Saran metodologis Saran praktis

4. Skor variabel penalaran moral menghasilkan 3 kategorasi, yaitu tingkat prakonvensional, konvensional, pascakonvensional, dimana subjek dengan kategori pascakonvensional lebih banyak jumlahnya. 5. Usia kronologis tidak menentukan tingkat penalaran moral seseorang. Setiap orang mempunyai kecepatan perkembangan yang berbeda. Jadi sangat dimungkinkan orang dengan usia yang sama memiliki tahap penalaran moral yang berbeda. Hal ini disebabkan karena perkembangan penalaran moral tergantung pada kematangan intelektual dan pengalaman sosiomoral yang dimiliki sesorang.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi penelitian selanjutnya dan juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian .

1. Saran metodologis

Berikut ini terdapat beberapa saran yang dirasa perlu untuk diperhatikan dalam penelitian selanjutnya, yaitu : a. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis hendaknya data mengenai keharmonisan keluarga dan penalaran moral diperoleh melalui penggunaan suatu teknik yang dapat menggali lebih dalam pada setiap aspek keharmonisan keluarga dan penalaran moral, Universitas Sumatera Utara seperti teknik wawancara sehingga diharapkan dapat informasi secara lebih mendalam. b. Bila ingin mengadakan penelitian lanjutan dengan topik sama, diharapkan subjek penelitian tidak hanya remaja laki-laki melainkan melibatkan remaja perempuan yang delinkuen, selain itu jumlah sampel yang digunakan lebih besar lagi agar generalisasi yang dilakukan juga lebih luas. c. Bagi para peneliti selanjutnya yang hendak meneliti mengenai penalaran moral, disarankan untuk melihat faktor lain yang turut mempengaruhi penalaran moral, seperti kesempatan alih peran, iklim moral, sosio kognitif, dan inteligensi. d. Bagi peneliti selanjutnya yang hendak meneliti penalaran moral remaja delinkuen, diharapkan melakukan kontrol terhadap subjek penelitian, misalnya IQ dan pola asuh.

2. Saran praktis

a. Bagi orangtua Saran yang dapat diberikan kepada orang tua secara umum, adalah Orang tua dapat menstimulasi perkembangan penalaran moral remaja dengan menciptakan situasi dimana remaja dapat memperoleh perspektif sosial, seperti situasi dimana seseorang sulit menerima ide, perasaan, opini, keinginan, kebutuhan, hak, kewajiban, nilai dan standar orang lain, dan bisa juga memberikan informasi Universitas Sumatera Utara yangmemunculkan konflik moral-kognitif, khususnya dengan membuat anak berada dalam situasi yang membutuhkan penalaran moral yang lebih tinggi. b. Bagi Pihak LP Anak Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17.14 subjek berada pada tingkat pra-konvensional dan 40 subjek berada pada tingkat konvensional. Jadi, diharapkan agar pihak LP dapat menyediakan iklim moral yang dapat merangsang perkembangan penalaran moral para remaja delinkuen ke tingkat berikutnya, seperti mengadakan diskusi terbuka yang membahas tentang alasan mengapa suatu peraturan ditetapkan. c. Bagi remaja Penalaran moral remaja masih banyak berada pada tahap pra- konvensional dan konvensional. Peningkatan penalaran moral ke tahap yang lebih tinggi bisa dilakukan dengan memperbanyak diskusi- diskusi tentang moral. Selain itu, pertentangan atau konflik yang terjadi baik dengan orang tua, saudara, teman, guru, dan lainnya dapat memberi kesempatan pada remaja untuk mencapai taraf penalaran moral yang lebih tinggi. Remaja dapat memandang dari sudut pandang orang lain, memahami alasan mengapa itu terjadi. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi Ed. 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Badan Narkotika Nasional BNN. 2006. Hasil Survey Nasional Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Pelajar dan Mahasiswa di 33 Provinnsi di Indonesia tahun 2006. Artikel BNN [On-line serial]. Available FTP : http:www.bnn.go.idkonten,php?nama=hasilpenelitianop=detailhasilpeneli tianid=17mn=5smn=a . Tanggal Akses 6 Mei 2010 Basri, H. 1999. Keluarga Sakinah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Beaver, K. M., Wright, J.P. 2007. A Child Explanation for The Association Between Family Risk and Involment in an Antisocial Life style. Journal of Adolescent Research [On-line serial] Available FTP : http:jar.sagepub.comcgicontentabstract226640:Volume:22Number6 Berns, R. 2004. Child, Family, School, Community : Socialization and Support 6 th ed. Belmont : Thomson Wedsworth. Bynum, J. E., Thompson, W. E. 2001. Juvenilen Delinquency 4 th ed. Massachusetts : Allyn Bacon. Coll, K. M., Juhnke, G.A., Thobro, P., Haas, R., Robinson, M.S 2008. Family Disangegement of Youth Offender : Implication for Counselor. The Family Journal [On-line serial]. Available FTP : http:tfj.sagepub.comcgicontentabstract164359:Volume:16 Dacey, J., Kenny, M. 2001. Adolescent Development 4 th ed. Dubuque : Brown Benchmark. Dinas Sosial Jakarta. 2010. 14 Ribu Remaja Indonesia Pengguna Narkoba [on- line]. http:dinsos.jakarta.go.idnews.php?tgl=2010-01-31cat=1id=325 . Tanggal Akses 6 Mei 2010. Diana, R. R., Retnowati, S. 2009. Komunikasi Remaja-Orangtua dan Agresivitas Pelajar. Jurnal Psikologi, Vol II, No. 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Universitas Sumatera Utara Endarto, Y. 2000. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Jurnal kesehatan Surya Medika Yogyakarta. Field, A. 2009. Discovering Statistics Using SPSS 3 th ed. USA : Sage Publications. Gerungan, W. A. 1996. Psikologi Sosial. Bandung : Eresco Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama Glover, R. 1997. Relationship in moral reasoning and religion among members of conservative, moderate and liberal religious groupumanity. Journal of Social Psychology, 137, 247-255. Gunarsa, S. D. 2000. Psikologi Praktis : Anak remaja dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hasan, A. B. P. 2006. Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pascakematian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Hawari, D. 1997. Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental. Jakarta: Dana Bhakti Yasa. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Ciracas- Jakarta : Erlangga. _________________, 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Janssens, J., Geris, J. 1992. Child Rearing : Influence on prosocial and Moral Development. Netherlands: University of Nijmegen. Kaplan, L. E. 2006. Moral Reasoning of MSW Social Workers and The Influence of Education. Journal of Social Work Education. 42 3, 507-522. Kartono, K. 1985. Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: CV. Rajawali. Kohlberg, L. 1995. Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Universitas Sumatera Utara Kurtines, W. M. Gerwitz, J. L. 1992. Moralitas, Perilaku Moral, dan Perkembangan Moral. Jakarta : UI – Press. Lunanta, P. L. 2005. Peran Pemantauan Diri dalam Mengurangi Kecenderungan Berperilaku Nakal pada Remaja. Jurnal intelektual. Volume 3.No.1 Maria, U. 2007. Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Tesis Pascasarjana. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Martani, W. 1995. Perkembangan Penalaran Moral pada Remaja yang Berbeda Latar Belakang Budaya. Jurnal Psikologi, 2, 14-20. Mc. Whirter, J.J., Mc. Whirter, B. T., Mc. Whirter, E. H., Mc. Whirter, R. T. 2004. At Risk Youth : A Comprehensive Response. 3th ed. Belmont : Thomsn Brooks. Monks, F. J. 2002. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Muslimin, I. Z. 2004. Penalaran Moral pada siswa SLTP Umum dan Madrasah Tsanawiyah. Humanitas : Indonesian Psychologucal Journal Vol. 1 No. 2, hal, 25 -32. Yogyakarta : Universitas Wangsa manggala. Nashori, F. 1995. Efektivitas rangsangan Simulasi Moral Untuk Meningkatkan Penalaran Moral Siswa. Jurnal Psikologi, No. 2, hal, 1-13. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Newman Newman. 2006. Development through Life : A Psychosocial Approach 9 th ed. Belmont: Thomson Brooks. Nichols, M.L., Day, F.E., 1982. A Comparison of Moral Reasoning of Groups and Individuals on the “Defining Issues Test”. Academy of Managemet Journal. Vol. 25, No. 1, pg.201-208 Nurhayati, T. K. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Eska Media Papalia, Olds Fieldman. 2001. Human Development 8th edition. New York: Mc Graw Hill. Papalia, D. E., Olds, S. W., Feldman, R. D. 2004. Human Development 9 th ed. New York: Mc. Graw-Hill Universitas Sumatera Utara Qudsyi, H., Gusniarti, U. 2007. Hubungan antara Keberfungsian Keluarga dengan Penalaran Moral pada Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Vol 9, No.1. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Rahmat, J. 1992. Psikologi Kominikasi: Bandung ; CV.Remaja Karya. Rest, J. R. 1979. Revised Manual for The Defining Issues Test. USA: Mineapolis Minnesota Moral Research Projects. Santrock, J. W. 2007. Adolescence, 11 th ed. New York : Mc. Graw-Hill, lnc. Sarwono, S. 2010. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta : CV Rajawali Sinar Indonesia Baru, 2009. Jumlah Anak dan Remaja Perilaku Kriminal Meningkat. http:hariansib.com?p=100066 . Tanggal Akses 15 April 2010. Suryabrata, S. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andil Offset. Wulandari, Y. P. 2008. Agresif vs Pasif : Pola Komunikasi Negatif antara Figur Bapak, Ibu, dan Anak yang Terlibat Penyalahgunaan Narkoba. Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia. Surabaya: Universitas Airlangga. Yusuf, S. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 SKALA KEHARMONISAN KELUARGA Universitas Sumatera Utara IDENTITAS DIRI NamaInisial : Jumlah Saudara : 1. Abang : 2. Kakak : 3. Adik : Anak ke - : dari bersaudara Usia : Pendidikan terakhir : Tinggal bersama ayah dan ibu : Ya Tidak coret yang tidak perlu RAHASIA Universitas Sumatera Utara FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya akan mengadakan penelitian mengenai remaja dan keluarga. Hal ini dilakukan untuk memahami keluarga dari sudut pandang remaja. Untuk itu saya memerlukan sejumlah data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerjasama dan kesediaan Anda dalam mengisi kuisioner ini. Penelitian ini, menggunakan 1 buah kuesioner. Pada kuisioner ini terdapat 100 pernyataan. Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan sejujur-jujurnya, dan tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Jika telah selesai, periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada pernyataan yang terlewati dan belum diisi. Bantuan Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih. Hormat Saya, Peneliti Tapi Yanda Sari PETUNJUK PENGISIAN Universitas Sumatera Utara Berikut ada sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik – baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang X pada salah satu pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 5 pilihan, yaitu: STS : bila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan diri Anda TS : bila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan diri Anda N : bila pernyataan Netral dengan keadaan diri Anda S : bila pernyataan Sesuai dengan keadaan diri Anda SS : bila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan diri Anda Contoh: Kuisioner No. PERNYATAAN Jawaban 1 Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka kami akan bergantian untuk menjaganya STS TS N S SS Bila anda keliru atau ingin merubah pendapat, berilah tanda ─ pada pilihan yang keliru tadi dan tandailah jawaban yang anda anggap lebih tepat, seperti contoh berikut Kuisioner No. PERNYATAAN Jawaban 1 Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka kami akan bergantian untuk menjaganya STS TS N S SS -Selamat mengerjakan – Kuisioner Universitas Sumatera Utara No. PERNYATAAN Jawaban 1 Kami sekeluarga memiliki waktu khusus untuk berkumpul bersama STS TS N S SS 2 Mengungkapkan perasaan sayang pada anggota keluarga merupakan hal yang sudah semestinya STS TS N S SS 3 Kami sekeluarga bergotong-royong membersihkan rumah pada hari libur. STS TS N S SS 4 Jika ada pertengkaran yang terjadi di rumah, saya memilih untuk tidak mengeluarkan pendapat STS TS N S SS 5 Kami sekeluarga percaya bahwa Tuhan akan memberikan petunjuk dalam kehidupan kami. STS TS N S SS 6 Jika ada perlakuan kakakabangadik saya yang tidak saya sukai, maka saya akan membicarakannya secara baik – baik. STS TS N S SS 7 Orangtua saya tidak peduli dengan masalah anak-anaknya STS TS N S SS 8 Dalam memutuskan suatu hal yang menyangkut diri saya, orangtua mengajak saya untuk mendiskusikannya dan mengambil keputusan bersama-sama STS TS N S SS 9 Ketika saya melakukan kesalahan, orangtua akan mengajak saya berbicara untuk mencari tahu alasan mengapa kesalahan itu saya lakukan STS TS N S SS 10 Mendahulukan membantu orangtua adalah hal yang lebih utama dari pada keluar bersama teman-teman STS TS N S SS 11 Kami berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama dalam kehidupan kami sehari-hari STS TS N S SS 12 Kesibukan yang dimiliki oleh orangtua tidak mengurangi perhatian mereka dalam memantau kebutuhan kami STS TS N S SS Universitas Sumatera Utara 13 Kesibukan yang dimiliki oleh orangtua tidak membuat mereka lupa untuk berkumpul bersama anak-anaknya pada hari libur STS TS N S SS 14 Saya senang mendengarkan cerita orangtua saya, jika sedang bersama mereka STS TS N S SS 15 Saya melaksanakan ibadah tanpa harus disuruh oleh orangtua saya STS TS N S SS 16 Tanpa alasan yang jelas terkadang Ayah memarahi ibu di depan anak- anaknya STS TS N S SS 17 Saya tidak peduli dengan masalah yang terjadi di rumah STS TS N S SS 18 Orangtua saya menyediakan waktunya untuk mendengarkan keluhan anak-anaknya. STS TS N S SS 19 Kami sekeluarga tidak memiliki waktu khusus untuk berkumpul bersama STS TS N S SS 20 Betapapun sibuknya, orangtua saya akan berusaha pulang sebelum waktu makan malam STS TS N S SS 21 Jika saya bertengkar dengan saudara saya, orangtua saya dapat mengatasinya STS TS N S SS 22 Jika ada perlakuan kakakabangadik saya yang tidak saya sukai, maka saya akan membicarakannya secara baik – baik. STS TS N S SS 23 Berbagi cerita dengan anggota keluarga sehari-hari adalah hal yang menyenangkan STS TS N S SS 25 Abangkakakadik saya tidak keberatan meminjamkan barang miliknya pada saya STS TS N S SS Universitas Sumatera Utara 26 Orangtua memberikan masukan pada anak-anaknya tentang cara bergaul yang baik STS TS N S SS 27 Orangtua memberi contoh serta mendorong anak-anaknya untuk melakukan ibadah dengan taat STS TS N S SS 28 Saya akan mengambil alih pekerjaan orang tua di rumah ketika mereka terlihat lelah STS TS N S SS 29 Orangtua lebih mengutamakan pekerjaannya dibandingkan keluarga STS TS N S SS 30 Mengisi waktu senggang dengan ayahibu merupakan hal yang membosankan STS TS N S SS 31 Saya tidak merasa bersalah ketika meninggalkan ibadah yang seharusnya saya kerjakan STS TS N S SS 32 Kami sekeluarga tetap memiliki waktu makan bersama walaupun tiap anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing STS TS N S SS 33 Orangtua saya tidak menegur saya, walaupun saya tidak melaksanakan ibadah STS TS N S SS 34 Saudara saya mau mengungkapkan kesedihannya pada saya STS TS N S SS 35 Saya biasa membicarakan permasalahan yang saya alami pada orang tua STS TS N S SS 36 Kami sekeluarga menyempatkan waktu untuk berkumpul setiap harinya walau hanya sebentar STS TS N S SS 37 Saya biasanya pergi keluar rumah tanpa berpamitan. STS TS N S SS 38 Ketika terjadi krisis keuangan dalam keluarga, maka orangtua akan STS TS N S SS Universitas Sumatera Utara MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA, PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG  TERIMAKASIH  mengajak kami berdiskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang terjadi 39 Saya akan menceritakan keluh kesah saya pada orangtua saya ketika saya memiliki masalah STS TS N S SS 40 Terkadang tanpa alasan yang jelas ayah marah-marah kepada kami STS TS N S SS 41 Tiap anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak memiliki waktu untuk kumpul bersama walau hanya sebentar STS TS N S SS 42 Orangtua saya mengajarkan saya untuk mensyukuri semua hal yang saya peroleh. STS TS N S SS 43 Anggota keluarga saya adalah orang-orang yang bisa diandalkan untuk memberi solusi terhadap masalah yang sedang saya hadapi. STS TS N S SS 44 Saya merasa tidak nyaman jika sedang berkumpul bersama anggota keluarga. STS TS N S SS 45 Saya perduli dengan masalah yang terjadi dalam keluarga saya STS TS N S SS 46 Kesulitan yang dialami orangtua diceritakan kepada kami anak- anaknya STS TS N S SS 47 Orangtua saya mau mendengarkan pendapat anak-anaknya STS TS N S SS 48 Ayah tetap tenang ketika menghadapi masalah dalam keluarga STS TS N S SS Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 2 SKALA DIT Defining Issues Test Universitas Sumatera Utara PENDAPAT TENTANG MASALAH SOSIAL Pertanyaan-pertanyaan yang akan kami sampaikan, dimaksudkan untuk dapat memahami Bagaimana caranya orang memikirkan penyelesaian tentang masalah sosial yang dihadapinya. Tiap orang memiliki pertimbangan yang tidak sama tentang hal benar dan hal salah. Yang kami harapkan adalah, sudilah kiranya Saudara memberikan pendapat sebagai penilaian terhadap beberapa masalah sosial yang akan kami sampaikan pada halaman berikut. Pengolahan pendapat yang Saudara berikan akan hanya berdasarkan nilai rata- rata kelompok dan tidak akan ada penilaian pribadi bagi tiap orang. Terlebih dahulu silahkan Saudara isi kolom dibawah ini : NamaInisial : Jenis kelamin : PrLk Anak ke- : dari bersaudara Tahun lahirUsia : Tinggal bersama orang tua : YaTidak coret yang tidak perlu Selanjutnya kami mohon agar Saudara memberikan pendapat tentang pertanyaan- pertanyaan yang harus Saudara pertimbangkan nilainya dari cerita-cerita yang akan kami sajikan kemudian. Dibawah ini kami sampaikan sebuah contoh dari cerita yang kami maksudkan. Edi bermaksud membeli sebuah mobil. Ia sudah menikah dan telah dikaruniai 2 orang anak, serta mempunyai penghasilan yang cukup. Mobil yang akan dibelinya , akan merupakan satu-satunya kendaraan miliknya sekeluarga. Kendaraan tersebut terutama akan dipergunakannya untuk pergi ke kantor dan untuk keperluan lainnya di dalam kota, tetapi sesekali juga untuk berpesiar diwaktu libur. Dalam merencanakan mobil yang Bagaimana yang sebaiknya ia beli, Edi menyadari bahwa ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pada halaman berikutnya kami sajikan beberapa pertanyaan yang mungkin timbul pada diri Edi. Universitas Sumatera Utara PETUNJUK UNTUK MENGERJAKAN BAGIAN A SEBAGAI CONTOH Di belakang setiap pertanyaan kami sediakan 5 kolom tempat menjawab pertanyaan. Bubuhkanlah tanda silang X pada kolom yang sesuai dengan pendapat Saudara, seandainya Saudara adalah Edi yang bermaksud membeli mobil. Jawaban yang disediakan adalah merupakan pertimbangan atas pertanyaan yang harus dipertimbangkan . Pertimbangannya adalah : A. Sangat Penting B. Penting C. Agak penting D. Kurang penting E. Tidak Penting Pertanyaan yang harus dipertimbangkan : Pertimbangannya adalah: 1. Haruskah tempat si penjual mobil dekat dengan rumah Edi? Dalam contoh hal ini tidak penting 2. Apakah mobil bekas akan lebih ekonomis dari mobil baru? Dalam contoh hal sangat penting 3. Apakah warna hijau, warna kesukaan Edi? Dalam contoh hal ini agak penting 4. Apakah isi silendernya harus 200cc? dalam contoh arti tidak diketahui, jadi pertimbangannya tidak penting 5. Apakah mobil yang besar dan lapang akan lebih baik dari mobil yang kecil dan sumpek? Dalam contoh hal ini sangat penting 6. Apakah bentuk depannya harus antik? mungkin ini pertanyaan ngaco atau tidak masuk akal, jadi tidak penting Petunjuk Untuk mengerjakan bagian B sebagai contoh Dari pendapat yang Saudara berikan sebagai jawaban. Pilihlah mana yang menurut pendapat Saudara paling penting artinya. Lingkarilah nomor pertanyaannya pada kolom yang kami sediakan dibawah ini. Bila Saudara mempunyai 2 jawaban atau lebih pada kolom A sangat penting, bacalah sekali lagi pertanyaannya, kemudian pilihlah salah satu. A B C D E X X X X X X Universitas Sumatera Utara Paling penting Pertama : Pertanyaan no: 1 2 3 4 5 6 Kedua : Pertanyaan no: 1 2 3 4 5 6 Ketiga : Pertanyaan no: 1 2 3 4 5 6 Keempat : Pertanyaan no: 1 2 3 4 5 6 Pada halaman berikutnya Saudara akan menemukan 3 cerita beserta pertanyaannya, di mana Saudara diminta untuk memberikan pendapat. Isikanlah pendapat Saudara pada kolom yang sesuai dengan pendapat Saudara pada kolom yang sesuai dengan pendapat Saudara sendiri dengan cara membubuhkan tanda silang X. Universitas Sumatera Utara Cerita : 1 Budi dan obat Seorang wanita menderita sakit karena kanker dan keselamatan jiwanya terancam. Menurut pendapat dokter yang merawatnya hanya ada satu jenis obat saja yang mungkin dapat menyelamatkan jiwanya. Seorang apoteker di kotanya baru saja menemukan obat tersebut yang terbuat dari radium. Biaya pembuatan obat itu memang mahal, sedangkan si penemu memasang harga 10 kali lipat dari harga sebenarnya. Bahkan obat tersebut harganya Rp.20.000,- dan si Apoteker menjualnya dengan harga Rp. 200.000,- untuk satu takaran kecil dosis kecil dari obat yang dibuatnya. Suami si sakit, Budi, berusaha mencari bantuan pinjaman kepada kawan-kawannya, tetapi ia hanya berhasil mengumpulkan sebesar Rp. 100.000,- saja atau setengah dari harga obat yang diperlukannya. Ia meminta kepada si Apoteker agar mendapat keringanan harga atau dapat membayar sisanya di kemudian hari karena hanya dengan obat itulah istrinya dapat disembuhkan . Tetapi si penemu obat mengatakan, “Tidak Bisa”, karena ia yang menemukan obat itu, maka ia barhak memperoleh uang sesuai dengan keinginannya. Budi sangat sedih dan kemudian ia mempunyai pikiran untuk mencuri obat tersebut untuk kepentingan penyembuhan istrinya. Apakah Budi akan mencuri obat tersebut? Pilihlah salah satu jawaban yang disediakan dan berilah tanda silang X pada jawaban yang Saudara pilih. Budi akan mencurinya : …….. Budi tidak dapat memutuskan apa-apa : …….. Budi tidak akan mencurinya : …….. Universitas Sumatera Utara Dibawah ini Saudara akan menemukan pertanyaan-pertanyaan mengenai cerita di atas. Isilah kolom yang disediakan untuk memberikan jawaban dengan tanda silang X sesuai dengan jawaban yang Saudara pilih. Pertimbangannya adalah :

A. Sangat Penting B. Penting

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 7 4

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 10 14

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

1 13 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja.

0 2 13