Persiapan penelitian Pelaksanaan Penelitian

Blue print skala keharmonisan keluarga yang digunakan dalam penelitian No Aspek Aitem Total Fv Unfv 1 Adanya apresiasi dan kasih sayang 2816,3448, 263,4674, 4593 3722,743, 1747 8 2 Komitmen 319,458, 1285,1087, 20 89, 2590 2950,2451, 8 3 Komunikasi yang positif 97,1831, 3560,3976, 4791,2392, 1436,839 8 4 Mempunyai waktu bersama keluarga 161, 3268, 1372,3683 4117,1933, 3067,4478 8 5 Terciptanya kesejahteraan spiritual dalam keluarga 424,1115, 1554,562, 2265,27 75 3334,3138 8 6 Kemampuan untuk mengatasi stres dan krisis 4840,2157, 3859,666, 2679, 4386 4020,1641 8 Total 42 25 48 Keterangan : nomor lama atau no aitem saat uji coba

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian. Penelitian ini memiliki beberapa prosedur sebagai berikut.

1. Persiapan penelitian

a. Penyusunan skala penelitian Sebelum skala penelitian digunakan pada subjek penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 Peneliti mengadakan studi literatur untuk mengkaji teori-teori mengenai keharmonisan keluarga dan penalaran moral. Peneliti juga mencari tahu alat ukur apa yang sesuai untuk mengukur keharmonisan keluarga dan penalaran moral. 2 Berdasarakan literatur yang diperoleh, peneliti menggunakan alat ukur yang berbentuk skala untuk mengukur variabel bebas yaitu keharmonisan keluarga. Sedangkan untuk mengukur variabel tergantung yaitu penalaran moral, peneliti menggunakan Defining Issues Test DIT versi pendek yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. 3 Untuk membuat skala keharmonisan keluarga, peneliti terlebih dahulu membuat blue print dengan memperhatikan indikator dari setiap aspek. Setelah itu, peneliti mulai menyusun aitem-aitem berdasarkan blue print yang telah dibuat. b. Perizinan Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus surat perizinan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara untuk Kepala Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kantor Wilayah kota Medan agar mengeluarkan surat izin penelitian di Lembaga Pemasyarkatan Anak Tanjung Gusta Medan sebagai tempat populasi penelitian. Setelah surat izin dari Kepala Kementerian Hukum dan HAM Universitas Sumatera Utara keluar, surat itu diberikan kepada pihak LP agar diizinkan untuk melakukan penelitian di LP Anak.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2010 kepada 100 orang remaja LP Anak Tanjung Gusta, berusia 18-21 tahun yang memiliki orang tua kandung lengkap, dan sebelum tinggal di LP tinggal bersama orang tua kandung, serta bukan anak tunggal. Peneliti memberikan skala langsung kepada subjek penelitian dan meminta bantuan kepada beberapa teman untuk membagikan skala kepada subjek yang sesuai dengan kriteria subjek dalam penelitian ini.

3. Pengolahan data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMP NEGERI 3 SRAGEN Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Delinkuen pada Remaja SMP Negeri 3 Sragen.

0 7 4

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 10 14

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Harga Diri pada Remaja.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penalaran Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

1 13 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja.

0 2 13