Sistem Kepartaian Malaysia Pada Pemilihan Umum Tahun 2004 Sistem Pemilihan Umum Indonesia pada Pemilihan Umum Tahun 2004

pemilihan umum dengan menerapkan sistem multi partai banyak partai dalam sistem kepartaiannya.

3.3. Sistem Kepartaian Malaysia Pada Pemilihan Umum Tahun 2004

Sejak tahun 1957 Malaysia menggunakan sistem multi partai banyak partai dalam setiap pemilihan umum yang mereka laksnakan. Sistem ini kemudian terus mereka terapkan dalam setiap pemilihan umum yan dilaksnakan Malaysia. Yang menarik dari sistem kepartaian yang diterapkan di Malaysia adalah bahwa partai-partai politik di Malaysia membentuk suatu gabungan partai politik atau koalisi partai politik ditingkat nasional dengan tujuan untukmeraup suara lebih banyak dan untuk memenangkan Pemilihan umum, dan gabungan partai politik yang memenangkan suara terbanyak di parlemen lah yang kemudian berhak untuk membentuk pemerintahan dan mengangkat Perdana Menteri. http:www.geocities.combenjuinotmartikelsistem_pemiluindex.html. Pada pemilihan umum Malaysia tahun 2004, sistem banyak partai ini jugalah yang diterapkan oleh Malaysia dengan terdapat tiga gabungn kelompok partai politik, yaitu Barisan Nasionla BN, Barisan Oposisi pembangkang, dan Barisan Alternatif. Dari gambaran dan penjelasan diatas tampak jelas bahwa dapat ditarik suatu perbandingan antara sistem kepartaian yang diterpakan oleh Indonesia dan Malaysia pada pemilihan umum tahun 2004, yaitu Indonesia dan Malaysia sama- sama menerapkan sistem multi partai banyak partai dalam pemilihan umum tahun 2004 di masing-masing negara. Universitas Sumatera Utara

3.4. Sistem Pemilihan Umum Indonesia pada Pemilihan Umum Tahun 2004

Pemilihan umum yang dilaksanakan oleh Indonesia pada tahun 2004, secara sistem yang diterapkan adalah Indonesia pada saat itu menerapkan sistem proporsional daftar terbuka pada pemilihan anggota legislatif tingkat pusat. Sistem ini merupakan cara pengalokasian jumlah perwakilan di legislatif kursi dilakukan dengan cara proporsional dan dengan daftar nama-nama wakil yang akan dipilih oleh masyarakat untuk duduk di legislatif di urut secara terbuka pada kertas suara pada saat pemilihan, sehingga dengan harapan bahwa masyarakat dapat dengan lebih mudah mengenali siapa wakil yang akan mereka pilih untuk mewakili mereka di lembaga legislatif, jadi tidak ada lagi istilah “mambeli kucing dalam karung”, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat hanya memilih partai politik saja tanpa tahu siapa yang akan dipilih oleh parti politik tersebut untuk duduk di lembaga perwakilan mewakili pemilih tadi. http:id.wikipedia.orgwikiPemilihan_Umum_Indonesia_2004. Kemudian yang paling penting dalam pelaksanaan pemilihan umum Indonesia tahun 2004 adalah dimana sistem pemilihan umum yang digunakan untuk memilih Presiden dan Wakil Preside pemimpin nasional dilaksnakan dengan sistem pemilihan langsung oleh masyarakat. Presiden dan Wakil Presiden tidak lagi dipilih oleh lembaga legislatif, melainkan langsung dipilih oleh masyarakat melalui mekanisme pemilihan umum yang dilaksanakan setelah pemilihan umum legislatif. Partai politik yang memenuhi syarat untuk mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden dipersilahkan untuk mengusung calonnya dan akan masuk pada kompetisi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Universitas Sumatera Utara Sistem pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan secara langsung ini adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia dan satu- satunya dilaksnakan di dunia pada saat itu. 3.5.Sistem Pemilihan Umum Malaysia Pada Pemilihan Umum Tahun 2004 Pemilu di Malaysia mempunyai tiga karakteristik yang menarik. Pertama, jumlah kontestan pemilu. Terbentuk sebagai monarki konstitusional dengan sistem pemerintahan parlementer, Malaysia menganut sistem multipartai. Seperti yang telah dijelaskan diatas, akan tetapi Pemilihan Umum hanya diikuti oleh dua kontestan, yaitu parpol yang tergabung dalam Barisan Nasional BN dan parpol yang tergabung dalam Barisan Alternatif BA. BN adalah koalisi partai penguasa yang ditulangpunggungi UMNO United Malays National Organization, MCA Malaysian Chinese Association, dan MIC Malaysian India Congress, serta sebelas partai pendukung lainnya. Ada pun BA adalah kumpulan partai oposisi yang dipimpin PAS Partai Islam se- Malaysia, PKR Partai Keadilan Rakyat, DAP Democratic Action Party, dan 16 partai pendukung lainnya. http:www.freewebs.comsuaraanum0403b02.htm: K Ravendran. Di Malaysia, yang menganut sistem parlementer, pelaksanaan pemilu bisa disederhanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemilih dalam menentukan pilihan. Partai-partai dengan latar belakang ras dan ideologi yang beragam itu bertarung dalam dua bendera koalisi, yang dijalin sebelum dan sesudah pemilu, serta dilakukan secara permanen. Teknisnya, unsur-unsur koalisi mengajukan kandidat untuk diajukan dalam pemilu distrik. Perolehan kursi Universitas Sumatera Utara parlemen yang disumbangkan dari unsur-unsur koalisi akan memengaruhi jatah pembagian kursi kekuasaan. UMNO, sebagai penyumbang kursi terbanyak, selalu menguasai kursi PM dan pos-pos kementerian strategis yang lain http:gp- ansor.org?p=4369more-4369 : A. Effendy Choirie Malaysia dalam pemilihan umum tahun 2004 menerapkan sistem pemilihan umum yang disebut dengan First Past The Post System, dimana sistem ini didasarkan pada distrik-distrik wakil tunggal atau satu wakil dipilih dari setiap daerah pemilihan. Malaysia sendiri pada pemilihan umum tahun 2004 terdapat 219 kursi di Dewan Rakyat parlemen. Masyarakat Malaysia memilih wakil- wakilnya yang akan duduk di Parlemen Nasional melalui partai-partai politik yang berkompetisi. Perdana Meneteri Malaysia kemudian ditetapkan oleh partai politik yang mendapatkan atau memenangkan suara terbanyak di Parlemen Nasional, dan kemudian juga memberikan madat kepada Perdana Menteri yang baru. Dari gambaran dan penjelasan diatas dapat ditarik suatu perbandingan antara sistem pemilihan umum yang diterapkan oleh Indonesia dan sistem pemilihan umum yang diterapkan oleh Malaysia pada pemilihan umum tahun 2004. Terdapat perbedaan yang besar diantara kedua negara dalam hal sistem pemilihan umum yang diterapkan, dimana Indonesia menerapkan sistem pemilihan umum dengan proporsional daftar terbuka sedangkan Malaysia menggunakan sistem First Past The Post System melaksanakan pemilihan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di Parlemen. Dan satu hal lagi yang menjadi perbedaan yang sangat mencolok diantara kedua negara adalah dimana Indonesia menggunakan sistem pemilihan langsung untuk memilih Presiden dan Universitas Sumatera Utara Wakil Presiden pemimpin nasional, sedangkan Malaysia mengangkat Perdana Menteri pemimpin Nasional melalui mekanisme Parlemen, yaitu dimana partai politik yang memenangkan suara atau kursi yang lebih banyak di Parlemen lah yang kemudian berhak untuk menentukan siapa Perdana Menteri selanjutnya.

3.6. Kelembagaan Penyelenggara Pemilihan Umum Indonesia Tahun 2004