Uji normalitas sebaran Uji Linieritas

1. Hasil uji asumsi penelitian

Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada kedua variabel penelitian, baik pada variabel keharmonisan keluarga maupun pada variabel penalaran moral. Selain itu juga dilakukan uji linearitas pada variabel-variabel penelitian tersebut, untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan antara variabel keharmonisan keluarga dengan penalaran moral. Uji asumsi dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows.

a. Uji normalitas sebaran

Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian terdistribusi secara normal. Uji normalitas sebaran dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z satu sampel. Kaidah yang digunakan yaitu jika p 0,05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Variabel Z p Keterangan Keharmonisan Keluarga 0.956 0.320 Normal Penalaran Moral 0.717 0.683 Normal Universitas Sumatera Utara Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p 0.05. berdasarkan tabel 7 diatas, maka diperoleh nilai Z keharmonisan keluarga = 0.956 dengan nilai p = 0.320. Nilai Z penalaran moral = 1,192 dengan nilai p = 0.683. Variabel-variabel pada tabel di atas memiliki nilai probabilitas p 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keharmonisan keluarga dan variabel penalaran moral terdistribusi secara normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas hubungan dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung serta untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program komputer SPSS 16.0. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier Hadi, 2000. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil pengujian linieritas Variabel F p Keterangan Penalaran moralkeharmonisan keluarga 0.008 0,929 Tidak Linier Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 8 diatas, nilai F = 0.008 dan p0.929 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan linear antara variabel tergantung penalaran moral dengan variabel bebas keharmonisan keluarga. Selain dengan bantuan metode statistik uji Anova, hasil uji linieritas juga dapat diketahui melalui scatter plot yang tampak pada grafik 1. Grafik 1.Diagram Pencar Scatter plot Hasil Linearitas Penalaran Moral dan Keharmonisan Keluarga Dari hasil yang diperoleh ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tidak linear, sehingga untuk perhitungan dan pengujian korelasi digunakan analisis Spearman’s rho Field, 2009.

2. Hasil Utama Penelitian a. Korelasi Keharmonisan Keluarga Dengan Penalaran Moral

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 7 4

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 10 14

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

1 13 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja.

0 2 13