133
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Nama Responden : Sri Tentrem, S.Pd. SD. ST guru kelas 6
B. Pelaksanaan :
Hari Tanggal : Senin, 30 Januari 2017
Waktu : 08.32 – 08.40
Tempat : Ruang guru
1. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai
Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?
Jawab : Menurut saya sangat penting mas, agar anak memiliki rasa
jiwa pratiotisme, kemanusiaaan, jiwa sosial.
2. Apa strategi pembelajaran yang sering ibu gunakan di dalam
pembelajaran?
Jawab : untuk pembelajaran Pancasila ini mas. Kita ada belajar
kelompok, belajar di luar, belajar di perpustakaan.
3. Apakah ada kegiatan yang dilakukan siswa dan guru sebelum
pembelajaran dimulai? Jika ada kegiatan apa?
Jawab : Ada mas, kita ada apa namaanya implementasi itu hlo. Doa, kemudian tadarus, dan membaca bersama, terus menyanyikan lagu
Indonesia Raya terus menghormati bendera sang merah putih kalau saya. Jadi sebelum pembelajaran dimulai kita berdoa, setelah berdoa
kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian menghormati pada sang merah putih, setelah itu tadarus sebentar, setelah tadarus sebentar
134 kita membaca buku sebentar, yang kita baca pelajaran yang hari itu
akan dilakukan.
4. Apakah ibu selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama?
Jawab : Ya, dari pagi kalau kita pagi mengucapkan selamat pagi
berdoa. Kalau siang kita berdoa dulu, baru selamat siang.
5. Apakah ibu memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan
pertanyaan atau berpendapat? Jika iya, biasanya pada saat apa hal itu
dilakukan?
Jawab : Banyak mas, iya kita memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dalam banyak hal ini mas dalam pelajaran ada dalam
musyawarah juga ada. Jadi kalu dalam pelajran misalnya setelah kita selesai memberi penjelasan, kita memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya jika ada yang kurang jelas atau memberi pendapat.
6. Apakah ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika
ingin menyampaikan pendapat?
Jawab : Ya, kita beri kesempatan yang sama. Baik laki-lakin maupun perempuan kita beri kesempatan yang sama. Kita selalu menawarkan
waktu mas, monggo yang belum jelas, atau mau berpendapat atau
yang mau mengusulkan idenya terserah.
7. Apakah ibu sering meminta siswa untuk bekerja kelompok saat
mengerjakan tugas di sekolah? Jawab : Iya,tapi ini gak selalu ya tapi sering.
135 8.
Apakah ada jadwal piket untuk membersihkan kelas? Jika ada
bagaimana pembagian tugas siswa dalam piket?
Jawab : Ada yang jelas ya mas. Kita bagi sesui dengan tempat tinggal mas kalau saya. Jadi kita bagi adil rata kalu rumahnya jauh kita bareng
dengan yang dekat. Jadi biar piket itu dapat terlaksana semua. Jadi jangan yang dekat semua, kasihan nanti yang jauh semua kephontal-
phontal. Jadi kita bagi rata yang dekat kita campur yang jauh agar
dapat melaksanakan piket dengan baik.
9. Bagaimana dengan susunan kepengurusan kelas di kelas ibu?
Jawab : Kita pilihnya secara musyawarah mas. Musyawarah satu kelas menentukan yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi
kita melalui musyawarah.
10. Pada saat pembentukan kepengurusan kelas, apakah dilakukan dengan
musyawarah kelas atau langsung ditentukan?
Jawab : Ya, dengan musyawarah sesui pilihan anak-anak. Kita hanya
sebagai fasilitator
11. Jika ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk
kerumah?
Jawab : Ya, kemarin njenengan sudah ikut to kerumah mas taufik.Ini nanti kita rencana mau menegok mas stevanus. Kemarin saat kita ada
rapat dia jatuh jadi kita mau menengok kesana.
136 12.
Di depan kelas ada tanaman, apakah siswa dilibatkan secara langsung
dalam merawat tanaman yang ada di depan kelas?
Jawab : Ya mas, terutama kalu ada pelanggaran, anak yang misalnya kurang tertib dalam pembelajaran kita suruh langsung membersihkan
taman sambil menata bunga-bunganya.
13. Apakah sering ada konflik antar siswa di dalam kelas? Jika ada
bagaimana biasanya masalah tersebut diselesaikan?
Jawab : Ya, pernah ada, biasa mas perbedaan pendapat mereka, tapi tidak sampai menjurus ke hal-hal yang lebih parah hanya sampai
sebatas berbeda pendapat ya kita selesaikan. Kita selesaikan secara musyawarah juga penyelesaiannya. Kita rembug bareng-bareng mana
yang kurang pas kita paskan biar mereka juga terus tidak ada
kesalahpahaman lagi tidak ada masalah lagi.
14. Apakah ada pembelajaran yang berkaitan dengan budaya atau
kesenian yang ada di lingkungan sekitar?
Jawab : Ada, kita ada tari. Tapi untuk kelas 6 karena kita mempersiapkan UN jadi kita hanya lagu-lagu daerah saja yang kita
ajarkan, lagu daerah dari Yogyakarta. 15.
Bagaimana sikap ibu dalam menghadapi siswa siswi yang melanggar
nilai-nilai Pancasila?
Jawab : Kalau saya kita panggil dulu, kita beri penjelasan nasihat. Kita beri Pandangan bahwa sikap itu kurang baik harus berubah menjadi
yang baik dan tidak diulangi lagi.
137 16.
Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah
mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?
Jawab : Kalau mendukung atau tidaknya ya tergantung dari kita ya mas. Kalau kita hanya untuk apa ya sudah mendukung tetapi kalau
untuk lebih luasnya ya mungkin belum, tergantung dari kita sendiri. Kalau kita untuk mempaskan ya sudah pas sudah ada, ya tapi kalau
kita ingin lebih luas lagi ya mungkin belum.
17. Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru? Jawab : Sudah
18. Apa faktor pendukung dalam mengimplementasikan pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran?
Jawab : banyak mas faktor pendukungnya, bisa lingkungan, bisa masyarakat . Bisa lingkungan sekolah, bisa lingkungan masyarakat
bisa alat-alat yang ada di sekolahyang bisa kita manfaatkan. Kalau lingkungan sekolah misalnya, ini kan ada masjid mas, kita sholat
berjamaah bareng dengan masyarakat. Kita bisa memanfaatkan itu untuk menanamkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan sholat
berjamaah, dengan masyarakat.
19. Apa saja hal-hal yang menjadi hambatan dalam pengamalan nilai-nilai
sila Pancasila dalam pembelajaran?
Jawab : Hambatannya. Kalau dimana-mana setiap sesuatu ada hambatannya ya mas. Terutama hambatannya untuk Pancasila ini
138 kadang-kadang kalau kita menanamkan pada anak kalau tidak
langsung praktekkan langsung itu sulit jadi kita langsung ke
prakteknya. Langsung memberi contoh langsung praktek langsung.
20. Bagaimana usaha ibu dalam mengatasi hambatan atau masalah
tersebut?
Jawab : Ya kita konsultasi sama kepala sekolah atau guru yang lebih senior kita tanya dulu bagaimana cara menyelesaikannya nanti kalau
sudah kita langsung ke permasalahannya keanak.
139
PEDOMAN WAWANCARA
A. Nama Responden : Windyarti Setyaningrum, S.Pd. WS guru kelas 3