Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan dalam Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

1. Kepemimpinan Transformasional

a. Definisi Pembedaan istilah gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional pertama kali dikembangkan oleh Bernard M. Bass pada tahun 1985 berdasarkan pengembangan terhadap teori kepemimpinan Burns Lievens et al, 1997; Bass, 1997. Konsep kepemimpinan transformasional didefinisikan oleh Bass 1990 sebagai kinerja kepemimpinan yang terjadi ketika para pemimpin memperluas dan meningkatkan perhatian pengikut mereka, membangkitkan kesadaran dan penerimaan terhadap tujuan dan misi kelompok, serta ketika para pemimpin menggerakan pengikut mereka untuk menjadikan kepentingan kelompok sebagai prioritas dibandingkan kepentingan pribadi. Rouche et al 1989 mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi nilai-nilai, sikap, kepercayaan, dan perilaku dalam rangka mencapai misi dan tujuan organisasi. Pemimpin menjadikan budaya dan peran mereka sebagai dasar untuk mempengaruhi orang lain. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mencoba untuk membuat perubahan yang meningkatkan efisiensi organisasi dan kinerja Jandaghi et al, 2009. b. Unsur Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan teori Bass 1998, kepemimpinan transformasional terdiri atas empat komponen, yaitu pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual. 1 Pengaruh Ideal Pengaruh ideal dapat didefinisikan sebagai contoh role model yang kharismatik bagi para pengikutnya. Para pemimpin ini dikagumi, dihormati, dan dipercaya Bass, Avolio, Jung, Berson, 2003. Dimensi ini sering hanya disebut sebagai kharisma Judge Bono, 2000. Kepemimpinan yang mempunyai pengaruh ideal terjadi ketika para bawahan berusaha untuk mengidentifikasi dan meniru pemimpin mereka Avolio dan Bass, 2002. Dimensi pengaruh ideal merupakan dimensi paling penting dalam teori Bass. 2 Motivasi Inspirasional Motivasi inspirasional menekankan pada mengkomunikasikan visi secara menarik dengan penuh keyakinan, menumbuhkan semangat tim dan meningkatkan antusiasime Bass, et al, 2003. Pada karakter motivasi inspirasional pemimpin mengekspresikan pencapaian tujuan dengan menggunakan simbol- simbol yang menarik kepada bawahan dan mengekspresikan tujuan- tujuan dengan cara-cara sederhana. Pemimpin juga diharapkan dapat membangkitkan semangat, antusiasme dan optimisme setiap pekerja untuk melaksanakan setiap visi perusahaan Sovyia, 2005. Motivasi inspirasional dapat menarik dan memberi inspirasi kepada para pengikutnya Judge Bono, 2000. Motivasi keselamatan mengacu pada kesediaan individu untuk mengerahkan setiap usaha dalam melaksanakan perilaku keselamatan Neal dan Griffin, 2006. Dalam sebuah penelitian longitudinal dalam literatur keselamatan, Probst and Brubaker 2001 menemukan bahwa motivasi keselamatan memiliki efek tertinggal pada kepatuhan keselamatan 6 bulan kemudian. 3 Stimulasi Intelektual Pemimpin merangsang karya para pengikut mereka untuk menjadi inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi dan melakukan pendekatan cara yang baru terhadap situasi yang ada Bass et al., 2003. Ide-ide baru dan solusi kreatif dalam proses menangani masalah dan mencari solusi dikumpulkan dari bawahan. Pemimpin yang mempunyai karakteristik stimulasi intelektual mampu menampung ide-ide dari bawahan dengan mengedepankan intelegensia dan alasan-alasan rasional Runtuwene, 2011. Kepemimpinan transformasional dengan stimulasi intelektual yang tinggi dapat menjadi katalisator aktivitas kreatif melalui penggalian masalah dan pemecahannya serta mengambil kata sepakat dari anggota tim Suyanegara dan Adisasmito, 2007. Pemimpin aktif mendorong karyawannya untuk membingkai masalah dalam perspektif baru dan melakukan pekerjaan mereka melalui pendekatan baru Kark et al., 2003 4 Pertimbangan Individual Pada dimensi pertimbangan individual, pemimpin memperhatikan kebutuhan masing-masing individu untuk pencapaian dan pertumbuhan setiap pekerja dengan bertindak sebagai pelatih atau mentor Bass et al., 2003. Pemimpin memperlakukan pekerja secara individual karena setiap pekerja mempunyai kebutuhan yang unik pada setiap pribadinya Inness, Turner, Barling, Stride, 2010. Selain itu, pemimpin memberikan perhatian khusus terhadap setiap kebutuhan para pekerja untuk pencapaian dan pertumbuhan mereka dengan memberikan dukungan dan pembinaan untuk membuat setiap individu merasa dihargai dan berharga bagi organisasi Gillespi dan Mann, 2004. Pemimpin juga secara aktif memberikan umpan balik dan menjadi penghubung kebutuhan individual dengan misi organisasi Krause, 2005. Pemimpin fokus pada pengembangan dan pendampingan pengikut serta mengurusi kebutuhan pekerja Eagly, Johannesen-Schmidt, van Engen, 2003. Karakteristik pertimbangan individual juga dapat dilihat dari sikap pemimpin yang berusaha untuk memberikan nasihat kepada bawahan Desianty, 2005 serta mendampingi dan mengawasi pekerja Rahmi, 2013. Sedangkan menurut Krause dan Hidley 2009, karakterisitik kepemimpinan transformasional yaitu : 1 Penuh Tantangan Pemimpin yang mempunyai karakteristik penuh tantangan diidentifikasi dari sikap pemimpin yang memberikan tantangan kepada bawahannya untuk menghasilkan ide-ide baru yang bertujuan untuk merangsang bawahan mengkritisi cara-cara mereka selama ini dalam mengerjakan sesuatu. Pemimpin menantang bawahan untuk menghasilkan paradigma disfungsional, mempromosikan rasionalitas dan memecahkan masalah dengan hati-hati. 2 Ikut Terlibat Pemimpin yang mempunyai karakteristik ikut terlibat diidenfitifikasi dari pemimpin yang mampu menjadi fasilitator orang lain untuk berkomitmen terhadap tujuan yang diinginkan. Dia menjadi seorang pelatih, mentor, memberikan umpan balik dan menjadi penghubung kebutuhan individual dengan misi organisasi. 3 Inspiratif Pada karakteristik inspiratif, pemimpin menetapkan standar yang tinggi dan utamanya memiliki antusias yang tinggi dalam mengkomunikasikan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pemimpin mampu mengartikulasikan visi dengan sangat menarik dan mengkomunikasikan keyakinan untuk pencapaian visi tersebut kepada setiap bawahan yang menjadi tanggungjawabnya. 4 Mampu Mempengaruhi Karakteristik mampu mempengaruhi diifentifikasi dari pemimpin yang mampu membangun komitmen mengenai pencapaian visi dan misi bersama. Pemimpin mempunyai kepercayaan, kehormatan dan kepercayaan orang lain dalam pencapaian visi dan misi bersama tersebut. Selain itu, pemimpin juga dapat mempertimbangkan konsekuensi etis dari keputusannya, dan mampu melibatkan orang lain untuk melaksanakan nilai-nilai penting perusahaan. c. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja keselamatan dalam banyak industri telah banyak dijelaskan dalam berbagai penelitian. Gaya kepemimpinan transformasional dinyatakan mempunyai hubungan dengan tindakan keselamatan yang dilakukan oleh seorang manajer Barling, Loughlin, Kelloway, 2002; Zohar Luria, 2010. Kepemimpinan transformasional juga memiliki hubungan positif dalam menciptakan iklim keselamatan dan partisipasi safety pekerja Clarke, 2013. Data-data empiris lain juga mendukung hubungan antara kepemimpinan transformasional dan keselamatan kerja. Kepemimpinan transformasional a mempunyai hubungan yang positif terkait dengan inisiatif keselamatan ODea Flin, 2000 dan prioritas yang ditugaskan untuk keselamatan Zohar, 2002, b berhubungan negatif dengan tingkat cedera minor Zohar, 2002 dan kecelakaan mikro Zohar, 2000, dan c secara tidak langsung terkait dengan cedera Barling et al., 2002. Penelitian Wahab et al 2012 terhadap industri otomotif Malayasia juga mengkonfirmasi bahwa kepemimpinan transformasional memerankan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keselamatan dalam sebuah industri. Secara kolektif, penelitian ini mendukung gagasan bahwa kepemimpinan transformasional memainkan peran penting dalam keselamatan kerja. Pada penelitian lain, Kelloway et al 2000, menunjukan bahwa pemimpin transformasional diyakini dapat mengkomunikasikan standar keselamatan yang tinggi dan memotivasi pekerja untuk menerima dan mau terlibat terhadap setiap tujuan keselamatan. Selain itu, peran kepemimpinan transformasional sangat penting ketika tingkat kinerja keselamatan pada sebuah organisasi tidak stabil Zohar, 2008 d. Kelebihan Kepemimpinan Transformasional Menurut Krause dan Hidley 2009, gaya kepemimpinan dalam pengembangan safety leadership umumnya diklasifikasikan menjadi dua gaya kepemimpinan, yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Meskipun demikian, keduanya tidak bersifat saling eksklusif tergantung pada situasi dan kondisi yang terdapat pada organisasi masing-masing perusahaan. Zacharatos, Barling, Iverson 2005 menyatakan bahwa model kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan yang paling baik untuk mengembangkan manajemen keselamatan dalam suatu organisasi. Alasan yang menjadikan kepemimpinan transformasional menjadi model kepemimpinan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan antara lain karena efektivitas kepemimpinan transformasional mendukung untuk digunakan dalam berbagai konteks Bass, 1998. Selain itu, unsur-unsur yang terkandung dalam kepemimpinan transformasional telah terbukti dapat meningkatkan kinerja keselamatan Zacharatos, Barling, Iverson, 2005. Barling, Weber, Kelloway 1996 menyatakan bahwa hasil penelitian juga telah menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari dan diajarkan untuk para manajer. Sehingga, pelaksanaan model kepemimpinan transformasional tersebut dapat diterapkan dalam pelaksanaan praktis pengembangan sistem manajemen keselamatan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Krause 2007 berpandangan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki kelebihan dibandingkan dengan kepemimpinan transaksional dalam upaya meningkatkan keselamatan dan menciptakan budaya kinerja yang tinggi, karena gaya kepemimpinan ini dapat membantu para pimpinan untuk mencapai hasil keselamatan dengan cara mempengaruhi, memotivasi dan menginspirasi karyawan. Gaya kepemimpinan tranformasional sangat kondusif untuk mengembangkan seseorang menjadi seorang pemimpin dan memotivasi mengerjakan suatu tugas dengan pendekatan yang berbeda. Kepemimpinan transformasional mengedepankan pembinaan kerjasama atas nama tujuan organisasi dan sangat menghindari untuk menyalahkan pihak tertentu. Kepemimpinan transformasional memiliki kelebihan dibandingkan dengan teori-teori kepemimpinan lainnya Judge Bono, 2000. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Turner, Barling, Epitropaki, Butcher Milner 2002, seorang pemimpin yang mempunyai skor kepempinan transformasional yang tinggi juga akan memiliki skor yang tinggi dalam penalaran moral, sementara itu tidak terdapat hubungan antara pertimbangan moral dan nilai gaya kepemimpinan transaksional. Selain itu, kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan yang lebih signifikan untuk pengaturan organisasi yang mencakup keselamatan dibandingkan dengan kepemimpinan transaksional Humphreys, 2010. Gaya kepemimpinan transformasional lebih mempunyai hubungan dengan terbentuknya iklim keselamatan dalam sebuah organisasi dibandingkan dengan gaya kepemimpinan transaksional Andoh, 2013.

2. Kepemimpinan Transaksional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kecerdasan Emotional Terhadap Keberhasilan Usaha pada Studi Foto

3 84 112

Perbedaan Employee Engagement Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Pada Perusahaan Pembangkit Jaringan Transmisi PLN Di Kota Berastagi

0 62 79

Gaya Kepemimpinan Bj Habibie Sebagai Presiden Tahun 1998-1999

1 23 91

Analisis Kesesuaian Keberadaan Safety Sign Berdasarkan Identifikasi Bahaya di Bidang Profilling Prismatic Machine Departemen Machining Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2014

11 100 284

Analisis Penyebab Masalah dalam Pelaksanaan Risk Assessment Pada Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Berdasarkan Task Spesific Risk Assessment dari Management Oversight and Risk Tree (MORT) Tahun 2014

3 23 235

Sistem Informasi Database Training Karyawan dan Prakerin di Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

0 11 1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL MANAJER TERHADAP KREATIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DIVISI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PT. DIRGANTARA INDONESIA BANDUNG.

0 1 59

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ASKES (PERSERO) CABANG UTAMA BANDUNG.

0 1 60

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pt. Taspen (Persero) Cabang Serang

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan Transformasional 2.1.1 Definisi Gaya Kepemimpinan Transformasional - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN(Persero) Area Medan

0 8 32