- 15.30 ∆T = 5 Menit Analisis Beban Kerja Karyawan Bagian Logistik

Berikut tabel waktu pengamatan terpilih dalam satu hari kerja : Tabel 5.3. Waktu Pengamatan Terpilih dalam Satu Hari Kerja No 07.30 - 15.30 ∆T = 5 Menit No

07.30 - 15.30 ∆T = 5 Menit

Bilangan Random Waktu Pengamatan Terpilih Bilangan Random Waktu Pengamatan Terpilih 1 1 7:30:00 22 26 10:50:00 2 2 7:35:00 23 28 10:55:00 3 3 7:40:00 24 30 11:00:00 4 4 7:45:00 25 31 11:05:00 5 5 7:50:00 26 32 11:10:00 6 6 7:55:00 27 33 11:15:00 7 7 8:00:00 28 34 11:20:00 8 8 8:05:00 29 35 11:25:00 9 9 8:10:00 30 36 11:30:00 10 11 8:20:00 31 38 11:35:00 11 13 8:30:00 32 39 11:40:00 12 14 8:35:00 33 40 11:45:00 13 15 8:40:00 34 41 11:55:00 14 16 8:45:00 35 42 13:00:00 15 17 8:50:00 36 43 13:05:00 16 18 8:55:00 37 44 13:10:00 17 19 9:00:00 38 45 13:15:00 18 22 9:15:00 39 46 13:20:00 19 23 9:20:00 40 47 13:25:00 20 24 9:25:00 41 48 13:30:00 21 25 9:30:00 42 49 13:35:00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Waktu Pengamatan Terpilih dalam Satu Hari Kerja Lanjutan No 07.30 - 15.30 ∆T = 5 Menit No

07.30 - 15.30 ∆T = 5 Menit

Bilangan Random Waktu Pengamatan Terpilih Bilangan Random Waktu Pengamatan Terpilih 43 50 11:35:00 57 65 13:50:00 44 51 11:40:00 58 69 14:10:00 45 52 11:45:00 59 71 14:20:00 46 54 11:55:00 60 72 14:25:00 47 55 13:00:00 61 73 14:30:00 48 56 13:05:00 62 74 14:35:00 49 57 13:10:00 63 75 14:40:00 50 58 13:15:00 64 77 14:50:00 51 59 13:20:00 65 78 14:55:00 52 60 13:25:00 66 79 15:00:00 53 61 13:30:00 67 80 15:05:00 54 62 13:35:00 68 81 15:10:00 55 63 13:40:00 69 82 15:15:00 56 64 13:45:00 70 84 15:25:00 Sumber : Hasil Randomisasi

5.1.2. Pengamatan Work Sampling

Pengamatan Work Sampling dilakukan terhadap karyawan tetap bagian EMS, Paket Dalam Negeri,Paket Luar Negeri, Bungkus dan Register Paket Besar yang bekerja secara normal dan wajar tanpa dipengaruhi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, menguasai cara kerja yang ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaannya. Ada dua kategori aktivitas yang diamati pada masing-masing karyawan yaitu aktivitas produktif work dan aktivitas non produktif idle. Aktivitas produktif work adalah aktivitas yang berhubungan dengan beban kerja dan tanggung jawab kerja dan diluar aktivitas ini termasuk kedalam aktivitas non produktif idle Universitas Sumatera Utara Adapun aktivitas yang termasuk kedalam kategori productive untuk masing-masing karyawan adalah sebagai berikut : 1. Bagian EMS Aktivitas yang termasuk dalam kategori work pada karyawan bagian EMS adalah : a. Mengambil kantong paket dari bagian pengolahan b. Membuka dan mensortir kantong paket berdasar daerah c. Membuat PPKP dan PP22A d. Memproses paket ke bea cukai e. Memberikan paket ke bagian antaran f. Mematikan laporan do delivery order 2. Bagian Paket Dalam Negri Aktivitas yang termasuk dalam kategori work pada karyawan bagian Paket Dalam Negri adalah : a. Mengambil kantong paket dari bagian pengolahan b. Membuka dan mensortir kantong paket berdasar daerah c. Memberikan penomoran paketnomor kota baik lokal dan phase d. Memberikan paket ke bagian antaran e. Mematikan laporan do delivery order 3. Bagian Paket Luar Negri Aktivitas yang termasuk dalam kategori work pada karyawan bagian Paket Luar Negri adalah : a. Mengambil kantong paket dari bagian pengolahan Universitas Sumatera Utara b. Membuka dan mensortir kantong paket berdasar daerah c. Membuat PPKP dan PP22A d. Memproses paket ke bea cukai e. Memberikan paket ke bagian antaran f. Mematikan laporan do delivery order 4. Bagian Paket Bungkusan Aktivitas yang termasuk dalam kategori work pada karyawan bagian Paket Bungkusan adalah a. Mengambil kantong paket dari bagian pengolahan b. Membuka dan mensortir kantong paket berdasar daerah c. Membuat PPKP dan PP22A d. Memproses paket ke bea cukai e. Memberikan paket ke bagian antaran f. Mematikan laporan do delivery order Aktivitas non produktif idle yang dilakukan oleh karyawan bagian EMS, Paket Dalam Negeri,Paket Luar Negeri, Bungkus dan Register Paket Besar merupakan aktivitas yang berada di luar kategori aktivitas produktif yang dilakukan, seperti menelepon atau menerima telepon yang bersifat pribadi, membaca koran, dsb. Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan work sampling yang dilakukan selama 15 hari kerja terhadap 7 orang karyawan bagian EMS, Paket Dalam Negeri,Paket Luar Negeri, Bungkus dan Register Paket Besar dapat dilihat pada Tabel 5.4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Hasil Pengamatan Work Sampling di Bagian Logistik Bagian Aktifitas Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 EMS 1 Work 63 64 63 62 64 64 63 62 62 63 64 63 62 63 62 Idle 7 6 7 8 6 6 7 8 8 7 6 7 8 7 8 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 EMS2 Work 64 63 65 64 63 64 65 64 65 64 64 63 65 64 65 Idle 6 7 5 6 7 6 5 6 5 6 6 7 5 6 5 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Paket Dalam Negeri 1 Work 63 62 61 63 61 62 61 61 63 62 61 62 63 62 62 Idle 7 8 9 7 9 8 9 9 7 8 9 8 7 8 8 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Paket Dalam Negeri 2 Work 63 61 63 62 61 63 61 62 61 62 62 62 61 63 63 Idle 7 9 7 8 9 7 9 8 9 8 8 8 9 7 7 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Paket Luar Negeri 1 Work 61 60 60 62 61 60 62 62 61 60 62 61 62 62 61 Idle 9 10 10 8 9 10 8 8 9 10 8 9 8 8 9 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Paket Luar Negeri 2 Work 62 63 62 63 63 62 62 64 62 63 64 62 64 62 63 Idle 8 7 8 7 7 8 8 6 8 7 6 8 6 8 7 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Bungkus dan Register Work 64 63 63 64 62 64 63 63 64 64 62 64 62 63 62 Idle 6 7 7 6 8 6 7 7 6 6 8 6 8 7 8 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Penentuan Penentuan Rating Factor

Penentuan rating factor menggunakan metode wastinghouse yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja. Maka penentuan rating factor sesuai dengan metode wastinghouse untuk masing-masing karyawan dapat dilihat sebagai berikut. 1. Bagian EMS Pria 1 Tabel 5.5. Rating Factor Bagian EMS Pria 1 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Excelent B 0.03 Jumlah 0.16 2. Bagian EMS Pria 2 Tabel 5.6. Rating Factor Bagian EMS Pria 2 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Excelent B 0.03 Jumlah 0.16 Universitas Sumatera Utara 3. Bagian Paket Dalam Negri Pria 1 Tabel 5.7. Rating Factor Bagian Paket Dalam Negeri Pria 1 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Good C 0.01 Jumlah 0.14 4. Bagian Paket Dalam Negri Pria 2 Tabel 5.8. Rating Factor Bagian Paket Dalam Negeri Pria 2 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Good C 0.01 Jumlah 0.14 5. Bagian Paket Luar Negri Pria 1 Tabel 5.9. Rating Factor Bagian Paket Luar Negeri Pria 1 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Excellent B 0.03 Jumlah 0.16 Universitas Sumatera Utara 6. Bagian Paket Luar Negri Pria 2 Tabel 5.10. Rating Factor Bagian Paket Luar Negeri Pria 2 No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Good C1 0.06 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Excellent B 0.03 Jumlah 0.16 7. Bagian Paket Bungkus dan Register Tabel 5.11. Rating Factor Bagian Paket Bungkus dan Register Wanita No. Rating factor Kategori Nilai 1 Keterampilan Excellent B2 0.08 2 Usaha Good C1 0.05 3 Kondisi Kerja Good C 0.02 4 Konsistensi Excellent B 0.03 Jumlah 0.18

5.1.4. Penentuan Allowance Kelonggaran

Kelonggaran diberikan kepada karyawan untuk tiga hal Sutalaksana, 1979 yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue dan hambatan- hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Adapun faktor-faktor allowance untuk masing-masing karyawan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Universitas Sumatera Utara 1. Bagian EMS Pria 1 Tabel 5.12. Allowance Kelonggaran Bagian EMS Pria 1 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 4 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 4 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 10 2. Bagian EMS Pria 2 Tabel 5.13. Allowance Kelonggaran Bagian EMS Pria 2 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 4 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 4 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 10 Universitas Sumatera Utara 3. Bagian Paket Dalam Negeri Pria 1 Tabel 5.14. Allowance Kelonggaran Bagian Paket Dalam Negeri Pria 1 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 2 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 2 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 6 4. Bagian Paket Dalam Negeri Pria 2 Tabel 5.15. Allowance Kelonggaran Bagian Paket Dalam Negeri Pria 2 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 2 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 2 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 6 Universitas Sumatera Utara 5. Bagian Paket Luar Negeri Pria 1 Tabel 5.16. Allowance Kelonggaran Bagian Paket Luar Negeri Pria 1 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 2 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 10 6. Bagian Paket Luar Negeri Pria 2 Tabel 5.17. Allowance Kelonggaran Bagian Paket Luar Negeri Pria 2 Allowance Tenaga yang dikeluarkan 2 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 1 Total 10 Universitas Sumatera Utara 7. Bagian Bungkus dan Register Wanita Tabel 5.18. Allowance Kelonggaran Bungkus dan Register Wanita Allowance Tenaga yang dikeluarkan 2 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 4 Keadaan temperatur tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan Kebutuhan pribadi 2 Total 9

5.2. Pengolahan Data

5.2.1 Perhitungan Waktu Produktif Karyawan

Perhitungan waktu produktif karyawan dilakukan untuk mengetahui persentase waktu produktif masing-masing karyawan sehingga dapat diketahui rata-rata persentase waktu yang digunakan karywan untuk bekerja selam jam kerja berlangsung. Juga dapat diketahui persentase besarnya aktifitas non-produktif idle. Persentase waktu produktif karyawan dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut : Adapun hasil rekapitulasi persentase waktu produktif masing-masing karyawan berdasarkan hasil pengamatan work sampling pada bagian EMS, Paket Dalam Negeri,Paket Luar Negeri, Bungkus dan Register Paket Besar dapat dlihat pada Tabel 5.19 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Bagian Logistik Karyawan Aktifitas Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 EMS 1 Work 63 62 63 64 63 62 64 64 63 62 62 63 64 63 62 Idle 7 8 7 6 7 8 6 6 7 8 8 7 6 7 8 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.900 0.886 0.900 0.914 0.900 0.886 0.914 0.914 0.900 0.886 0.886 0.900 0.914 0.900 0.886 Rata-rata 0.899 EMS 2 Work 64 65 64 63 65 64 63 64 65 64 65 64 64 63 65 Idle 6 5 6 7 5 6 7 6 5 6 5 6 6 7 5 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.914 0.929 0.914 0.900 0.929 0.914 0.900 0.914 0.929 0.914 0.929 0.914 0.914 0.900 0.929 Rata-rata 0.916 Paket Dalam Negeri 1 Work 62 62 63 62 61 63 61 62 61 61 63 62 61 62 63 Idle 8 8 7 8 9 7 9 8 9 9 7 8 9 8 7 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.886 0.886 0.900 0.886 0.871 0.900 0.871 0.886 0.871 0.871 0.900 0.886 0.871 0.886 0.900 Rata-rata 0.885 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Bagian Logistik Lanjutan Karyawan Aktifitas Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Paket Dalam Negeri 2 Work 63 63 63 61 63 62 61 63 61 62 61 62 62 62 61 Idle 7 7 7 9 7 8 9 7 9 8 9 8 8 8 9 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.900 0.900 0.900 0.871 0.900 0.886 0.871 0.900 0.871 0.886 0.871 0.886 0.886 0.886 0.871 Rata-rata 0.886 Paket Luar Negeri 1 Work 61 60 60 62 61 60 62 62 61 60 62 61 62 62 61 Idle 9 10 10 8 9 10 8 8 9 10 8 9 8 8 9 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.871 0.857 0.857 0.886 0.871 0.857 0.886 0.886 0.871 0.857 0.886 0.871 0.886 0.886 0.871 Rata-rata 0.873 Paket Luar Negeri 2 Work 62 63 62 63 63 62 62 64 62 63 64 62 64 62 63 Idle 8 7 8 7 7 8 8 6 8 7 6 8 6 8 7 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.886 0.900 0.886 0.900 0.900 0.886 0.886 0.914 0.886 0.900 0.914 0.886 0.914 0.886 0.900 Rata-rata 0.896 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Bagian Logistik Lanjutan Karyawan Aktifitas Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Bungkus dan Register Work 64 63 63 64 62 64 63 63 64 64 62 64 62 63 62 Idle 6 7 7 6 8 6 7 7 6 6 8 6 8 7 8 Total 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 p 0.914 0.900 0.900 0.914 0.886 0.914 0.900 0.900 0.914 0.914 0.886 0.914 0.886 0.900 0.886 Rata-rata 0.902 Universitas Sumatera Utara V-vii

5.2.2 Uji Keseragaman Data

Untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam atau belum maka dilakukan uji keseragaman data. Ditandai dengan tidak adanya data yang out of control. Uji keseragaman data pada penelitian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 karena tingkat kepercayaan peneliti terhadap hasil pengukuran sebesar 95 dan tingkat ketelitian yang menunjukkan penyimpangan maksimal dari hasil pengukuran sebesar 5. Adapun rumus yang digunakan untuk uji keseragaman data adalah sebagai berikut : Dimana : p = produktif rata-rata operator n = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja Berdasarkan rumus diatas maka hasil perhitungan uji keseragaman data masing-masing karyawan adalah sebagai berikut : a. Bagian EMS Pria 1 Universitas Sumatera Utara Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Bagian EMS Pria 1 dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Peta Kontrol Keseragaman Data Bagian EMS Pria 1 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. b. Bagian EMS Pria 2 Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Peta Kontrol Keseragaman Data Bagian EMS Pria 2 dapat dilihat pada Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Peta Kontrol Keseragaman Data Bagian EMS Pria 2 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. c. Paket Dalam Negeri Pria 1 Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Paket Dalam Negeri Pria 1 dapat dilihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Peta Kontrol Keseragaman Data Paket Dalam Negeri Pria 1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. d. Paket Dalam Negeri Pria 2 Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Paket Dalam Negeri Pria 2 dapat dilihat pada Gambar 5.4 Gambar 5.4. Peta Kontrol Keseragaman Data Paket Dalam Negeri Pria 2 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. e. Paket Luar Negeri Pria 1 Universitas Sumatera Utara Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Paket Luar Negeri Pria 1 dapat dilihat pada Gambar 5.5. Gambar 5.5. Peta Kontrol Keseragaman Data Paket Luar Negeri Pria 1 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. f. Paket Luar Negeri Pria 2 Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Paket Luar Negeri Pria 2 dapat dilihat pada Gambar 5.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6. Peta Kontrol Keseragaman Data Paket Luar Negeri Pria 2 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah. g. Bagian Bungkus dan Register Wanita Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data Bagian Bungkus dan Register Wanita dapat dilihat pada Gambar 5.7. Gambar 5.7. Peta Kontrol Keseragaman Data Bagian Bungkus dan Register Wanita Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah.

5.2.3 Uji Kecukupan Data

Untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data. Jika N’ N maka data belum mencukupi sehingga harus dilakukan pengamatan lagi hingga data telah mencukupi. Adapun rumus yang digunakan untuk uji kecukupan data adalah sebagai berikut : Dimana : N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki bentuk desimal P = Produktif karyawan rata-rata bentuk desimal k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan Untuk bagian EMS nilai N’ N atau 179,661 1050 maka data telah mencukupi. Adapun hasil uji kecukupan data untuk masing-masing karyawan Bagian EMS, Paket Dalam dan Luar Negeri dserta bagian Paket Bungkus dan Register dapat dilihat pada Tabel 5.20. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20 Hasil Uji Kecukupan Data Masing-masing Karyawan Karyawan p N N Keterangan EMS Pria 1 0.899 1050 179.661 Cukup EMS Pria 2 0.916 1050 146.362 Cukup Paket Dalam Negri Pria 1 0.885 1050 208.396 Cukup Paket Dalam Negri Pria 2 0.886 1050 206.452 Cukup Paket Luar Negeri Pria 1 0.873 1050 232.061 Cukup Paket Luar Negeri Pria 2 0.896 1050 185.335 Cukup Bungkus dan Register Wanita 0.902 1050 185.335 Cukup

5.2.4 Perhitungan Tingkat Ketelitian Hasil Pengamatan

Setelah studi secara lengkap dilakukan, suatu perhitungan akan dibuat untuk menentukan apakah hasil pengamatan yang didapatkan bisa dikategorikan cukup teliti. Adapun perhitungan tingkat ketelitian pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : Dimana : S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki p = persentase produktif rata-rata karyawan dalam bentuk decimal N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan untuk sampling kerja k = harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan yang diambil Universitas Sumatera Utara Nilai S = ±2,13 atau lebih kecil dari 5 yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 1050 kali jauh lebih teliti dari syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya.

5.2.5 Perhitungan Beban Kerja

Setelah melakukan uji kecukupan data langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan beban kerja fisik dari para karyawan, perhitungan beban kerja fisik karyawan dipengaruhi oleh rating factor dan allowance. Beban kerja dikatakan normal dan tidak perlu adanya penangulangan apabila nilai dari beban kerja berada pada rentang 70-100. Berikut perhitungan beban kerja fisik dari para karyawan. Beban kerja = P x 1 + RF x 1 + ALL Dimana : P = Produktif rata-rata karyawan bentuk desimal RF = Rating Factor ALL= Allowance Sehingga di peroleh hasil perhitungan untuk beban kerja. Dibawah ini merupakan contoh perhitungan beban kerja untuk bagian EMSPria 1 Beban kerja = 0,899 x 1 + 0,16 x 1 + 10 x 0,01 = 1,1471 ≈ 114 Berdasarkan dari perhitungan beban kerja diatas, karyawan bagian EMS 1 tergolong dalam beban kerja berlebih dan perlu dilakukan tindakan. Berikut rekapitulasi dari total beban kerja karyawan bagian logistik di PT POS Indonesia kantor Pos Kelas II Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Rekapitulasi Total Beban Kerja Karyawan Bagian Logistik di PT POS Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan Bagian Produktif Beban Kerja EMS Pria 1 0.899 1.1471 EMS Pria 2 0.916 1.1691 Paket Dalam Negri Pria 1 0.885 1.0691 Paket Dalam Negri Pria 2 0.886 1.0703 Paket Luar Negeri Pria 1 0.873 1.1144 Paket Luar Negeri Pria 2 0.896 1.1435 Bungkus dan Register Wanita 0.902 1.1695

5.2.6 Perhitungan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan

1. Bagian Paket EMS Rata – rata beban kerja bagian EMS mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga diperlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian EMS : a. Total Beban Kerja = 114,71 + 116,91 = 231,62 b. Rata –rata Beban Kerja kondisi riil = 231,62 2 = 115,81 c. Rata –rata Beban Kerja usulan = 231,62 3 = 77,206 Universitas Sumatera Utara 2. Bagian Paket Dalam Negeri Rata – rata beban kerja bagian paket dalam negeri mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga diperlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian paket dalam negeri : a. Total Beban Kerja = 106,91 + 107,03 = 213,94 b. Rata –rata Beban Kerja kondisi riil = 213,94 2 = 106,97 c. Rata –rata Beban Kerja usulan = 213,94 3 = 71,313 3. Bagian Paket Luar Negeri Rata – rata beban kerja bagian paket luar negeri mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga diperlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian luar negeri : a. Total Beban Kerja = 111,44 + 114,35 = 225,79 b. Rata –rata Beban Kerja kondisi riil = 225,79 2 = 112,895 c. Rata –rata Beban Kerja usulan = 225,79 3 = 75,263 Universitas Sumatera Utara 4. Bagian Bungkus dan Register Rata – rata beban kerja bagian paket bungkus dan register mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga diperlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian bungkus dan register : a. Total Beban Kerja = 116,95 b. Rata –rata Beban Kerja kondisi riil = 116,95 1 = 116,95 c. Rata –rata Beban Kerja usulan = 116,95 2 = 58,475 Dari perhitungan beban kerja diatas maka jumlah karyawan yang diperlukan untuk tiap bagiannya dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 5.22 Tabel Perhitungan Jumlah Karyawan Tiap Bagian No Bagian Tenaga Kerja sebelum Beban Kerja Tenaga Kerja sesudah Beban Kerja 1 Paket EMS 2 231,62 3 77,206 2 Paket Dalam Negeri 2 213,94 3 71,313 3 Paket Luar Negeri 2 225,79 3 75,263 4 Paket Bungkus dan Register 1 116,95 2 58.475 Jumlah 7 11 Universitas Sumatera Utara BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis Beban Kerja Karyawan Bagian Logistik

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perhitungan persentase waktu produktif, uji keseragaman, uji kecukupan data dan perhitungan derajat ketelitian. Pengolahan data dilakukan dengan tikat kepercayaan sebesar 95 dan tingkat ketelitian sebesar 5. Berdasarkan uji kecukupan data semua data yang dikumpulkan dinyatakan telah mencukupi berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 15 hari dengan jumlah pengamatan sebanyak 70 kali. Dan berdasarkan perhitungan derajat ketelitian semua data yang diambil pada saat pengamatan telah memenuhi syarat ketelitian yang telah ditetapkan. Beban kerja yang paling tinggi dialami karyawan bagian bungkus dan register yaitu sebesar 116,95 dan beban kerja yang paling rendah dialami oleh karyawan bagian paket dalam negeri yaitu sebesar 106,97. Beban kerja yang dialami oleh para karyawan bagian logistik pada umumnya dikarenakan karyawan bekerja mengurus paket yang banyak, dengan karyawan yang jumlahnya terbatas. Hal tersebut dapat dilihat pada karyawan bagian bungkus dan register yang mana menjadi beban kerja yang paling tinggi. Perhitungan jumlah karyawan berdasarkan beban kerja dapat dilihat pada tabel 6.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1 Tabel Perhitungan Total Beban Kerja Karyawan Bagian Paket EMS No. Karyawan Total Beban Kerja 1. EMS 1 114,71 2. EMS 2 116,91 Total 231,62 Tabel 6.2 Tabel Perhitungan Total Beban Kerja Karyawan Bagian Paket Dalam Negri No. Karyawan Total Beban Kerja 1. Paket Dalam Negeri 1 106,91 2. Paket Dalam Negeri 2 107,03 Total 213,94 Tabel 6.3 Tabel Perhitungan Total Beban Kerja Karyawan Bagian Paket Luar Negeri No. Karyawan Total Beban Kerja 1. Paket Luar Negeri 1 111,44 2. Paket Luar Negeri 2 114,35 Total 225,79 Tabel 6.4 Tabel Perhitungan Total Beban Kerja Karyawan Bagian Paket Bungkus dan Register No. Karyawan Total Beban Kerja 1. Bungkus dan Register 116,95 Total 116,95 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, beban kerja pada karyawan bagian paket EMS didapat nilai beban kerja sebesar 114,71 + 116,91 = 231,62 dengan rata-rata beban kerja 115,81 maka berdasarkan nilai tersebut beban kerja yang dialami oleh karyawan paket EMS tergolong tinggi. Sesuai Universitas Sumatera Utara dengan standar beban kerja yaitu apabila nilai beban kerja diatas 100 maka beban kerja karyawan paket EMS dinyatakan tinggi. Maka dari itu berdasarkan nilai beban kerja yang dialami karyawan paket EMS perlu adanya tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan jumlah karyawan. Beban kerja pada karyawan bagian paket dalam negeri didapat nilai beban kerja sebesar 106,91 + 107,03 = 213,94 dengan rata-rata beban kerja 106,97 maka berdasarkan nilai tersebut beban kerja yang dialami oleh karyawan paket dalam negeri tergolong tinggi. Sesuai dengan standar beban kerja yaitu apabila nilai beban kerja diatas 100 maka beban kerja karyawan paket dalam negeri dinyatakan tinggi. Maka dari itu berdasarkan nilai beban kerja yang dialami karyawan paket dalam negeri perlu adanya tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan jumlah karyawan. Beban kerja pada karyawan bagian paket luar negeri didapat nilai beban kerja sebesar 111,44 + 114,35 = 225,79 dengan rata-rata beban kerja 112,895 maka berdasarkan nilai tersebut beban kerja yang dialami oleh karyawan paket luar negeri tergolong tinggi. Sesuai dengan standar beban kerja yaitu apabila nilai beban kerja diatas 100 maka beban kerja karyawan paket luar negeri dinyatakan tinggi. Maka dari itu berdasarkan nilai beban kerja yang dialami karyawan paket luar negeri perlu adanya tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan jumlah karyawan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, beban kerja pada karyawan bagian paket bungkus dan register didapat nilai beban kerja sebesar 116,95 maka berdasarkan nilai tersebut beban kerja yang dialami oleh karyawan paket Universitas Sumatera Utara bungkus dan register tergolong tinggi. Sesuai dengan standar beban kerja yaitu apabila nilai beban kerja diatas 100 maka beban kerja karyawan paket bungkus dan register dinyatakan tinggi. Maka dari itu berdasarkan nilai beban kerja yang dialami karyawan paket bungkus dan register perlu adanya tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan jumlah karyawan atau penyempurnaan job description.

6.2 Analisis Jumlah Karyawan Tiap Bagian

Dokumen yang terkait

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 0 14

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 0 1

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 0 7

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 1 17

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 1 2

Pengukuran Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Logistik Dengan Pendekatan Metode Work Load Analysis (WLA) Di PT.Pos Indonesia Kantor Pos Kelas II Medan

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16