PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015 AND 2014
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 5104– Schedule
45. JAMINAN PEMERINTAH
TERHADAP KEWAJIBAN
PEMBAYARAN BANK
UMUM
lanjutan
45. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS continued
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1PLPS2006 tanggal 9 Maret 2006
tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu
bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 nilai penuh.
Based on the Deposit Insurance Corporation Regulation No. 1PLPS2006 dated 9 March 2006
concerning the Deposit Guarantee Program, the maximum guaranteed amount for each customer in
one bank is Rp100,000,000 full amount.
Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP Nomor 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai
Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka nilai simpanan setiap nasabah
pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp 2.000.000.000 nilai penuh dari
semula Rp 100.000.000 nilai penuh, terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008.
Furthermore, in accordance with Government Regulation PP No.66 year 2008 regarding the
Amount of the Guaranteed Savings Guaranteed by Deposit Insurance Corporation, the value of each
customer deposits in one bank guaranteed by the Government increased to Rp 2,000,000,000 full
amount from Rp 100,000,000 full amount previously, effective starting from 13 October 2008.
Suku bunga pinjaman LPS pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah
sebesar 7,50 dan 7,75 untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan masing-masing sebesar
1,25 dan 1,5 untuk simpanan dalam mata uang asing.
The interest rate of deposit insurance corporation as at 31 December 2015 and 2014 is 7.50 and 7.75
for deposits denominated in Rupiah, and 1.25 and 1.5 for deposits denominated in foreign currency,
respectively.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2009, Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang-undang
sejak tanggal 13 Januari 2009. Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 7
year 2009, Government Regulation in Lieu of Law on the Indonesia Deposit Insurance Corporation has
been enacted into Law starting from 13 January 2009.
Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut dan beban premi penjaminan Pemerintah
yang dibayar selama tahun 2015 dan 2014 masing- masing adalah sebesar Rp 33.186.059 dan
Rp 32.207.187. The Bank is a participant of this government
guarantee program and the premium paid in 2015 and 2014 amounted to Rp 33,186,059 and
Rp 32,207,187, respectively.
46. MANAJEMEN RISIKO 46. RISK MANAGEMENT
Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya
sebagai lembaga intermediasi keuangan. Oleh karena itu, kegiatan operasional Bank dikelola
dengan baik supaya tidak menimbulkan kerugian. Di dalam melaksanakan strategi bisnis Bank, maka
manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara:
Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar kredit dan portofolio pendanaan.
Peningkatkan efisiensi operasional perbankan. Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum
sesuai ketentuan otoritas. Implementasi
manajemen risiko
yang berorientasi bisnis.
Bank’s business activities always facing with risks that are closely related to its function as a financial
intermediary. Therefore, the Banks operations are properly managed so it could prevent any harm. In
the performance of the Banks business strategy, management seeks to harmonize between :
Business growth and increased market share of credit and financing portfolios .
Increasing the efficiency of banking operations . Maintain the level of minimum capital
requirements pursuant to the authority . Implementation of business-oriented risk
management .
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK
AND ITS SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015 AND 2014
Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated
Lampiran – 5105– Schedule
46. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 46. RISK MANAGEMENT continued
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, disadari bahwa semakin kompleksnya kegiatan usaha yang
diikuti dengan perkembangan lingkungan baik internal maupun eksternal sehingga meningkatkan
risiko dalam menjalankan kegiatan usahanya. Menyadari akan risiko yang dihadapi, maka
penerapan manajemen risiko yang baik dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan
meningkatkan praktek tata kelola yang sehat Good Corporate Governance pada keseluruhan lingkup
aktivitas usaha. As a financial intermediary institutions, the Bank
realises that the business activity is more complex and also depends with development of internal and
external conditions thatincrease the Banks risk in conducting its business activities. Realising the risk it
faces, the Bank must apply good risk management policy that can adapt with the changes and also
enhance the Good Corporate Governance Practise in the whole activities of the Bank.
Penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek dan prinsip
kehati-hatian prudential principles ini bertujuan untuk memastikan bahwa potensi risiko yang timbul
dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dimonitor, yang pada akhirnya
akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan stakeholder.
The effective application of risk management considers all aspects and prudential principles which
has objective to ensure that potential risk arises in conducting its business activities can be identified,
measured, reviewed and monitored, which at the end will give a benefit to increase stakeholder trust to the
Bank.
Penerapan manajemen
risiko tersebut
pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia
perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui PBI No. 58PBI2003 tanggal 19
Mei 2003
yang diubah
dengan PBI
No. 1125PBI2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 1323DPNP
tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan pada
peraturan OJK POJK No.17POJK.032014 tahun 2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
The implementation of risk management principles have become a standard for banking industry which
implementation is regulated by Bank Indonesia through PBI No. 58PBI2003 dated 19 May 2003
amended by PBI No. 1125PBI2009 dated 1 July 2009
concerning the
Application of
Risk Management for Commercial Bank and BI Circular
Letter No. 1323DPNP dated 25 October 2011 concerning Risk Management for Commercial Bank,
also Financial Services Authority regulations POJK about the Implementation of Integrated Risk
Management of Financial Conglomeration.
Sebagaimana diamanatkan
ketentuan Bank
Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan
secara self-assessment.
Profil risiko
Bank menggambarkan
risiko yang
melekat dalam
kegiatan bisnis Bank inherent risk termasuk kualitas
penerapan Manajemen
Risiko yang
mencerminkan sistem pengendalian risiko risk control system untuk masing-masing jenis risiko.
Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan
Surat Edaran
Bank Indonesia
No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal
Perubahan atas Surat Edaran No. 521DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum, yang juga merupakan salah satu faktor penilaian
tingkat kesehatan
Bank, dengan
menggunakan pendekatan risiko risk based bank rating, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran
Bank Indonesia No. 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Tingkat Kesehatan Bank
Umum. Dari hasil self-assessment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas
hingga posisi tanggal 31 Desember 2015, predikat risiko Bank secara keseluruhan berada pada tingkat
risiko komposit low to moderate tidak diaudit. In relation to the implementation of risk management
required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on a self-assessment
basis. The Bank risk profile reflects inherent risk in Bank’s business, including risk control system for
each respective risk. The Bank risk profile had been performed in accordance with Circular Letter of Bank
Indonesia No. 1323DPNP dated 25 October 2011 concerning the Amendment to Circular No.
521DPNP about Risk Management for Commercial Banks, who also use risk based bank rating, as
stipulated in Circular Letter of Bank Indonesia No. 1324DPNP dated 25 October 2011 concerning
Commercial Banks. Based the results of the risk profile of quarterly self-assessment submitted to
Bank Indonesia to the position on 31 December 2015, the title of the overall risk of the Bank
remained at the level of the composite low to moderate risk unaudited.