melakukan tanya jawab kepada kelompok lain serta meluruskan kesalahan- kesalahan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
Gambar 4.5 Aktivitas Siswa Pada Saat Presentasi
Selanjutnya guru memberikan tugas rumah, guna untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diajarkan dan memberikan reward
berupa gantungan tas kepada siswa yang aktif menanggapi pertanyaan-pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan membaca hamdalah dan mengucap salam.
3 Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga, Senin 03 maret 2014 pukul 12.30 sampai pukul 14.40. kegiatan dimulai dengan membaca doa dan mengabsen kehadiran siswa.
Selanjutnya guru melakukan appersepsi dengan menampilkan benda yang berbentuk limas segitiga dan mengajukan pertanyaan kepada siswa “siapa yang
pernah melihat benda ini? Apa nama benda ini? Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru meminta siswa secara serempak untuk menyebutkan sifat-sifat
yang dimiliki oleh limas segitiga. Kegiatan guru selanjutnya yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan siswa akan ada reward diakhir
pembelajaran bagi siswa yang bertanya, mengajukan pendapat, dan menanggapi pertanyaanpesentasi siswa lain. Selanjutnya guru melakukan demonstrasi dengan
membongkar limas segitiga untuk mengetahui jaring-jaring bangun tersebut. Langkah berikutnya guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dengan cara
mengurutkan nomor absen dan memberikan tugas serta bahan-bahan yang
digunakan untuk kegiatan diskusi kelompok. Pada aktifitas diskusi kelompok guru berperan sebagai fasilitator dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
muncul dari siswa dan berkeliling memantau aktifitas siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan tugas
kelompoknya, guru mengocok nomor untuk menentukan kelompok yang harus mempresentasikan di depan kelas.
Setelah presentasi berakhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil presentasi temannya dengan cara melakukan penggiliran kepada
setiap kelompok serta meluruskan kesalahan-kesalahan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan.
Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan inti dan memberikan tugas rumah kepada seluruh siswa serta memimpin doa dan
mengucap salam.
4 Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat, selasa 04 Maret 2014. Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 08.40. sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru
mengucap salam, meminta ketua kelas memimpin doa dan mengabsen kehadiran siswa. Langkah berikutnya guru melakukan appersepsi dengan mengajukan
pertanyaan “ siapa yang pernah menghadiri pesta ulang tahun? Apa saja benda yang kalian lihat pada acara ulang tahun? Setelah siswa menyebutkan berbagai
macam benda yang mereka ketahui, guru melanjutkan pertanyaan kembali, “apa bentuk topi ulang tahun? Setelah semua pertanyaan dijawab guru menyampaikan
tujuan pembelajaran kemudian menampilkan media bentuk kerucut dan meinta siswa menyebutkan sifat-sifat kerucut. Kemudian guru melakukan demonstrasi
dengan membongkar kerucut guna untuk mengetahui jaring-jaring kerucut. Selanjutnya guru menginstruksikan siswa untuk membentuk 7 kelompok dan
membagikan LKS serta media yang digunakan untuk menunjang proses diskusi siswa. Selama proses diskusi berlangsung, guru mengamati aktifitas siswa dan
memfasilitatori siswa. Kemudian guru mengambil nomor undian secara acak untuk menentukan kelompok mana saja yang harus mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Setelah selesai kegiatan guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami dan melemparkan pertanyaan yang diajukan kepada siswa lain setelah itu guru memberikan
penguatan dan meluruskan kesalahan-kesalahan pemahaman siswa. Sebelum mengakhiri kegiatan guru memberikan tugas rumah dan meminta
siswa mempelajari materi-materi yang sudah diajarkan mengenai bangun ruang prisma tegak segilima, tabung, limas segitiga dan kerucut untuk persiapan tes
akhir siklus 2. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan hari ini, dan memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
dilaksanakan tes akhir siklus. Kegiatan hari ini diakhiri dengan membaca doa dan mengucap salam. Gambar 4.6 menunjukkan contoh hasil jaring-jaring bangun
ruang yang dibuat oleh siswa selama proses penelitian tindakan berlangsung.
Gambar 4.6 Hasil Jaring-Jaring Bangun Ruang
5 Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima, kamis 06 maret 2014. Kegiatan dimulai pukul 07.30 sampai pukul 08.40. Sebelum memulai kegiatan seperti biasa guru mengucap
salam dan meminta ketua kelas memimpin doa. Selanjutnya guru menanyakan kabar siswa dan bertanya sudah belajar semua belum? Sudah siap untuk
melakukan ulangan? Ketika siswa menjawab sudah siap, guru meminta ketua kelas membagikan soal ulangan. Kemudian guru menyuruh siswa membaca
petunjuk sebelum mengerjakan soal dan selanjutnya guru mengawasi aktifitas siswa dalam mengerjakan soal ulangan.
Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Pada Saat Tes Akhir Siklus II
Pada saat mengerjakan soal ulangan tes akhir siklus siswa terlihat tenang dan lebih percaya diri dalam menjawab soal, meskipun masih terdapat beberapa siswa
yang masih bertanya pada temannya. Hal ini terlihat pada gambar 4.7. Setelah waktu ulangan berakhir, guru meminta siswa mengoreksi kembali dengan teliti
soal ulangannya kemudian mengumpulkan hasil kerjanya di atas meja guru. Untuk mengakhiri kegiatan pda pertemuan hari ini, guru memimpin doa dan mengucap
salam.
c. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh ibu Yati selaku guru kelasobserver selama aktifitas belajar berlangsung dengan menggunakan lembar instrumen observasi
aktifitas belajar siswa dan lembar aktifitas mengajar guru. Adapun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dan aktifitas mengajar guru dapat dilihat pada
tabel 4.5. Dalam menghitung rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru, peneliti menggunakan rumus yang terdapat pada bab 3,
yaitu jumlah perolehan nilai selama empat pertemuan dibagi nilai skor maksimal selama empat pertemuan dikali 100.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Indikator aspek yang dinilai
Skor Jumlah
Rata- rata
Pert 1
Pert 2
Pert 3
Pert 4
1. Menanggapi
pertanyaan yang
diajukan guru 3
3 4
4 14
87.5 2.
Menggunakan media tiga dimensi dalam
mengerjakan LKS
yang diberikan guru
3 3
3 4
13 81.25
3. Berdiskusi
dengan teman
satu kelompok dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru 3
3 4
4 14
87.5
4. Antusias
mengikuti proses
pembelajaran 4
3 3
4 14
87.5 5.
Bertanya pada
saat proses
pembelajaran 3
3 4
3 13
81.25 6.
Menanggapi pertanyaan dari siswa lain
3 4
3 3
13 81.25
7. Berani mengemukakan pendapat
3 3
3 3
12 75
8. Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas 3
3 3
4 13
81.25 9.
Menanggapi hasil
presentasi kelompok lain
4 3
4 3
14 87.5
10. Memperhatikan penjelasan guru 3
3 4
4 14
87.5 11. Bersama
guru menyimpulkan
tentang materi yang telah dipelajari 3
3 4
4 14
87.5 12. Mengerjakan
tugaslatihan yang
diberikan guru 4
4 3
4 15
93.75
Jumlah 39
38 42
44 163
1025
Rata-rata 81.25
79.2 87.5
91.7
Rata-rata keseluruhan 85.4
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada proses pelaksanaan tindakan siklus II, aktivitas belajar siswa sudah mengalami peningkatan. Kesimpulan yang diperoleh
dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II, antara lain: 1.
Siswa semakin bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan media tiga dimensi karena siswa terlibat
langsung dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang dan membuat jaring- jaring bangun ruang.
2. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok karena
mereka merasa termotivasi dan tertantang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Siswa semakin berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapat, dan
menanggapi pertanyaan atau hasil diskusi kelompok lain dengan adanya pemberian reward.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
No Indikator aspek yang dinilai
Skor Jumlah
Rata- rata
Pert 1
Pert 2
Pert 3
Pert 4
1. Melakukan appersepsi
3 4
3 4
14 87.5
2. Menyampaikan
kompetensitujuan pembelajaran yang hendak dicapai
3 3
3 4
13 81.25
3. Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan
tugas yang diberikan guru 3
3 4
4 14
87.5 4.
Memfasilitasi siswa untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru
4 3
3 4
14 87.5
5. Melaksanakan
pembelajaran yang
mengaktifkan siswa 3
3 4
4 14
87.5 6.
Memfasilitasi adanya interaksi antara siswa dengan siswa
3 4
3 3
13 81.25
7. Memfasilitasi adanya interaksi antara
siswa dengan guru 3
4 3
4 14
87.5 8.
Memotivasi siswa untuk bertanya 3
4 3
3 13
81.25 9.
Menggunakan mediaalat peraga yang menunjang proses pembelajaran
3 3
3 4
13 81.25
10. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media pembelajaran 4
3 4
4 15
93.75 11.
Melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran bersama siswa
3 3
4 4
14 87.5
12. Melakukan penilaian sesuai dengan
kompetensi yang hendak dicapai 3
4 4
3 14
87.5
Jumlah 38
41 41
45 165
1031.25
Rata-rata 79.2
85.4 85.4
95.75
Rata-rata keseluruhan 85.9
Berdasarkan tabel di atas aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam menciptakan suasana belajar yang
mengaktifkan siswa, selain itu terdapat peningkatan pada kegiatan guru memotivasi siswa untuk bertanya yang mengakibatkan adanya peningkatan pada
aktivitas bertanya siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir siklus II yang dilakukan setelah
pemberian tindakan pada siswa mengenai materi bangun ruang dengan menggunakan media tiga dimensi. Adapun hasil tes akhir siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Dengan Media Tiga Dimensi Siklus II
Statistik Nilai
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
Rata-rata nilai siswa 74,9
Jumlah siswa yang tuntas 83,3
Jumlah siswa yang belum tuntas 16,7
Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Rata- rata nilai siswa pada tes akhir siklus II mencapai 74,9 sedangkan pada tes akhir
siklus I hanya mencapai 65,7. Selain itu pada tes akhir siklus II jumlah presentasi siswa yang mencapai nilai KKM juga meningkat. Dari 30 jumlah siswa sebanyak
25 siswa atau 83,3 siswa memperoleh nilai di atas KKM dan hanya 5 siswa atau 16,7 siswa yang masih belum mencapai nilai KKM.
Sedangkan pada tes akhir siklus I dari 30 jumlah siswa hanya 63,3 atau sebanyak 19 siswa yang mencapai nilai KKM dan masih ada 11 siswa atau 37,7
siswa belum mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 80 siswa
mencapai nilai KKM.
d. Tindakan Refleksi
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang
telah ditetapkan sebelumnya atau belum. Dari hasil refleksi yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar pada siklus II. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan pada aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru serta peningkatan hasil belajar siswa
pada tes akhir siklus II yang telah mencapai target indikator keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil refleksi, penelitian pada siklus II dikatakan sudah
berhasil karena sudah memenuhi dua indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu 80 siswa mencapai nilai KKM serta adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa, maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus II. Adapun hasil refleksi pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Hasil Refleksi Siklus II
No Hasil Refleksi
1 Guru mampu melakukan appersepsi dengan baik pada setiap pertemuan
2 Penggunaan media tiga dimensi memudahkan siswa untuk memahami
materi yang disampaikan 3
Siswa bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lebih berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok
di depan kelas.
4 Guru mampu memotivasi siswa untuk berani bertanya, mengungkapkan
pendapatnya, dan menanggapi pertanyaan dari siswa lain ataupun hasil diskusi kelompok lain.
5 Dengan memberikan reward, siswa menjadi lebih berani untuk bertanya,
mengungkapkan pendapat, dan menanggapi pertanyaan dari siswa lainnya 6
Rata-rata nilai siswa berdasarkan tes akhir siklus II sebesar 74 meningkat dari hasil tes akhir siklus I dengan rata-rata nilai siswa sebesar 62,7
7 Dari 30 jumlah siswa, sebanyak 25 siswa yang mencapai nilai KKM pada
tes akhir siklus II atau mencapai 83.3 8
Sebanyak 5 siswa yang belum mencapai nilai KKM pada tes akhir siklus II atau mencapai 16.7
B. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas mengajar
guru, tes hasil belajar siswa, dan catatan lapangan mengenai kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran.
Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 66,7 sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 85,4. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan media tiga dimensi.
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 64,1 dan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 85,9. Hal ini pun menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru
dalam mengelola kelas sehingga mampu meningakatkan aktivitas belajar siswa.
3. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui faktor dominan yang
menyebabkan peningkatan presentase pada aktivitas belajar dan mengajar dalam penggunaan media tiga dimensi ini adalah adanya kerjasama yang baik
antara guru dan siswa. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik tes
hasil belajar adalah sebagai berikut: 1.
Perolehan nilai rata-rata siswa pada tes akhir siklus I sebesar 65,7 dan pada tes akhir siklus II sebesar 74,9. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan media tiga dimensi.
2. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I mencapai 63.3 sedangkan
pada siklus II mencapai 83,3.
C. Interpretasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa pada pelaksanaan siklus I hasil belajar dan aktivitas belajar siswa masih rendah dan
belum optimal. Peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa terjadi setelah dilakukan perbaikan pada siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai
berikut: 1.
Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar
observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. 2.
Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar yang digunakan yaitu tes formatif yang dilakukan pada setiap
akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang.
Adapun perbandingan antara hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Persentase Perbandingan Hasil Penelitiam Siklus I dan Siklus II
Data
Siklus I Siklus II
Rata-rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa
62.7 83.3
Rata-rata Persentase Aktivitas Mengajar Guru
64.1 85.9
Persentase Ketuntasan Belajar
63.3 83.3
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 18,7. Hal ini menunjukan bahwa
pembelajaran matematika dengan menggunakan media tiga dimensi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V MI Terpadu Fatahillah Cimanggis
Depok selama proses pembelajaran. Kemudian peningkatan juga terlihat pada aktivitas mengajar guru dari siklus I
ke siklus II yaitu sebesar 21,8. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru mampu melakukan perbaikan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan media tiga dimensi. Tabel di atas juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II sebesar 20. Peningkatan hasil belajar ini menunjukan tercapainya indikator keberhasilan tindakan yaitu 80 siswa mencapai nilai KKM
yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu sebesar 60. Adapun perbandingan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II disajikan
dalam diagram berikut:
Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Hasil penelitian Siklus I dan Siklus II
66.7 85.4
64.1 85.9
63.3 83.3
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
siklus I siklus II
aktivitas siswa aktivitas guru
hasil belajar
Pada refleksi hasil penelitian siklus II nilai persentase lebih tinggi dari pada siklus I, hal tersebut disebabkan guru menerapkan metode pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa mendapat bimbingan dalam bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru secara optimal sehingga materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa secara menyeluruh dan siswa juga lebih berperan aktif terutama dalam
mempresentasikan hasil belajar bangun ruang di depan siswa lainnya.
D. Pembahasan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media tiga dimensi, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa. Teknik
pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media tiga dimensi dalam meningkatkan hasil belajar matematika
siswa adalah teknik triangulasi yaitu pengumpulan data dari sumber yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda. Dalam penelitian ini sumber data
yang dimaksud adalah siswa, sedangkan teknik yang digunakan untuk memperoleh data tersebut yaitu dengan menggunakan teknik observasi, tes akhir
siklus dan catatan lapangan berupa hasil pengamatan perubahan perilaku siswa pada setiap pertemuan.
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media tiga dimensi ini dilakukan sebanyak 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan
yang saling berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Berdasarkan hasil analisisrefleksi diketahui bahwa pada siklus I hasil penelitian belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80
siswa mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah 60. Dengan demikian, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-
perbaikan baik dari segi guru dalam mengajar maupun dari segi siswa dalam belajar.