mendapat sambutan posotif dari masyarakat terutama kaum muda karena mereka melihat banyak kaum muda yang belum mempunyai preferensi politik.
Untuk Pemilu 2004, partai ini menargetkan perolehan suara sebesar 5 persen. Sekalipun Partai Patriot Pancasila ini dipimpin oleh orang yang sama dengan PP,
namun secara organisasi keduanya adalah terpisah. Sesuai dengan namanya, Partai ini bertujuan untuk mempertahankan Negara Kesatuan republik Indonesia dan
mengamankan Pancasila sebagi dasar negara. Kompas 9 Desember. 2003.
22. Partai Sarikat Indonesia PSI
Partai Sarikat Indonesia merupakan koalisi dari 8 partai yaitu Partai Daulat Rakyat PDR, Partai Katolik demokrat PKD, Parati Bhinneka Tunggal Ika
PBI, Partai Nasional Front Marhaenis, PNI Massa Marhaen, Partai Persatuan PP dan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia IPKI.
Partai dengan motto Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat ini berpijak pada landasan yang bercirikan 3 esensi perekat kehidupan bangsa yaitu :
religiusitas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran agama, kebangsaan nasionalisme dan kerakyatan.
Selain itu, dalam menjalankan agenda politiknya, PSI berpijak pada 3 pilar yaitu : pelayanan dalam rangka mencapai keadilan, pemberdayaan dalam rangka
mewujudkan kemandirian dan pembangunan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Mingguan Politik Ekonomi Manifesto, No. 9, Desember. 2003.
23. Partai Persatuan Daerah
Partai Persatuan Daerah lahir setelah dihapusnya Fraksi Utusan Daerah di MPR setelah Pemilu 1999. PPD digagas oleh beberapa tokoh dari fraksi tersebut
dan diketuai oleh mantan Ketua Fraksi Daerah itu.
Universitas Sumatera Utara
Alasan yang mendasari pembentukan partai ini adalah berkurangnya perhatuan pemenrintah pusat terhadap persoalan daerah. Partai ini juga
menamakan dirinya sebagai partainya orang daerah dan bertujuan untuk aspirasi daerah secara maksimal namun tanpa menonjolkan sifat kedaerahan.
Misi utama partai ini adalah adalahmewujudkan pembangunan Indonesia sesuai dengan cita-cita proklamasi demi tegak dan teguhnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk Pemilu 2004 mendatang, partai ini telah mempunyai cabang di 24 propinsi dan 223 di tingkat kabupaten dan kota. Kompas 9
Desember. 2003.
24. Partai Pelopor
Berdirinya partai ini dilatarbelakangi oleh sosok oleh putri ke tiga alm. Presiden Soekarno, Rachmawati soekarnoputri yang juga dikenal sebagai
pemimpin Yayasan Pendidikan Soekarno. Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan tahun 2001 ketika ia
mendeklarasikan Forum Nasional dimana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading.
Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tsb walaupun ia bukan termasuk
pendiri partai. Satu tahun setelah peristiwa itu barulah Rachmawati mendirikan Partai
Pelopor yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis. Partai yang bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi
terhadap para pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNIPolri dan menolak
Universitas Sumatera Utara
ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional. Kompas 9 Desember. 2003.
Inilah ke dua puluh empat Partai Politik yang mengikuti Pemilihan Umum Indonesia Tahun 2004. Kesemuanya Parpol tersebut yang akan menjadi kontestan
dalam memperebutkan kekuasaan Negara yang ada. Partai politik yang jumlahnya sangat banyak ini merupakan cerminan dari bagaimana antusiasme dari para
aktor-aktor politik sedemikian besarnya untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum tahun 2004. kondisi politik yang seperti ini kemudian sangat
mempengaruhi perjalanan politik bangsa ini, apakah untuk menuju perubahan kearah yang lebih baik, atau malah menuju kearah yang lebih buruk.
2.2.2 Sistem Pemilihan Umum Indonesia pada Tahun 2004
Pemilu 2004 menganut sistem Pemilu proporsional terbuka di mana beberapa kursi diperebutkan dalam suatu daerah pemilihan. Pemilu untuk memilih
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupatenkota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka. Cara ini belum pernah
diterapkan pada pemilu-pemilu sebelumnya, walaupun secara teknis tidak jauh berbeda. Dalam sistem ini hak suara pemilih terwakili secara proporsional karena
di dalam surat suara tercantum nama Parpol dan nama calon. Pemilu 2004 didasarkan atas Undang-undang No 12 Tahun 2003 Tentang
Pemilu DPR, DPD dan DPRD dan Undang-undang No 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu. Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu 2004 berbeda dengan Pemilu 1999.
Pertama, pada Pemilu 2004 anggota Parlemen DPR, DPD dan DPRD, PresidenWakil Presiden dipilih secara langsung. Kedua, ada lembaga baru yang
bernama DPD Dewan Perwakilan Daerah yang calonnya berasal dari tiap
Universitas Sumatera Utara