Analisis Regresi Linier Sederhana
89 a Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
R
2
berfungsi untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi R
2
berada antara nol dan satu. Hasil perhitungan uji regresi linier sederhana Market Value
Added MVA yang ditunjukkan pada tabel 17 iperoleh nilai R Square sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
Return Saham dipengaruhi oleh Market Value Added MVA sebesar 0,0, sedangkan 100,0 dipengaruhi oleh
faktor lain b
Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial uji
statistik t yang ditunjukkan pada tabel 17 diperoleh hasil variabel MVA dengan nilai t hitung sebesar -0,142 lebih
besar dari t tabel sebesar -1,65964. Sementara nilai signifikansi 0,887 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Market Value Added MVA tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return Saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2015, sehingga hipotesis
kedua ditolak.
90 3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Return Saham
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu Kebijakan Dividen berpengaruh dan signifikan terhadap Return Saham.
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan uji regresi linier sederhana dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Kebijakan Dividen Variabel
Unstandardized Coefficients
R R
Square t
Sig. B
Std. Error
Constant 0,260
0,044 5,865
0,000 Kebijakan
Dividen -0,234
0,046 0,446 0,199
-5,060 0,000
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana Kebijakan
Dividen diperoleh konstanta constant sebesar 0,260 dan koefisien regresi sebesar -0,234. Sehingga persamaan regresi
pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Return Saham dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = 0,260 – 0,234X
3
Konstanta constant sebesar 0,260 mempunyai arti apabila semua variabel Kebijakan Dividen sama dengan nol
maka Return Saham bernilai 0,260. Kebijakan Dividen X
3
mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar 0,234. Artinya setiap kenaikan Kebijakan Dividen sebesar 1 poin maka
nilai Return Saham akan mengalami penurunan sebesar 0,234 poin.
91 a Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
R
2
berfungsi untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi R
2
berada antara nol dan satu. Hasil perhitungan uji regresi linier sederhana Kebijakan Dividen
yang ditunjukkan pada tabel 18 diperoleh nilai R Square sebesar 0,199. Hal ini menunjukkan bahwa Return Saham
dipengaruhi oleh Kebijakan Dividen sebesar 19,9, sedangkan sisanya sebesar 80,1 dipengaruhi oleh faktor
lain. b Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial uji statistik t yang ditunjukkan pada tabel 18 diperoleh hasil
variabel Kebijakan Dividen dengan nilai t hitung sebesar - 5,060 lebih kecil dari t tabel sebesar -1,65964. Sementara
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh
negative dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI periode 2011-2015, sehingga hipotesis ketiga diterima.
92 4 Pengaruh Beta Pasar terhadap Return Saham
Hipotesis keempat dalam penelitian ini yaitu Beta Pasar berpengaruh dan signifikan terhadap Return Saham. Pengujian
hipotesis keempat dilakukan dengan uji regresi linier sederhana dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Beta Pasar Variabel
Unstandardized Coefficients
R R
Square t
Sig. B
Std. Error
Constant 0,106
0,046 2,282
0,025 Beta Pasar
0,035 0,022
0,156 0,024
1,600 0,113
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana Beta Pasar
diperoleh konstanta constant sebesar 0,106 dan koefisien regresi sebesar 0,035. Sehingga persamaan regresi pengaruh
Beta Pasar terhadap Return Saham dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = 0,106 + 0,035X
4
Konstanta constant sebesar 0,106 mempunyai arti apabila semua variabel Beta Pasar sama dengan nol maka
Return Saham bernilai 0,106. Beta Pasar X
4
mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,035. Artinya
setiap kenaikan Beta Pasar sebesar 1 poin maka nilai Return Saham akan mengalami kenaikan sebesar 0,035 poin.
93 a Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
R
2
berfungsi untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi R
2
berada antara nol dan satu. Hasil perhitungan uji regresi linier sederhana Beta Pasar yang
ditunjukkan pada tabel 19 diperoleh nilai R Square sebesar 0,024. Hal ini menunjukkan bahwa Return Saham
dipengaruhi oleh Beta Pasar sebesar 2,4, sedangkan sisanya sebesar 97,6 dipengaruhi oleh faktor lain.
b Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial uji
statistik t yang ditunjukkan pada tabel 19 diperoleh hasil variabel Beta Pasar dengan nilai t hitung sebesar 1,600
lebih kecil dari t tabel sebesar 1,65964. Sementara nilai signifikansi 0,113 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Beta Pasar berpengaruh tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return Saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2015, sehingga hipotesis
keempat ditolak.
94