89 Hasil penelitian sesuai dengan nilai-nilai sila ketiga menurut Rukiyati dkk
2013: 61 menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia adalah nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan atau kekuasaan keturunan dan perbedaan warna kulit serta menumbuhkan rasa senasib dan
seperjuangan. Inti dari nilai-nilai sila ketiga yaitu persatuan dan nasionalisme. Guru
mengimplementasikan nilai-nilai sila ketiga ini dengan berbagai kegiatan yaitu pengenalan lagu wajib nasional, permainan tradisional, mencintai lingkungan
sekitar, dan membiasakan siswa untuk bergotong royong. Dengan berbagai kegiatan diatas dan dengan bimbingan guru diharapkan nilai-nilai sila ketiga ini
dapat dipahami serta tertanam dalam diri siswa. Siswa juga diharapkan dapat mengamalkannya dalam kegiatan sehari-hari. Dengan pengamalan nilai-nilai sila
ketiga ini siswa akan mempunyai rasa nasionalisme, persatuan, cinta bangsa dan tanah air serta bangga sebagai bangsa Indonesia.
d. Pengamalan NIiai-nilai Sila 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam PermusyawaratanPerwakilan di SDN 1 Sekarsuli
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dalam kegiatan
pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli yaitu yang pertama guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya.
Guru memberikan kesempatan siswa menyampaikan pendapatnya, seperti pada
90 saat pembelajaran siswa dibolehkan bertanya, menyampaikan jawabannya dan
menyampaikan idenya. Siswa juga terlihat sudah berani menyampaikan pendapatnya di dalam kelas.
Pada ruang kelas juga terdapat susunan kepengurusan kelas yaitu ketua, sekretaris dan bendahara. Penentuan pengurus kelas dilaksanakan secara
musyawarah. Menurut penuturan guru kelas 6, guru hanya sebgai fasilitator, siswa yang menentukan berdasarkan pilihannya. Guru kelas 2 juga menyampaikan
bahwa pemilihan pengurus kelas dilakukan dengan pemilihan. Siswa diminta menuliskan nama siswa yang ia tunjuk di selembar kertas, kemudian dihitung.
Siswa yang paling banyak dipilih menjadi ketua, kemudia selanjutnya menjadi sekretaris dan bendahara. Namun pada kelas rendah, susunan kepengurusan kelas
belum dapat sepenuhnya berjalan. Selain hal tersebut, guru juga memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk berani memimpin temannya secara
bergantian dalam beberapa kegiatan sekolah seperti memimpin baris dan memimpin bernyanyi. Siswa secara bergantian melaksanakan tugas ini setiap hari.
Setiap siswa akan mendapat giliran sehingga pada akhirnya semua dapat merasakan menjadi seorang pemimpin walupun dalam kegiatan kecil dan
sederhana. Pada saat pembelajaran di sekolah tentunya pernah ada suatu masalah.
Masalah dapat terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun guru dengan guru. Namun yang paling sering terjadi adalah masalah antar siswa.
Siswa sering berbeda pendapat, mengejek, dan bermain berlebihan yang pada akhirnya dapat menimbulkan konflik dan permusuhan antar siswa. Dalam
91 menghadapi konflik antar siswa tersebut guru menyelesaikan masalah antar siswa
tersebut dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang adil dan bijaksana. Guru akan mencari informasi dari kedua belah pihak yang berselisih dan
menyelesaikan masalahnya dengan musyawarah dan seadil mungkin, sehingga tidak menimbulkan permasalahan lain bagi siswa.
Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Kelan 2010: 82, menyatakan bahwa dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak
harus dilaksanakan dalam hidup bernegara. Rukiyati 2013: 62 juga menyatakan bahwa hakikat utama sila keempat ini adalah demokrasi dan permusyawaratan.
Demokrasi dalam arti umum yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan bersama secara
bulat, baru setelah itu diadakan tindakan bersama. Inti dari nilai-nilai sila keempat yaitu demokrasi dan musyawarah mufakat.
Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli mengimplementasikan nilai-nilai sila keempat ini dengan memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk
menyampaikan pendapat, mengajarkan demokrasi, serta menyelesaikan masalah dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Guru dalam kegiatan pembelajaran
selalu menerima masukan dari siswa dan berusaha bersikap bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.
e. Pengamalan Nilai-nilai sila 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat