Partai Damai Sejahtera PDS Partai Golongan Karya GOLKAR Partai Patriot Pancasila

18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P

Munculnya PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tidak terlepas dari terjadinya perpecahan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia PDI. Partai ini juga merupakan fusi dari partai-partai yaitu PNI, IPKI, Murba, Parkindo dan Partai Katolik. Tujuan partai adalah Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, makmur, beradab dan berke-Tuhanan. Partai yang dikenal sebagai partainya Wong Cilik ini menjadikan Pancasila dan keutuhan NKRI sebagai prinsip yang pokok. Partai yang memperoleh suara terbesar 33,7 persen dalam Pemilu 1999 ini menumpukan perolehan suara untuk Pemilu 2004 kepada basis massa tradisional kaum nasionalis sebagaimana yang diekspresikan dalam perolehan suara PNI dalam Pemilu 1955 serta pemilih dari Indonesia bagian timur. Nama Megawati Soekarnoputri serta sosok besar Presiden Soekarno akan terus menjadi daya tarik partai ini. Untuk Pemilu 2004 kembali partai ini mencalonkan Megawati sebagai calon Presiden berikutnya. Kompas 9 Desember. 2003.

19. Partai Damai Sejahtera PDS

Para pendiri Partai Damai Sejahtera merasa gelisah melihat perilaku bangsa ini yang dianggap telah mengalami dekadensi moral. Masyarakat telah jenuh, skeptis dan pesimistis menghadapi kondisi bangsa sekarang. PDS merasa terpanggil untuk mengatasi persoalan tersebut. Ada 4 pilar yang menjadi dasar perjuangan PDS yaitu : Berdamai dengan Tuhan, sesama, diri sendiri dan lingkungan. Uniknya partai ini menetapkan Universitas Sumatera Utara beberapa kriteria untuk menjadi pengurus, antara lain mampu secara ekonomi dan tidak merokok. Nama Ruyandi Hutasoit, Ketua Umum partai, sebelumnya dikenal sebagai pimpinan Yayasan Doulos yang bergerak dalam penanggulangan narkoba dan gangguan jiwa. Kompas 9 Desember. 2003.

20. Partai Golongan Karya GOLKAR

Partai Golkar membuktikan dirinya mampu bertahan dari tekanan luar biasa berupa gelombang anti partai ini yang datang dari berbagai kelompok masyarakat baik berupa demonstrasi maupun gugatan di pengadilan, setelah tumbangnya era Orde Baru. Pada Pemilu 1999 Golkar mampu meraih 22,43 persen sehingga menempati urutan ke 2 setelah PDIP. Golkar bertekad untuk memperoleh suara terbanyak dalam Pemilu 2004 mendatang. Persiapan lain untuk menghadapi Pemilu 2004 adalah mereka menyelenggarakan penyaringan Calon Presiden dari tingkat bawah melalui konvensi. Muncul nama-nama a.l. Akbar Tanjung, Abu Rizal Bakri, Jusuf Kalla, Surya Paloh, Wiranto, Prabowo Subianto dan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam konvensi tsb. Dengan paradigma baru partai ini bertekad untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan masyarakat secara menyeluruh. Kompas 9 Desember. 2003.

21. Partai Patriot Pancasila

Lolosnya Partai Patriot pancasila dari verifikasi faktual telah mengantarkan partai yang kelahirannya dibidani oleh kader-kader Pemuda Pancasila ini ke arena Pemilu 2004. Para pengurus partai ini merasa yakin bahwa kehadiran partai akan Universitas Sumatera Utara mendapat sambutan posotif dari masyarakat terutama kaum muda karena mereka melihat banyak kaum muda yang belum mempunyai preferensi politik. Untuk Pemilu 2004, partai ini menargetkan perolehan suara sebesar 5 persen. Sekalipun Partai Patriot Pancasila ini dipimpin oleh orang yang sama dengan PP, namun secara organisasi keduanya adalah terpisah. Sesuai dengan namanya, Partai ini bertujuan untuk mempertahankan Negara Kesatuan republik Indonesia dan mengamankan Pancasila sebagi dasar negara. Kompas 9 Desember. 2003.

22. Partai Sarikat Indonesia PSI