teratur. Volume darah haid yang keluar juga kadang banyak kadang sedikit. Universitas Sumatera Utara Saat Rd melahirkan, yang menemaninya adalah ibu kandungnya sementara suaminya hanya di luar saja, tidak mau masuk ruang persalinan. Hal tersebut membuat Rd pesimis, bahwa memukul istri mau, tapi melihat istrinya berjuang hidup mati untuk melahirkan dirinya tidak mau. Menurutnya suaminya tersebut hanya mau enaknya saja. Rd kadang kesal dan jengkel juga melihat anaknya jika mengingat perlakuan suaminya tersebut, karena baginya anaknya sepertinya memiliki sifat yang hampir mirip bapaknya. Apalagi jika anak tersebut menangis lama sekali diamnya. Pernah juga Rd mencubit anaknya tersebut saking emosinya. Kadang jika suaminya tersebut memarahi dirinya, dia lampiaskan juga ke anaknya tersebut, menurut Rd, anaknya tersebut menurun kelakuannya dari bapaknya, apalagi wajahnya mirip sekali dengan bapaknya. Kadang sering membuat Rd gemas pada anaknya setiap kali anaknya tersebut rewel. Tindakan yang dilakukan Rd jika anaknya menangis kadang dibiarkan saja sampai anak tersebut diam sendiri. Menurutnya, anaknya tersebut susah sekali diamnya, tetapi lama kelamaan diam dan tertidur. Jika anaknya mengalami demam atau sakit Rd membawanya ke bidan. Waktu anaknya berumur 2 hari sudah diberi ASI sampai sekarang saat ini usia bayi 5 bulan. Bayi juga diberi roti atau biskuit. Pada usia bayi umur seminggu, bayi sudah diberi biskuit promina, kadang juga diberi nasi tim. Menurut Rd, produksi ASInya tidak cukup, bayinya sering rewel jika masih lapar makanya Rd memberinya roti, biskuit atau nasi tim. Universitas Sumatera Utara Perawatan bayi dari lahir sampai bayi usia seminggu dibantu oleh kakak iparnya, tetapi setelah itu Rd sendiri yang merawatnya dengan memandikannya. Cara merawat bayi ibu dengan menggendong, mengayun, memandikan, mengganti celana jika pipis. Suaminya tidak memberikan bantuan pada Rd dalam merawatnya. Bahkan jika hari libur suaminya malah pergi entah kemana, setiap kali ditanya oleh Rd jawabannya ada urusan. Rd heran mengapa suaminya tidak ada perhatian pada anak kandungnya sendiri. Harapan Rd pada pernikahan ini yaitu suaminya sayang kembali pada dirinya, pada anaknya, sehingga dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawwadah, dan warohmah, tidak ada permasalahan yang mengganggu rumah tangga mereka, suaminya tidak ringan tangan suka memukul, karena dalam hati yang paling dalam, Rd masih menyayangi dan mencintai suaminya.

4.4 Tindakan Kekerasan pada Ibu Hamil