Teori Agensi Kajian Teori

18 oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Manajer dapat melakukan tindakan melanggar kontrak, etika, dan norma di luar pengetahuan pemegang saham. Untuk mengurangi asimetri informasi yang dilakukan manajemen saat dan setelah IPO diperlukan pihak ketiga yaitu auditor dan penjamin emisi yang bereputasi baik, membentuk komisaris independen dan komite audit dalam tata kelola perusahaan yang baik.

2. Teori Sinyal

Menurut Wolk, et al. 2001: 375 teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pihak-pihak yang berkepentingan. Hartono 2000: 392 mengungkapkan bahwa informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Informasi mengenai perusahaan merupakan sinyal bagi investor dalam keputusan berinvestasi. Informasi tersebut memberikan gambaran mengenai prospek perusahaan di masa depan. Informasi tersebut dapat bersifat financial maupun non-financial. Apabila kondisi financial atau non-financial perusahaan dinilai baik oleh investor, maka investor akan 19 meresponnya dengan menawarkan harga yang tinggi atas saham perdana di atas harga pada pasar perdana, sehingga ketika diperjualbelikan di pasar sekunder harganya akan meningkat dan terjadi underpricing Allen Faulhaber, 1989 dalam Martani, 2003.

3. Investasi

Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke dalam aktiva produktif selama periode waktu tertentu yang akan meningkatkan utility nilai total Hartono, 2014: 5. Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sedangkan investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang Halim, 2005: 4. Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Sebelum melakukan investasi, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return, tingkat risiko rate of risk, dan ketersediaan dana yang akan diinvestasikan. Pada umumnya hubungan antara return 20 dan risiko bersifat linier, artinya semakin tinggi tingkat risiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.

4. Return Saham

a. Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Hartono, 2014: 263. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain dan dividen. b. Macam-macam Return Saham Menurut Hartono 2014: 263, return dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1 Return realisasian realized return Return realisasian merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Pengukuran return realisasian berguna untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, sebagai dasar penentuan return ekspektasian dan risiko di masa datang. 2 Return ekspektasian expected return Return ekspektasian merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. c. Rumus Perhitungan Return Saham Perhitungan Return Saham menurut Hartono 2014: 268 adalah sebagai berikut: 21 Return = � −� − � − + � − = � −� − + � − Keterangan: � = harga saham tahun sekarang � − = harga saham tahun sebelumnya = dividen tahun sekarang Return dapat bernilai negatif maupun positif. Kadang, untuk perhitungan tertentu, dibutuhkan suatu return yang bernilai positif. Relatif return dapat digunakan, yaitu dengan menambah nilai 1 terhadap nilai return total, sehingga: Relatif return = Return total + 1 = � � −� �−� +� � � �−� + � �−� � �−� = � � +� � � �−�

5. Economic Value Added EVA

a. Pengertian Economic Value Added EVA Menurut van Horne 2007: 141 untuk menciptakan nilai, perusahaan harus mendapatkan pengembalian atas modal yang diinvestasikan lebih besar dari biaya modal, melalui konsep Nilai Tambah Ekonomi Economic Value Added EVA. EVA merupakan merek dagang untuk pendekatan khusus yang menghitung laba ekonomi yang dikembangkan oleh perusahaan konsultan Stern Stewart Co. 22 Pada dasarnya, EVA adalah laba ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan setelah semua biaya modal dikurangkan. Secara lebih spesifik, EVA adalah laba operasional bersih setelah pajak Net Operating Profit After Tax NOPAT dikurangi beban nilai biaya modal untuk modal yang digunakan. Penyesuaian disarankan untuk NOPAT agar lebih mencerminkan pendekatan kas daripada pendekatan akuntansi akrual atas kinerja perusahaan. b. Rumus Perhitungan Economic Value Added EVA Menurut van Horne 2007: 141, secara sistematis perhitungan EVA dapat dituliskan sebagai berikut: EVA = NOPAT – Biaya Modal = EBIT 1-tarif pajak – operating capitalbiaya modal setelah pajak Keterangan: NOPAT = Net Operating Profit After Tax EBIT = Earnings Before Interest and Tax Berbeda dengan pengukuran kinerja akuntansi yang tradisional seperti ROE, EVA digunakan mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal cost of capital yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. Economic Value Added EVA yang bernilai positif menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan nilai bagi para pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan memaksimumkan nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Economic Value Added, Leverage Dan Manajemen Laba Terhadap Return Saham Dengan Menggunakan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

3 48 137

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92