79 sekolah.  Dari  lingkungan  sekolah  misalnya  dengan  pemanfaatan  sarana  dan
prasarana yang ada di sekolah wawancara, 30 Januari 2017. Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  faktor  pendukung
implementasi  nilai-nilai  Pancasila  di  SD  Sekarsuli  datang  dari  Kepala  Sekolah, Guru,  Dinas  Pendidikan,  dan  lingkungan  sekolah  yang  mendukung  dalam
implementasi  nilai-nilai  Pancasila.  Kepala  Sekolah  dan  dinas  Pendidikan mendukung  dengan  mengadakan  program  atau  kebijakan  sekolah  yang  dapat
meningkatkan  pengamalan  nilai-nilai  Pancasila,  guru  sebagai  pelaksana menanamkan  dalam  diri  siswa  dalam  berbagai  kegiatan  yang  ada  serta
memanfaatkan lingkungan yang ada di sekolah untuk mengimplementasikan nilai- nilai Pancasila pada anak.
b. Faktor  Penghambat  dan  Upaya  Sekolah  Mengatasi  Hambatan  Dalam
Implementasi Nilai-nilai Pancasila
Pada  berbagai  kegiatan  sekolah  untuk  mengimplementasikan  nilai-nilai Pancasila,  ditemukan  berbagai  hambatan  atau  masalah.  Berdasarkan  wawancara
terhadap bu M yang mengatakan sebagai berikut: “Hambatannya kalau  lingkungan anak kalau tidak dominan otomatis untuk
penanaman  disini  agak  sulit,  misalnya  menghormati  guru,  mengolok-olok teman  itu  karena  sudah  biasa  di  rumah  jadi  agak  sulit,  tergantung
lingkungannya juga  wawancara, 31 Januari 2017”.
Kepala sekolah menyatakan bahwa lingkungan anak di rumah yang kurang baik dan kebiasaan di rumah anak yang kurang baik akan terbawa ke sekolah, hal
itu  akan  menyulitkan  guru  dalm  upaya  implementasi  nilai-nilai  Pancasila  di sekolah.  Hal  ini  juga  seperti  yang  disampaikan  bu  W  yang  menyatakan  bahwa
lingkungan anak di laur sekolah yang kurang mendukung akan menghambat guru
80 di  sekolah,  contohnya  setelah  liburan,  kebiasaan  anak  yang  sudah  dibentuk  di
sekolah  seperti  dilupakan.  Anak  kembali  ke  kebiasaanya  di  rumah  yang  tidak semua baik wawancara, 1 Februari 2017. Bu MD juga mendukung pendapat dari
bu M dan ST dengan mengatakan bahwa karakter anak dan kebiasaan anak yang kurang  baik  di  lingkungan  luar  sekolah  akan  dapat  menghambat  implementasi
nilai-nilai  sila  Pancasila  di  sekolah  wawancara,  30  Januari  2017.  Berdasarkan observasi  dilapangan  memang  ditemukan  beberepa  siswa  yang  mempunyai  sifat
sulit diatur dan kurang sopan walaupun sudah diingatkan guru berulang kali. Guru harus  berulangkali  menasehati  siswa  tersebut,  seperti  harus  berkata  sopan,  tertib
dalam  pelajaran,  dan  tidak  menggangu  temannya  observasi  31  Januari  –  6 Februari 2017.
Dalam  mengatasi  hambatan  tersebut  sekolah  tentunya  mempunyai  strategi untuk  meminimalisirrnya,  upaya  yang  dilakukan  sekolah  dengan  terus
membiasakan  anak  dan  melaksanakan  beberapa  program  sekolah  yang mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila observasi 31 Janurai – 6 Februari
2017. Hal  ini  senada dengan  yang disampaikan  bu  MD dan  W  yang  meyatakan untuk  mengatasi  hambatan  tersebut  harus  dilakukan  pembiasaan  lagi  di  sekolah.
Pembiasaan  dilakukan  dengan  terus  mengingatkan  siswa  jikia  ada  yang  kurang baik. Sedangkan menurut bu M sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa upaya
sekolah  untuk  mengatasi  hambatan    tersebut  dengan  ada  pembinaan  dari  pihak sekolah. Jadi misal ada anak-anak yang melanggar itu harus langsung dibina agar
tidak  melakukannya  kembali  wawancara,  31  Januari  2017.  Wawancara  dengan bu ST, untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara konsultasi kepada  kepala
81 sekolah  atau  guru  yang  lebih  senior,  guru  tanya  dulu  bagaimana  cara
menyelesaikannya,  setelah  itu  guru  menerapkannya  pada  siswa  wawancara,  30 Januari 2017.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dialami sekolah  dalam  implementasi  nilai-nilai  Pancasila  yaitu  jika  lingkungan  anak  di
rumah  atau  masyarakat  kurang  mendukung  maka  akan  sulit  untuk  menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah, selain itu karakter anak dan kebiasaan anak di luar
sekolah    yang  kurang  baik  yang  kadang  ada  yang  sulit  untuk  dinasehati  juga menjadi hambatan bagi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di
sekolah. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan  pembiasaan  di  sekolah,  diingatkan  di  sekolah,  dan  dilakukan  pembinaan
oleh sekolah.
B. PEMBAHASAN
Pancasila  merupakan  dasar  negara  republik  Indonesia,  yang  didalamnya mengandung nilai-nilai luhur yang harus diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila  mengandung  nilai-nilai  luhur  bangsa  yaitu  ketuhanan,  kemanusiaan, persatuan,  kerakyatan,  dan  keadilan.  Nilai-nilai  Pancasila  merupakan  gambaran
bagaimana  kehidupan  bernegara  harus  dijalankan.  Nilai-nilai  Pancasila  tersebut akan tidak berarti apabila kita sebagai warga negara tidak mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pada  masa  sekarang,  nilai-nilai  luhur  Pancasila  tampaknya  sudah  mulai
hilang  dari  kepribadian  masyarakat  Indonesia.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan