Pengamalan Nilai-nilai Sila 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

73

d. Pengamalan Nilai-nilai Sila 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam PermusyawaratanPerwakilan di SDN 1 Sekarsuli Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanann Dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai demokrasi. Demokrasi harus dijamin secara bebas tetapi juga harus disertai dengan rasa tanggung jawab, menjamin hak warga negara untuk menyampaikan pendapat, dan pengambilan keputusan dilaksanakan secara bulat dan bijaksana disertai dengan rasa kejujuran dan tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli berdasarkan observasi langsung ke lapangan, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam kelas. Hal itu terlihat dengan banyaknya siswa yang bertanya dan menyampaikan pendapatnya di dalam proses pembelajaran. Guru juga menanggapi pertanyaan ataupun masukan dari siswa observasi 31 Januari – 3 Februari. Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap bu ST dan bu MD wawancara, 30 Januari 2017, dan bu W wawancara 1 Februari 2017 yang menyatakan bahwa mereka memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan atau berpendapat dalam proses pembelajaran di sekolah. Wawancara terhadap siswa Z siswa kelas 3 wawancara, Selasa, 31 Januari 2017 di Ruang Kelas 3 dan ZLS, A, dan YSP siswa kelas 4 dan 6 wawancara, 30 Januari 2017 di Ruang Kelas 4 juga mengatakan bahwa mereka berani menyampaikan pendapat di depan kelas ataupun sekedar bertanya kepada guru. 74 Susunan kepengurusan kelas yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara ada dalam setiap kelas. Dalam hal ini anak dilatih untuk dapat memimpin dan menjalankan tugasnya di kelas. Dalam pemilihan pengurus kelas dilakukan dengan musyawarah kelas, seperti yang dikemukakan oleh bu ST sebagai berikut: “Kita pilihnya secara musyawarah mas. Musyawarah satu kelas menentukan yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi kita melalui musyawarah wawancara, 30 Januari 2017”. Hal senada juga disampaikan oleh Bu W sebagai berikut: “Musyawarah kelas mas. Jadi teman-teman siapa yang mau jadi ketua. Terus temen-temen, pakai itu mas kertas. Saya bagikan kertas siapa yang mau jadi ketua terus yang polling suara terbanyak jadi ketua, kedua sekretaris, kayak gitu Wawancara, 1 Februari 2017”. Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan musyawarah dalam penentuan kepengurusan di kelas. Selain itu, di dalam kelas sering terjadi konflik antar siswa, hal ini menuntut guru untuk dapat menyelesaikannya secara bijaksana. Berdasarkan wawancara terhadap bu ST yang menyatakan sebagai berikut: “Ya, pernah ada, biasa mas perbedaan pendapat mereka, tapi tidak sampai menjurus ke hal-hal yang lebih parah hanya sampai sebatas berbeda pendapat ya kita selesaikan. Kita selesaikan secara musyawarah juga penyelesaiannya. Kita rembug bareng-bareng mana yang kurang pas kita paskan biar mereka juga terus tidak ada kesalahpahaman lagi tidak ada masalah lagi wawancara, 30 Januari 2017”. 75 Hal senada disampaikan juga oleh ibu W sebagai berikut: “Ya sering mas. Contohnyakan anak-anak sering berkelahi misalnya gak sengaja njegal atau apa. Terus kemarin itu Dandi gak sengaja jatuhin tas Kiki ternyata tempat pensilnya Kiki sampai rusak, terus sampai di rumah dimarahin orangtuanya, terus bilang disini rame lagi kayak gitu. Cuma saya kasih tahu Kiki, maafan dulu yang pertama, biasanya anak-anak saya suruh maaafan dulu terus yang kedua Kiki saya tanya, saya konfirmasi dulu permasalahannya apa, kalau sudah Dandi sama Kiki biasannya saya ajak ngobro wawancara, 1 Februari 2017”. Berdasarkan keterangan diatas dan dari hasil observasi, guru dalam menyelesaikan konflik atau permasalahan di kelas dilaksanakan dengan musyawarah dan mengedepankan rasa kekeluargaan kepada siswa. Guru juga tidak hanya melihat dari satu pihak saja, tetapi guru melihat dari setiap anak yang mempunayi konflik tersebut dan dapat diselesaikan secara bijaksana. Hal lain yang sudah dilakukan sekolah yaitu dengan melatih siswa untuk berani memimpin teman-temannya. Hal itu dilakukan dengan kegiatan memimpin baris masuk ke kelas dan memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pembelajaran. Siswa mendapatkan giliran secara bergantian setiap hari untuk melaksankan tugas tersebut. Berdasarkan observasi, siswa sudah melaksankan hal tersebut dengan baik observasi 31 Januari – 3 Februari. Berdasarkan uraian keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila sila Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dalam kegitan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli yaitu guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya, di dalam kelas juga terdapat susunan kepengurusan kelas yang ditentukan dengan cara musyawarah, dan penyelesaian masalah dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang adil dan bijaksana. 76 Guru juga memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk berani memimpin temannya secara bergantian dalam beberapa kegiatan sekolah seperti memimpin baris dan memimpin bernyanyi.

e. Pengamalan Nilai-nilai sila 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat