a. Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki kedudukan sebagai kepala pemerintahan.
b. Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih. c. Presiden tidak memegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat
memerintahkan diadakannya pemilihan umum. Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: a. Kabinet dipimpin oleh seorang perdanan menteri yang dibentuk
berdasarkan kekuataan yang menguasai parlemen. b. Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen.
c. Presiden dengan nasihat perdana menteri dapat membubarkan parlemen dan memerintahkan diadakan pemilihan umum.
B. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
1. UUD 1945 18 Agustus 1945
–27 Desember 1949
Sistematika UUD 1945 sebelum perubahan amandemen terdiri atas Pembukaan 4 alinea, Batang Tubuh 16 bab, 37 pasal Aturan Peralihan IV
pasal, dan Aturan Tambahan 2 ayat serta Penjelasan. Dalam kurun waktu 1945 sampai dengan 1949, jelas bahwa UUD 1945
tidak dapat dilaksanakan secara baik, apalagi dilaksanakan dengan murni dan konsekuen. Hal ini karena pada waktu itu kita sedang dalam keadaan pancaroba,
dalam usaha membela dan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan. Sementara itu, pihak kolonial Belanda justru ingin menjajah
kembali Indonesia yang telah merdeka. Bentuk negara maupun bentuk pemerintahan pada kurun waktu 1945
–1949 di antaranya: a. Bentuk negara
Bentuk Negara adalah Negara Kesatuan. Pernyataan ini terdapat dalam UUD 1945 Bab I Pasal 1 berbunyi: “Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Dalam negara tidak ada negara. Negara dibagi dalam daerah-daerah dan tidak terdiri dari negara-negara bagian. Dalam negara
kesatuan, kekuasaan tertinggi berada pada pemerintah pusat bukan pada pemerintah daerah, dan pemerintah pusat mempunyai kedaulatan sepenuhnya
baik ke dalam maupun ke luar.”
b. Bentuk pemerintahan Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik. Hakikat republik Res
Publika adalah kedaulatan sepenuhnya di tangan rakyat “untuk kepentingan
umum”. c. Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Sistem pemerintahan presidensial adalah suatu sistem di mana menteri-menterinya bertanggung jawab
kepada presiden. Presiden menjadi kepala eksekutif, mengangkat serta memberhentikan para menteri. Para menteri bertanggung jawab penuh kepada
presiden. Sistem pemerintahan presidensial hanya bertahan selama 2 dua bulan. Hal ini karena kabinet presidensial yang sesuai dengan ketatanegaraan
berdasarkan UUD 1945 khususnya Pasal 17 UUD 1945 yang secara resmi dibentuk tanggal 2 September 1945 telah diubah melalui Maklumat Pemerintah
tanggal 14 November 1945 dan diganti menjadi sistem pemerintahan berdasarkan Kabinet Parlementer, tanpa terlebih dahulu mengubah secara formal aturan atau
ketentuan yang ada di dalam UUD 1945. Namun, sejak tanggal 14 November 1945 secara resmi berlaku sistem pemerintahan parlementer.
Ketatanegaraan Republik Indonesia sejak tanggal 14 November 1945 kekuasaan pemerintah eksekutif dipegang oleh seorang Perdana Menteri
sebagai pemimpin cabinet dengan para menteri sebagai anggota kabinet. Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri, perdana menteri dan para menteri
bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP, yang berfungsi sebagai DPR, dan tidak bertanggung jawab kepada presiden, sehingga
tidak seperti yang dikehendaki oleh sistem UUD 1945. Hal tersebut adalah contoh bentuk penyimpangan terhadap UUD 1945.
2. Konstitusi RIS 1949 tahun 1949