7 Reaksi terhadap kegagalan Reaksi terhadap kegagalan dapat beragam. Mulai dari menimbulkan reaksi sedih dan dapat
menurunkan semangat dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, akan tetapi dapat juga membangkitkan semangat yang
berlipat ganda untuk menutupi kegagalan.
c. Tujuan Belajar
Sardiman A.M 2012: 28-30 mengemukakan bahwa ada tiga tujuan dalam belajar yakni :
1 Untuk mendapatkan pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki dengan kemampuan berfikir merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan berfikir
tidak akan berkembang tanpa adanya bahan pengetahuan, sehingga untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir adalah dengan
memperkaya pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar.
2 Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep
atau merumuskan
konsep juga
memerlukan suatu ketrampilan baik ketrampilan jasmani maupun rohani. Ketrampilan jasmani merupakan ketrampilan yang dapat
dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada ketrampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang
belajar. Ketrampilan rohani merupakan ketrampilan yang lebih
rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah ketrampilan yang dapat dilihat ujung pangkalnya, lebih abstrak, menyangkut
penghayatan dan ketrampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep lebih
kepada mencari jawaban yang tepat. Ketrampilan dapat diperoleh dengan banyak melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada
pencapaian ketrampilan itu bukan semata-mata hanya menghapal atau meniru.
3 Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku mahasiswa tidak terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh
karena itu, pendidik harus betul-betul memindahkan nilai-nilai tersebut pada peserta didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai
tersebut, peserta didik akan tumbuh kesadaran dan kemauan untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
2. Disiplin Belajar
a. Definisi Disiplin Belajar
Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena itulah harus ditanamkan terus menerus terhadap individu. Dengan
penanaman yang terus menerus, maka disiplin akan menjadi kebiasaan. Hal tersebut didukung dengan pendapat Slameto 2003:67 yang
mengatakan bahwa agar lebih maju, peserta didik harus disiplin dalam