Perhitungan Market Value Added MVA

29 usahanya, yang diasumsikan dapat menghasilkan keuntungan modal. Setiap perubahan kebijakan pembayaran akan memiliki dampak yang berlawanan, sehingga kebijakan dividen yang optimal optimal dividend policy harus menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa depan yang memaksimalkan harga saham Brigham Houston, 2006. Evaluasi pengaruh rasio pembayaran dividen terhadap kekayaan pemegang saham dapat dilihat melalui kebijakan dividen perusahaan sebagai keputusan pendanaan yang melibatkan laba ditahan van Horne, 2007. Setiap periode, perusahaan harus memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan ditahan atau dibagikan sebagian atau seluruhnya kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Selama perusahaan memiliki proyek investasi dengan pengembalian melebihi yang diminta, perusahaan akan menggunakan laba untuk mendanai proyek tersebut. Jika terdapat kelebihan laba setelah digunakan untuk mendanai seluruh kesempatan investasi yang diterima, kelebihan tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen kas. Jika tidak ada kelebihan, maka dividen tidak akan dibagikan. Kebijakan dividen merupakan kebijakan dengan pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen Murhadi, 2008: 4. Perusahaan umumnya melakukan pembayaran dividen yang 30 stabil dan menolak untuk mengurangi pembayaran dividen. Hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba yang tinggi dan prospek ke depan yang cerah yang mampu membagikan dividen kepada para pemegang saham. Banyak perusahaan yang selalu mengomunikasikan bahwa perusahaannya memiliki prospektif dalam menghadapi masalah keuangan sudah tentu akan mengalami kesulitan dalam membagikan dividen. Hal ini berdampak pada perusahaan yang mampu membagikan dividen, memberikan sinyal pada pasar bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek ke depan yang cerah dan mampu mempertahankan tingkat kebijakan dividen yang telah ditetapkan pada periode sebelumnya. Perusahaan dengan prospek ke depan yang cerah, akan memiliki harga saham yang semakin tinggi. c. Rumus Perhitungan Kebijakan Dividen Indikator dari kebijakan dividen adalah Dividend Payout Ratio DPR, yaitu rasio pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Dividend Payout Ratio DPR merupakan parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham Harrison, 1991. DPR merupakan perbandingan antara nilai dividen yang dibagikan per saham dengan nilai laba bersih per saham. Secara sistematis, perhitungan DPR dapat ditulis sebagai berikut: DPR = ℎ � ℎ 31

8. Beta

a. Pengertian Beta Beta merupakan alat pengukur risiko sistematik systematic risk dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar Hartono, 2014: 444. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis, kemudian dapat digunakan untuk mengestimasi Beta di masa datang. Apabila hasil penghitungan Beta bernilai 1, hal tersebut menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama dengan Beta Pasar. Beta bernilai 1 juga menjelaskan bahwa apabila return pasar bergerak naik atau turun, maka pergerakan return sekuritas atau portofolio akan mengikuti return pasar dan sama besar. Data historis yang digunakan untuk mengukur Beta, dapat berupa data pasar return sekuritas dan return pasar, data akuntansi laba-laba perusahaan dan laba indeks pasar, atau data fundamental menggunakan variabel fundamental. Beta yang dihitung dengan menggunakan data pasar disebut Beta Pasar. Beta yang dihitung dengan menggunakan data akuntansi disebut beta akuntansi, dan beta yang dihitung dengan menggunakan data fundamental disebut beta fundamental Hartono, 2014: 445. Dalam penelitian ini, salah satu variabel yang digunakan adalah Beta Pasar yang akan dijelaskan kemudian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Economic Value Added, Leverage Dan Manajemen Laba Terhadap Return Saham Dengan Menggunakan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

3 48 137

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92