BAB IV
MUSIK DALAM UPACARA MAPAG PANGANTÉN PADA MASYARAKAT SUNDA DI KOTA MEDAN
4.1. Upacara Mapag Pangantén
4.1.1. Waktu dan Tempat Upacara
Pelaksanaan upacara mapag pangantén berkaitan dan waktu dilaksanakannya walimahan. Jika walimahan dilaksanakan pada pagi hari, maka mapag pangantén
dilaksanakan pada siang harinya. Namun jika walimahan dilaksanakan pada malam hari, maka mapag pangantén diselenggarakan pada pagi hari keesokan harinya.
Sedangkan tempat upacara mapag pangantén biasanya di halaman rumah kediaman keluarga pangantén perempuan. Namun ada juga yang melaksanakannya di
gedung-gedung resepsi.
4.1.2. Pendukung Upacara
4.1.2.1. Nayaga
Nayaga adalah sebutan untuk pemain musik gamelan degung. Kata jamak dari nayaga adalah panayagan. Sebutan ini berlaku untuk semua pemain dalam ensambel
secara keseluruhan. Namun untuk menyebut pemain secara individu, maka sebutannya didasarkan pada instrumen apa yang dimainkannya ditambah kata
Universitas Sumatera Utara
tukang
30
4.1.2.2. Ki Léngsér
di depannya. Misalnya pemain kendang disebut tukang kendang, pemain goong
disebut tukang goong dan seterusnnya. Sedangkan untuk menyebut penyanyi dalam ensambel gamelan degung dipakai sebutan sinden untuk penyanyi perempuan
dan juru alok untuk menyebut penyanyi laki-laki. Dalam ensambel gamelan degung jumlah nayaga disesuaikan dengan jumlah
instrumen yang dipakai. Biasanya gamelan degung lengkap terdiri dari tujuh instrumen bonang, goong, saron barung, saron panerus, kendang, jenglong dan
suling degung ditambah sindén dan juru alok.
Nayaga-nayaga dalam ensambel gamelan degung di Kota Medan bukanlah nayaga profesional. Mereka tidak menjadikan nayaga sebagai pekerjaan utama.
Mengiringi upacara mapag pangantén dengan bermain gamelan dijalani sebagai ungkapan kecintaan pada tradisi wawancara Kang Ayi, 21 Maret 2007.
Ki Léngsér dalam konteks upacara mapag pangantén adalah personifikasi dari Ki Semar
, seorang tokoh wayang yang mengabdikan hidupnya untuk melayani umat manusia wawancara Ade Hedijat, 21 Maret 2007. Ki Léngsér diwujudkan oleh
seorang kakek gemuk yang memiliki rambut dan jenggot yang sudah memutih. Ia berpakaian kamprét dan selalu membawa tas yang berisi berbagai macam benda. Ia
selalu tampil dengan gaya dan gerakan-gerakan komedi sehingga membuat semua orang senang.
30
Kata tukang dalam konteks ini berarti pemain dan bukan pembuat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Ki Léngsér
Peran Ki Léngsér dalam upacara mapag pangantén sangat penting. Ki Léngsér bertindak sebagai pemimpin upacara. Ia juga mengatur segala persiapan dan
pelaksanaan upacara. Ki Léngsér adalah orang yang paling tahu tentang segala hal yang harus dilakukan dalam penyeleggaraan upacara.
4.1.2.3. Pager ayu