Tujuan Konstitusi Isi Konstitusi Nilai Konstitusi

d. Identitas Nasional Sebagai identitas nasional dan lambang persatuan, konstitusi menjadi sarana untuk memperlihatkan berbagai nilai dan norma suatu bangsa. Misalnya simbol demokrasi, keadilan, kemerdekaan dan negara hukum dijadikan sandaran untuk mencapai tujuan nasional. e. Alat Pembatas Kekuasaan Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan, konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan serta mengendalikan perkembangan dan situasi politik yang selalu berubah. f. Pelindung HAM dan Kebebasan Warga Negara Sebagai pelindung HAM dan kebebasan warga negara, artinya konstitusi sebagai pengejewantahan suatu negara hukum dengan ciri-cirinya persamaan di depan hukum, non diskriminatif dan keadilan hukum serta sosial dan keadilan moralitas.

3. Tujuan Konstitusi

Suatu konstitusi dibuat pasti memiliki tujuan. Berikut ini beberapa tujuan dari konstitusi suatu negara. a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang. Tanpa membatasi kekuasaan penguasa konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan bisa merugikan rakyat. b. Melindungi HAM. Setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksankan haknya. c. Pedoman penyelenggaraan negara. Tanpa adanya pedoman konstitusi, negara kita tidak akan berdiri kokoh.

4. Isi Konstitusi

Konstitusi atau Undang-Undang Dasar berisi ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar dalam bernegara. Hal-hal yang mendasar itu misalnya tentang batas-batas kekuasaan penyelenggara pemerintahan negara, hak-hak dan kewajiban warga negara dan lain-lain. Menurut Sri Soemantri 1987, suatu konstitusi biasanya memuat atau mengatur hal-hal pokok sebagai berikut. a. jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara b. susunan ketatanegaraan suatu negara c. pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan Bagir Manan dan Kuntara Magnar berpendapat bahwa lazimnya suatu UUD berisi: a. dasar-dasar mengenai jaminan terhadap hak-hak dan kewajiban penduduk atau warga negara. b. dasar-dasar susunan atau organisasi negara. c. dasar-dasar pembagian dan pembatasan kekuasaan lembaga-lembaga negara. d. hal-hal yang menyangkut identitas negara, seperti bendera dan bahasa nasional.

5. Nilai Konstitusi

Ada tiga jenis penilaian terhadap konstitusi yang berlaku di suatu negara, menurut Karl Loewenstein dalam bukunya “Reflection on the Value of Constitutions” 1 Normative value Nilai Normatif, apabila konstitusi itu resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum legal, tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. 2 Nominal Value Nilai Nominal, konstitusi itu menurut hukum berlaku tetapi kenyataannya tidak sempurna karena pasal-pasal tertentu dalam kenyataannya tidak berlaku. 3 Semantical Value Nilai Semantik, konstitusi itu secara hukum tetap berlaku tetapi dalam kenyataannya hanya sekedar untuk memberi bentuk dan tempat yang telah ada dan untuk melaksanakan kekuasaan politik.

6. Perubahan Konstitusi