kondisi berlebih atau kurang jika dikaitkan dengan beban kerja. Analisis tersebut dapat dilaksanakan jika sudah diketahui beban kerjanya. Dan analisis beban kerja
sendiri memberikan arahan tentang produktivitas. Produktivitas kerja dapat digambarkan dalam efisiensi penggunaan tenaga kerja. Di mana tenaga kerja
tersebut akan dapat digunakan secara efisien jika jumlah tenaga kerja yang ada seimbang dengan beban kerjanya.
Dari semua uraian pemikiran sebagaimana tersebut di atas, tersirat makna bahwa dalam melaksanakan analis beban kerja diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan.
2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari.
3. Adanya satuan hasil.
4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugasproduk.
5. Adanya standar waktu kerja.
6. Adanya beban kerja yang akan diukur.
7. Perhitungan jumlah pegawai yang dibutuhkan.
3.4. Pengukuran Kerja
6
Purnomo.2004 mengatakan Pengukuran kerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi satu kesatuan organisasi kerja.
Pendapat lain mengatakan pengukuran kerja adalah suatu alat manajemen yang
6
http:adilkurnia.wordpress.com20100211definisi-analisis-beban-kerja
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas serta manilai pencapaian tujuan dan sasaran goals and obyectives. Whittaker
2005 Pengukuran kerja yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan
umpan balik, yang merupakan hal yang penting dalam upaya perbaikan secara terus
menerus. Salah satu kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu time study. Pengukuran kerja yang dimaksudkan adalah pengukuran waktu standar
atau waktu baku. Pengertian umum pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang operator dalam melaksanakan
kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Proses pengukuran waktu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu pengukuran
waktu secara langsung dan pengukuran waktu secaratidak langsung. Disebut secara langsung karena pengamat berada di tempat di mana objek sedang diamati.
Pengamat secara langsung melakukan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator obyek pengamatan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Pengukuran secara langsung terdiri dari dua cara, yaitu pengukuran dengan menggunakan stop watch dan sampling kerja. Sedangkan pengukuran
waktu secara tidak langsung adalah pengamat tidak berada secara langsung di lokasi objek pengukuran. Secara garis besar pengukuran kerja mempunyai peran
sangat penting untuk : a. Memastikan tercapainya rencana kerja yang telah disepakati.
b. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan membandingkannya
Universitas Sumatera Utara
dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja c. Menjadi Alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam rangka
upaya memperbaiki kinerja organisasi.
3.5. Pengukuran Waktu Kerja Work Measurement