110 misalnya: Return on Equity, Net Profit Margin, Debt Equity Ratio, dan
lain sebagainya. 3. Perhitungan Return Saham dalam penelitian ini menggunakan data yang
diperoleh dari data perusahaan setiap akhir periode. Sedangkan perubahan Return Saham tidak beriringan dengan fundamental
perusahaan, namun dipengaruhi oleh corporate action. Pasar akan bereaksi setelah laporan keuangan dipublikasikan atau informasi
perusahaan telah diterima oleh pasar. Apabila informasi tersebut dianggap baik, investor akan menawarkan harga yang tinggi terhadap
saham. Perubahan harga saham akan berpengaruh pada perubahan Return Saham. Oleh karena itu, data yang digunakan dalam perhitungan Return
Saham sebaiknya diperoleh setelah laporan keuangan dipublikasikan.
111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh Economic Value Added EVA, Market Value Added
MVA, Kebijakan Dividen, dan Beta Pasar terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode 2011-
2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Economic Value Added EVA tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal ini berarti bahwa
meskipun nilai EVA perusahaan naik, belum tentu Return Saham yang akan diterima oleh para investor juga akan naik, begitu pula sebaliknya.
Tidak berpengaruh dan tidak signifikannya EVA terhadap Return Saham dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kerumitan
menghitung nilai EVA, pengambilan data penelitian yang kurang sesuai, praktik window dressing, dan ketidakstabilan ekonomi. Oleh karena itu,
sebaiknya penelitian selanjutnya dan investor menambah variabel potensial lainnya dalam mempertimbangkan Return Saham yang akan
diterima. 2. Market Value Added MVA tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
112 Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal ini berarti bahwa
meskipun nilai MVA perusahaan naik, belum tentu Return Saham yang akan diterima oleh para investor juga akan naik, begitu pula sebaliknya.
Tidak berpengaruh dan tidak signifikannya MVA terhadap Return Saham dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengambilan data
penelitian yang kurang sesuai dan ketidakstabilan ekonomi. 3. Kebijakan Dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return
Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Artinya bahwa Kebijakan Dividen dan
Return Saham berbanding terbalik, semakin besar dividen yang dibagikan oleh perusahaan maka dapat menurunkan Return Saham yang
diterima oleh para investor. Hal ini kemungkinan dapat terjadi disebabkan oleh ketertarikan investor terhadap capital gain lebih tinggi
dibanding dengan dividen karena dividen dikenakan pajak. 4. Beta Pasar tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return
Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal ini berarti bahwa apabila Beta Pasar
naik, belum tentu Return Saham yang akan diterima oleh para investor juga akan naik, begitu pula sebaliknya. Tidak berpengaruh dan tidak
signifikannya Beta Pasar terhadap Return Saham kemungkinan dapat disebabkan oleh kondisi pasar saham yang tidak stabil pada periode
pengamatan dan investor yang bersifat risk averse.