isi gagasan dengan sedikit kata dan sekaligus membangkitkan berbagai asosiasi makna yang ada.
4. Makna Ungkapan Metaforis
Setiap jenis metafora mempunyai ungkapan metaforis yang berbeda-beda. Menurut
Kreidler dalam Subroto, 2011: 23 “what a word means depends in part on its associations with other words, the relational aspect. Lexemes don`t merely
have meanings; they contribute meanings to the utterances in which they occur,
and what meanings they contribute depends on what other lexemes they are associated with in this utterances. The meaning that a lexeme has because of these
relationships is the sense of that lexeme ”. Kreidler menjelaskan arti makna
sebuah kata bergantung pada hubungan atau relasinya dengan kata-kata lain dalam sebuah tuturan. Leksem-leksem dalam sebuah tuturan tidak hanya punya arti
tetapi juga memberi sumbangan pada arti tuturan itu. Dari uraian tewrsebut dapat dinyatakan bahwa makna sebuah satuan lingual adalah makna yang dimiliki
satuan lingual itu dalam kaitannya dengan satuan lingual lain dalam sebuah tuturan.
Jadi makna sebuah satuan lingual ini ditentukan berdasarkan relasinya dengan satuan lingual lain dalam sebuah tuturan. Subroto 2011: 24 memberi
contoh yaitu satuan “besar”. Makna kata “besar” dalam “rumah besar” sama
dengan makna “besar” dalam “perut besar”. Di dalam tuturan ini makna kata “besar” dipakai dalam arti sebenarnya dan berfungsi menjelaskan tentang suatu
keadaan. Berbeda dengan makna kata “besar” pada tuturan ”orang besar”. Makna
kata “besar” pada tuturan tersebut berkaitan dengan “kedudukanjabatan seseorang”.
Sedangkan ungkapan metaforis adalah suatu ungkapan yang ditimbulkan karena adanya unsur perbandingan di antara dua hal yang memiliki persamaan
atau kemiripan wujud fisik, sifat, karakter, bahkan berdasarkan persepsi seseorang. Setiap ungkapan metaforis mempunyai makna didalamnya, dan makna tersebutb
tidak bisa langsung dipahami. Makna-makna yang muncul di dalam ungkapan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Kesedihan
Kesedihan merupakan perasaan sedih yang dirasakan seseorang. Kesedihan itu bisa berupa perpisahan, ditinggal seseorang yang sangat dicintai,
dikhianati seseorang, kehilangan, kesepian, kematian, dll. b.
Kebahagiaan Perasaan bahagia yang membuat seseorang menjadi terlihat. Kebahagiaan
bisa dirasakan seseorang karena berbagai hal. Misalnya karena telah mencintai seseorang yang sangat baik, menjalin sebuah hubungan yang mampu mengubah
seseorang menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, dan sebagainya. c.
Kerinduan Rasa rindu atau kerinduan itu muncul karena seseorang mempunyai rasa
cinta dan sayang kepada hal atau seseorang yang sangat dicintai. d.
Ketulusan Ketulusan adalah sikap yang dilakukan seseorang tanpa mengharapkan
balasan apapun. Karena seseorang yang tulus akan memberikan apapun atau