c. Membuat catatan lapangan tentang perubahan respon siswa terhadap
proses pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan media tiga dimensi.
d. Membuat alat bantu mengajar media tiga dimensi dalam rangka
membantu siswa memahami materi dengan konkret. e.
Mendesain instrument tes untuk melihat apakah materi bangun ruang telah dikuasi oleh siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini pelaksanaan penggunaan media tiga dimensi diawali dengan tahap pengenalan hingga menuju pada proses pembuatan kerangkajaring-jaring
dan penyusunan dari media tiga dimensi tersebut dengan tujuan agar siswa mengetahui proses penyusunan bangun ruang.
Langkah pertama yang dilakukan adalah guru mengkondisikan kelas, melakukan appersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru
menampilkan media tiga dimensi bentuk-bentuk bangun ruang dan meminta siswa menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda-benda tesebut. Kemudian guru
melakukan demonstrasi dengan cara membongkar media bangun ruang tersebut untuk mengetahui jaring-jaring bangun ruang.
Langkah kedua gurupeneliti membagi siswa menjadi 7 kelompok dan membagikan media serta bahan ajar kepada setiap kelompok. Selama kegiatan
diskusi kelompok berlangsung guru berperan sebagai fasilitator yang mengamati aktivitas siswa selam proses pembelajaran. Kemudian guru meminta perwakilan
dari beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.
Langkah ketiga gurupeneliti bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan inti dan meluruskan kesalahan-kesalahan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan serta memberikan pekerjaan rumah untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diajarkan.
3. Observasi
Observasi merupakan salah satu cara yang digunakan dalam penelitian ini melalui pengamatan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung yang
termasuk didalamnya aktivitas belajar mengajar. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan semua gejala dan
indikator dari proses hasil dari perencanaan penelitian yang telah diterapkan termasuk dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
4. Refleksi
Ketika kegiatan penelitian telah melalui proses akhir maka hasil dari pengamatan dan penelitian tersebut dikumpulkan hingga menjadi suatu dokumen
yang akan dianalisis. Hasil dari analisi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan penelitian yang dilaksanakan sudah sesuai yang diharapkan atau
masih memerlukan perbaikan. Kegiatan tersebut merupakan tahapan dari penelitian ini yang disebut refleksi.
Berdasarkan riset aksi model John Elliot,
2
maka didapati bagan rancangan siklus penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas dengan Media Tiga Dimensi
2
Enjah Takari R, Penelitian Tindakan Kelas, PT. GENESINDO: Bandung, 2008, h. 11
SIKLUS I
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan Pengamatan
Perencanaan
Lanjut
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan Perencanaan
Pengamatan