9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan ilmu dan seni yang berusaha untuk membimbing, mengarahkan, memberi motivasi, dan menginspirasi kelompok
atau organisasi pada pencapaian tujuan bersama Marshall, 2010. Sedangkan menurut Robbins dan Coultar 2005, kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi kelompok menuju pencapaian tujuan dan pemimpin mempunyai peran sebagai orang yang dapat mempengaruhi orang lain dan
memiliki otoritas manajerial. Menurut pandangan Anthony Govindarajan 2003 setiap organisasi
terdiri dari elemen-elemen atau bagian yang telah ditentukan fungsi-fungsinya, untuk saling bekerjasama dan saling mempengaruhi, dan tidak ada yang lebih
dominan atau lebih utama dari sebagian yang lain, kecuali harus terkoordinasi dalam tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan mencakup setiap
proses manajerial manusia pekerja, informasi dan sumber daya. Sehingga, pada akhirnya seorang pemimpin dituntut secara efektif dan bijaksana
meningkatkan komitmen, komunikasi, kreativitas dan kredibilitas menciptakan keterlibatan aktif setiap orang dalam mencapai tujuan organisasi.
Melalui interaksi dan komunikasi yang efektif kepada setiap bawahan, visi dan misi seorang pemimpin akan tersampaikan dengan baik. Bawahan
akan menilai komitmen seorang pemimpin terhadap visi dan nilai-nilai tersebut
dengan frekuensi, konsistensi, dan ketulusan pernyataan tertulis dan lisan bahkan dengan bahasa tubuh seorang pemimpin.
B. Kepemimpinan Keselamatan
Safety leadership kepemimpinan keselamatan adalah kemampuan pimpinan untuk menggerakan seluruh anggota organisasi agar bersemangat
dalam mewujudkan terciptanya budaya keselamatan kerja, guna mencapai operasi unggul Gunawan, 2013. Safety leadership dapat juga didefinisikan
sebagai proses dari interaksi antara pemimpin dan bawahannya dimana pemimpin dapat mengarahkan bawahannya untuk mencapai target-target safety
organisasi melalui faktor organisasi atau faktor individu Wu, 2008. Definisi operasional kepemimpinan keselamatan mengacu pada nilai ukur terhadap tiga
dimensi skala kepemimpinan keselamatan, yaitu pembinaan keselamatan, kepedulian terhadap keselamatan dan pengendalian keselamatan Wu, 2005.
Kepemimpinan telah
menjadi keunggulan
kompetitif dalam
mempromosikan budaya responsif terhadap perubahan yang meliputi perubahan dalam keselamatan kerja Silong dan Hasan, 2009. Kepemimpinan
keselamatan yang efektif memiliki tiga elemen utama yaitu bersikap sebagai peran model, memotivasi staf supaya bersikap aman, dan memonitor prestasi
keselamatan kerja. Kepemimpinan yang efektif dipercaya sangat diperlukan untuk memastikan setiap rencana organisasi mengenai manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang kuat akan membentuk landasan stabilitas
pelaksanakan upaya manajemen kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat dipertahankan dari waktu ke waktu Bennet, 2012. Oleh karena itu,
menurut Astuti 2010, safety leadership menjadi kunci keberhasilan dalam membangun budaya keselamatan yang kuat pada industri berisiko tinggi karena
pengembangan budaya keselamatan dimulai dari manajemen puncak dan tim manajemen dalam organisasi.
C. Peran Kepemimpinan dalam Keselamatan